Risa yang sedang berjalan santai diluar komplek rumahnya.
Kini Risa sedang berada di taman yang biasa ia kunjungi kalau ia sedang merasa kesepian dirumahnya.
Risa sedang menduduki bangku yang kosong di taman tersebut.setelah itu ia mengeluarkan 1 buah buku gambar dan 1 buah pensil dari dalam tas ransel yang ia bawa tadi.tak usah bertanya ia akan melakukan apa,pastinya ia akan menggambar.
Kebetulan Risa memiliki hobby yaitu menggambar.memang ada cita-cita untuk jadi desainer.
Saat Risa menggambar,ia tidak sengaja mendengar suara tawa seseorang yang sudah ia hafal sekali, tentunya tak jauh dari posisinya sekarang.
Risa sempat mencari dari mana sumber suara itu berada,dan Risa berhasil menemukan siapa yang tertawa itu.
Dan ternyata yang tertawa itu adalah Kak Geri.
Tapi,kening Risa sempat berkerut.jelas saja Risa bingung karena ia melihat bukan kak Geri saja yang sedang tertawa melainkan ada sosok perempuan yang sedang berada disamping Geri,siapa lagi kalau bukan Nesya,mantan pacarnya Geri.
Lagi-lagi Risa hanya bisa tersenyum penuh dengan paksaan.bagaimana tidak,semenjak Risa bertemu dengan Geri entah kenapa Risa telah memiliki perasaan lebih terhadap Geri,kakak kelasnya itu.
Jika ini memang salahku,itu benar.
Karena aku yang salah menaruh perasaan terhadapmu.Jika menyukaimu adalah jalan yang salah.
Maka,biarkan luka ini terus membekas.
biar kutahu bagaimana rasanya mencintai orang lain tanpa dibalas.***
Risa kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda tadi,membiarkan Geri dan Nesya kembali bernostalgia,anggap saja mereka berdua sekedar angin yang segera berlalu.
Risa bangkit dari tempat duduknya lalu ia pergi menuju ketempat penjual ice cream yang sedang mangkal di dekat taman.
"Pak,beli ice cream coklatnya sa---"
"Dua,pak." Sela laki-laki tersebut.
Risa langsung menengok kearah laki-laki yang menyela ucapannya tadi."kak Arkan?"
Sedangkan Arkan hanya terkekeh."kenapa,lupa sama saya?"
Tentu saja Risa tidak akan lupa dengan Arkan,karena mereka berdua sering bertemu saat mereka pulang bersama.
"Ini uangnya,pak." Ucap mereka berdua secara bersamaan sambil memberikan 1 lembar uang kertas kearah penjual ice cream tersebut.
"Ambil uang saya saja pak,sekalian bayarin ice cream perempuan yang ada disamping saya." Kata Arkan pada penjual ice cream tersebut.
Risa menggeleng cepat."tidak-tidak,saya akan bayar ice cream ini dengan uang saya sendiri."
Penjual ice creamnya jadi kebingungan."jadi mana uang yang saya harus ambil yak?" Tanya penjual ice cream tersebut.
"Ambil saja punya saya." Ucap mereka bersamaan.
Akhirnya penjual ice cream itu mengambil kedua uang mereka."lebih baik saya ambil uang kalian masing-masing,dan ini kembaliannya terima kasih." Sambil memberikan uang kembalian ke arah Arkan dan Risa.
Mereka berdua mengangguk bersamaan."makasih pak."
"Iya sama-sama."
Mereka berdua kembali ketempat duduk yang Risa tempati tadi.
Arkan melihat buku gambar dan pensil yang tergeletak diatas bangku itu."wah---ini siapa yang gambar?" kata Arkan yang sedang melihat gambar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERISA [END]
JugendliteraturNote: Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Cerita ini belum di revisi. "akan ada saatnya aku pergi." mencintai dan mengagumimu selama 2 tahun.sungguh,tidak mudah.itu semua karna dirimu aku bertahan. hatinya sangat sulit ditaklukkan.ia...