Pregnant?

821 87 3
                                    

Skip
Thursday, 1 Februari 2019
Cafe
15.00 PM

"Yeon jaga bentar deh pusing gue"

Sejeong akhirnya pergi istirahat di ruangannya karena sudah tidak bisa menahan rasa pusing yang menyerang kepalanya. Karena khawatir, Doyeon pun mengikuti Sejeong ke ruangan istirahat yang biasa mereka gunakan.

"Lo napa deh?"

"Ga tau. Gue juga ga ngerti. Dari semalam pusing trus mual. Masuk angin kali ya?" Sejeong memang sudah merasakan pusing dan mual dari kemarin malam.

"Hamil kali lo"

"Apaan sih lo ngaco mulu deh suer"

Sejeong berpikir sebentar lalu dia tampak menghitung sesuatu "bentar yeon. Kok gue ga dapet dapet ya?"

"Tuh kan lo hamil"

"Ah masa sih?"

"Ke dokter coba"

"Takut gue. Ga berani"

Sejeong sebenarnya takut kalau ternyata dugaan dia dan Doyeon salah.

"Udah gapapa gue temenin. Cepet"

"Kalo ternyata gue ga hamil gimana?"

"Ya udah coba lagi" jawab Doyeon enteng

"Cepaattt Sejeongggg" Doyeon langsung menarik tangan Sejeong untuk segera pergi ke dokter.

Di jalan Sejeong tampak gelisah. Dia bahkan 2 kali lebih gugup dibandingkan saat dia akan menikah dulu.

"Aduh yeon gue takut"

"Takut apa sih, jeong. Takut lo hamil? Atau takut lo ga hamil?"

"Dua-duanya"

"Lo ga mau hamil?" Tanya Doyeon

"Bukan gitu anjer. Gue mau lah. Masalahnya gue masih muda. Gimana kalo gue ga bisa jaga janin gue nanti?"

"Kan ada Sehun. Dia pasti jagain lo lah. Aduh lagian ya, Jeong, lu ga perlu takut lagi masalah ginian. Jadi lo sloww aja duduk manis disana jangan geter geter, ganggu"

Bukannya makin tenang, Sejeong malah makin greget.

Sesampai di rumah sakit, Doyeon mengurus semua yang harus diurus. Sedangkan Sejeong duduk, masih dengan kakinya yant gemetaran.

"Bentar lagi lo dipanggil. Untung dokter kandungannya ga gitu rame"

Sejeong tidak menjawab. Telapak tangannya sudah sedingin es sekarang. Janungnya berdetak 2 kali lebih kencang.

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya nama Sejeong dipanggil.

"Kim Sejeong"

Sejeong langsung ketar ketir, gugupnya tidak bisa dikendalikan lagi.

"Sejeong apaan sih. Lo kayak mau dibunuh gitu tau ga"

Tanpa aba-aba Doyeon langsung menarik Sejeong dan masuk ke ruang dokter.

"Selamat sore. Mau checkup atau mau ngecek?"

"Mau ngecek dok"

Jangan ditanya itu siapa yang ngomong, pastinya bukan Sejeong karena dia masih setia dengan wajah pucatnya.

"Siapa yang mau ngecek? Mari ikut saya"

Doyeon langsung mendorong Sejeong mengikuti dokternya.

Setelah beberapa menit Sejeong diperiksa, akhirnya mereka dokter dan Sejeong keluar dan duduk bersama Doyeon.

"Gimana hasilnya dok?"

from Hate to Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang