Play with a mask to hide the truth
Jennie's Family
Brrmh.
Laju mobil Jennie bertambah. Jarinya asik menghentak mengikuti irama OH LA LA LA. Kacamata hitam dipadukan dengan heels hitam dan setelan casual. Sesekali rambut panjangnya tertiup angin. Ia tersenyum tipis.
"What a wonderful life," bisiknya kecil.
Sementara Tzuyu memangku buku tebal di kursi belakang. Ia tampak fokus mereview materi yang barusaja ia pelajari di akademi. Beberapa kali Jennie mencuri pandang ke arah Tzuyu lewat kaca. Jennie makin mengembangkan senyumnya.
Drr, panggilan masuk. Ia mengangkat dan diam sesaat.
"Lalisa, tenang saja, aku siap berperang sekarang. Jika aku mendapat informasi, sudah pasti kau akan kuberitahu."
"Sungguh, eonni? Wah kau memang yang terbaik. Seulgi eonni punya kehidupan yang sempurna. Kalau begitu, aku akan bersiap-siap sampai jam sembilan. Sampai jumpa eonni.." Suara Lisa terdengar jelas.
Panggilan terputus. Jennie menambah laju mobilnya saat memasuki wilayah SKY Castle.
Tepat beberapa detik kemudian, Tzuyu mengalihkan perhatiannya.
"Eomma, ada hal baik terjadi, kan?" Tzuyu mendekatkan tubuhnya ke arah Jennie.
"Eomma sudah mengatur segalanya. Sebentar lagi kita akan mendapatkan portofolio Mark yang akan menjadi peta jalan menuju kesuksesanmu." Jawab Jennie penuh rasa bangga.
"AAAAAAA." Tzuyu berteriak penuh semangat.
"Jadi sebentar lagi aku akan menyusul Mark ke Universitas Seoul? AAA, aku pasti akan berusaha sekuat mungkin supaya bisa mewujudkannya." Tzuyu mengepal kedua tangannya dan melebarkan senyumnya ke arah Jennie.
"Aigoo, kau sangat pintar dan cantik, putrinya siapa ini?" Jennie membelai gemas rambut panjang Tzuyu.
"Putri eomma dong."
Setelah sampai, Jennie menerima panggilan dan berbicara tentang persiapan pesta. Ia merencanakan pesta sedetil mungkin. Tata letak kursi, musik yang dimainkan, bahkan aroma lilin.
"Ah, Tzuyu sayang, jangan lupa pastikan Minji memakai gaunnya. Eomma sudah memanggil hairstylist untukmu, 2 jam lagi datang."
Tzuyu mengangguk lalu kembali ke kamarnya. Sementara Jennie meneruskan panggilannya hingga Ia sampai ke ruang kerja suaminya, Jongin.
"Aku akan segera berada disana, jadi segera siapkan mejanya, okay?" Ucap Jennie sebelum memutus panggilan.
Tok, tok
"Sayang, pastikan kau memakai tuxedo hitam di kamar kita ya. Pesta ini sangat penting, akan lebih bagus kalau kita tampak formal."
Jongin memutar kursinya, lalu berbicara dengan cukup keras. Ia cukup muak dengan strategi-strategi yang diambil istrinya demi memasukkan putrinya ke SNU.
"Kau pikir Mark putra kita? Buat apa menghamburkan uang untuk pesta yang tak penting?"
Jennie mengerutkan keningnya. "Aku melakukan ini untuk Seulgi eonni. Bukan untuk Mark. Putranya baru saja masuk SNU tanpa ujian masuk perguruan tinggi, tentu saja aku harus tau bagaimana dia mengatur nilai-nilainya, esai penerimaannya, pekerjaan sukarela yang dia lakukan, dan klub sekolah yang diikutinya. Kita sangat membutuhkan portofolionya."
"Kau mengadakan pesta hanya demi sebuah portofolio?" Jongin menatap tajam Jennie.
"Ibumu menginginkan cucu-cucunya menjadi dokter sepertimu dan ayahmu. Dia memandang rendah aku karena tidak melahirkan seorang putra, jadi aku akan melakukan apapun untuk memasukkan Tzuyu ke kedokteran. Hanya dengan begitu aku bisa bernafas."
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY Castle (Idol Ver.)
FanfictionInspired by SKY 캐슬 "SKY Castle" follows the lives of 4 women living in luxurious SKY Castle neighborhood. They try make their husbands more successful and raise their children like prince and princesses. Cover by keenokid