📖Dix📖

202 31 16
                                    

*JANGAN LUPA VOTE 'N SPAM COMMENT-NYA YA ^^ YANG SIDERS, JOMBLO ^^*  



Hyung Seob memainkan bolpoinnya. Mengetuk-ngetuk ujung bolpoinnya ke meja. Penjelasan guru di depan kelas, seolah tidak terdengar olehnya. Semua ucapan Seon Ho beberapa hari yang lalu,terus berputar di kepalanya.


'Hyung ... Guan Lin Sunbae orang yang baik. Kenapa kau bersikap seperti itu padanya?'

'Kesalahan apa yang Guan Lin Sunbae lakukan, sampai-sampai kau tidak ingin bertemu dengannya lagi?'

'Apa yang membuat kalian menjadi seperti ini? Karena yang kulihat, kau tidak sepenuhnya membeci Guan Lin Sunbae.'


"Hah... kau tidak mengerti Seon Ho-ya..." bisiknya pelan pada dirinya sendiri.

Dua hari pula, Hyung Seob sulit menemui Seon Ho. Setiap berangkat sekolah, Ibunya bilang Seon Ho sudah berangkat lebih pagi dari biasanya. Lalu saat pulang sekolah, Hyung Seob hanya akan melihat Seon Ho yang tengah tertidur. Semua pesan dan teleponnya, diabaikan oleh Seon Ho.

Sejujurnya, saat ini kepalana bedenyut. Ya, tadi pagi Hyung Seob melewatkan sarapannya untuk menemui Seon Ho. Namun ternyata Seon Ho sudah berangkat ke sekolah. Akhirnya, Hyung Seob sama sekali tidak sarapan. Sampai di sekolah, tak lama bel masuk berbunyi. Dia juga tidak sempat pergi ke kantin untuk membeli sarapan.

"S—ssaem..." Hyung Seob mencoba menegakkan tubuhnya, lalu mengangkat lengan kanannya.

"Ya, Hyung Seob?"

"Bolehlah aku ke ruang kesehatan? Kepalaku pusing sekali... tadi pagi aku tidak sempat sarapan... semuana terasa berputar..." ujar Hyung Seob.

Memang benar, wajah Hyung Seo sudah pucat. "Dong Myeong-ah... antarkan Hyung Seo ke ruang kesehatan. Lalu, kau belikan makanan untuk Hyung Seob di kantin, setelah itu baru kau kembali ke kelas."

"Ye, Ssaem..." ujar Dong Myeong. "Kajja, Hyung Seob-ah..."

Dong Myeong membantu Hyung Seob berdiri lalu mengantarnya ke ruang kesehatan. Setelah mengantarkan Hyung Seob, Dong Myeong membelikan makanan di kantin untuk Hyung Seob. Setelah memberikannya pada Hyung Seob, Dong Myeong kembali ke kelas.

Di ruang kesehatan, Hyung Seob hanya merebahkan diri di salah satu ranjang. Bahkan makanan yang tadi dibawakan Hyung Seob, Ia biarkan tergeletak di atas meja di samping ranjang. Hyung Seob mencoba memejamkan matanya. Dia benar-benar butuh istirahat.


'Bisakah kau menjauh dari Guan Lin?'

'YAK!! Kau sengaja mendekati Guan Lin, supaya kau bisa merebut posisi Guan Lin sebagai nomor 1 di sekolah, 'kan?'

'Ya ampun, wajahnya manis, tapi kenapa hatinya busuk sekali?'

'Jauhi Guan Lin, atau aku akan membuat hidupmu tidak tenang.'

'Yak!! Anak sekolah dasar yang selalu pulang bersamamu itu, adik sepupumu, 'kan? Kelihatannya anak itu bagus untuk dijadikan mainan.'

'J—jangan... jangan ganggu Seon Ho!!'

'Kalau begitu, jauhi Guan Lin. Ini masih belum terlambat jika kau menjauhi Guan Lin sekarang. Kalau bisa... jangan muncul di hadapan Guan Lin lagi. Kalau perlu... pindah dari sekolah ini.'

[Discontinued] GuanHo; Private Lesson [Proses Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang