“Sesuatu yang indah itu adalah saat kau temukan hal baru dalam dirimu”
~ SyifaTerdengar suara kicauan burung di atas awan dan sinar mentari tanpa izin langsung menerobos masuk ke dalam kamar hingga membuat seorang gadis yang sedang terlelap itu terusik. Tangannya terus mengangkat untuk menutupi wajahnya agar terhindar dari sinar. Tapi semuanya terlihat sia-sia saja karena dengan tiba-tiba alarm berbunyi nyaring di telinganya.
Hingga membuatnya berusaha untuk membuka mata secara berlahan lantas mengerjap-kerjapkan matanya sambil mengumpulkan seluruh nyawanya.“Sudah bangun Sayang? Segera mandi ya habis itu sarapan. Kan hari ini kamu akan tes masuk sekolah di sekolah Kakak kamu."
“Iya Umi, sudah bangun kok ini. Aku mandi dulu ya.” Dengan cepat Syifa beranjak dari ranjang untuk menuju ke kamar mandi.
Fitri yang melihat putrinya hanya menggelengkan kepalanya. Hari ini adalah hari di mana seluruh calon siswa siswi melakukan tes masuk sekolah baru. Seperti yang dilakukan Syifa saat ini.
Dirinya sudah lengkap dengan seragam lamanya waktu masih MTS. Syifa berangkat dengan Anggra, sahabatnya sejak kecil.
“Sudah lama menunggu kah Nggra?” tanya Syifa saat melihat Anggra sudah duduk di ruang tamu.
“Enggak, kok. Baru saja sampai."
Syifa menganggukkan kepalanya. “Anggra, sini ikutan sarapan, Nak."
“Iya Abi, tadi sudah sarapan kok. Aku tunggu sini saja.”
Dari kecil, Anggra memang sudah memanggil orang tua Syifa dengan sebutan Abi dan umi. Karena Fitri dan Azzam sudah menganggap Anggra seperti anak sendiri.
Syifa merasa ada yang kurang. Kepalanya menoleh ke sana kemari untuk mencarinya. Fajar yang tahu Syifa mencari seseorang, lantas berkata, “Rio sudah berangkat dari tadi. Karena dia kan OSIS juga, banyak yang harus dilakukan,” jelas Fajar. Syifa mengangguk paham.Rio adalah kakak sepupu Syifa. orang tuanya sendiri sudah meninggal karena kecelakaan saat Rio masih menginjak kelas 2 SMP. Karena tak tega, akhirnya Fitri dan Azzam yang merawat dan membesarkan Rio seperti anak sendiri. Umur Rio dan Fajar sama hanya beda bulan saja.
Setelah selesai sarapan, Syifa dan Anggra bergegas menuju MA Sriwijaya. Tempat di mana sang kakak Syifa sekolah di sana. Mereka berangkat dengan Fajar-kakak Syifa. Kebetulan Fajar menjabat sebagai ketua OSIS di sekolah, jadi sekalian berangkatnya.
“Kak, nanti aku mohon ya jangan kasih tahu siapa-siapa kalau kita itu Adik Kakak."
Pernyataan Syifa membuat Fajar mengerutkan kening. “Loh, kenapa?”
“Ya aku enggak mau saja Kak."
“Tapi nanti kalau ada yang gangguin kamu, bagaimana?”
“Kan ada Anggra Kak. Lagian aku sudah besar bisa jaga diri." Mendengar jawaban sang adik, membuat Fajar hanya bisa menghela nafas panjang.
“Oke kalau itu mau kamu. Tapi kamu harus hati-hati ya Syifa. Anggra kamu jaga Syifa ya ." Entah kenapa Fajar sangat mencemaskan keadaan Syifa saat ini.
“Iya Kak."
Syifa hanya tersenyum kecil karena Fajar telah mengabulkan permintaannya. Syifa tak ingin banyak orang yang nantinya mau berteman dengannya hanya karena ingin dekat dengan Fajar. Karena Syifa tahu Fajar adalah siswa yang banyak disukai para siswi di sekolahnya.
Syifa meminta pada Fajar untuk diturunkan jauh dari sekolah. Dia tak mau sampai ada orang yang melihatnya berangkat dengan Fajar.
“Kamu hati-hati ya Syifa. Kakak masuk duluan. Anggra jaga Adik Kakak ya,” pinta Fajar saat Syifa dan Anggra sudah turun dari mobilnya.
“Iya Kak."
***
Beruntung tempat tes Syifa dan Anggra 1 ruang. Jadi mereka tak harus berpisah karena mengingat Syifa yang kurang suka dengan yang namanya adaptasi.
Syifa dan Anggra di ruang 1. Ruang di mana nantinya mereka tempati sampai MATSAMA (Masa Ta'aruf Siswa Madrasah) berakhir. Kini mereka sedang berada di kantin sekolah. Karena tes yang menguras banyak tenaga membuat keduanya lapar.
“PERHATIAN-PERHATIAN KEPADA CALON PESERTA DIDIK KELAS X HARAP SEGERA BERKUMPUL DI AULA SEKOLAH!” Terdengar pemberitahuan dari kantor.
Ingin sekali rasanya berteriak, sungguh Syifa sangat kesal mendengarnya. “Ih kok kumpul sih. Padahal kan aku capek ingin pulang terus istirahat."
Memang setelah tes tadi, seluruh calon siswa siswi baru tidak diperbolehkan untuk pulang entah kenapa Syifa pun tak tahu.
“Sudahlah Fa, kita langsung ke aula saja yuk." Anggra bangkit dari duduknya lantas menarik tangan Syifa agar mengikutinya.
Tak lama kemudian seluruh calon siswa siswi baru sudah berkumpul di aula. Di sana juga banyak anggota OSIS termasuk Fajar dan Rio. Rio di OSIS menjadi Bimfistal (pengurus OSIS yang dikenal jahat, tak pernah senyum, dan selalu bersikap dingin)
Syifa duduk di sebelah Anggra. Tiba-tiba dirinya ingat kedua sahabatnya yang sudah 3 tahun terpisah. Mereka sudah lama tak berkabar, Syifa sungguh merindukan mereka.
“Eh Nggra, aku jadi ingat Fani dan Sintia deh. Mereka sekarang sekolah di mana ya kira-kira. Aku rindu mereka,” lirih Syifa di sela pengumuman berlangsung.
“Iya Fa, sama. Aku juga rindu mereka. Semoga kita bisa bertemu mereka lagi ya." Doa Anggra yang diaamiinkan Syifa.
Fani dan Sintia memang sahabat Syifa dan Anggra. Mereka semua sudah bersahabat sejak kecil. Mulai dari TK sampai SD tetap bersama. Mereka berpisah sejak mau masuk kelas 7 SMP.
Fani dan Sintia yang harus ikut kedua orang tuanya pergi. Fani ke Semarang sedangkan Sintia ke Palu. Mereka sudah lama close kontak. Pengumuman di aula hanya untuk pembekalan saat MATSAMA nanti yang akan dilakukan 3 hari lagi.
“Boleh kenalan enggak?” tanya seseorang di samping Syifa.
“Boleh. Namamu siapa?”
“Tasya.”
“Syifa.”
“Anggra.”
***
“Oke Adik-adik sementara itu saja dari Kakak. Jangan sampai lupa untuk pembekalan MATSAMA ya. Ingat berangkat tepat waktu, jangan sampai telat. Kalau kalian telat, akan dapat hukuman dari Kakak-kakak yang ada di depan kalian. MENGERTI?” tegas Faruk, MC
“MENGERTI, KAK,” jawab semua calon siswa siswi baru.
“Oh iya di sini Kakak akan memperkenalkan wali kelas kalian nanti saat MATSAMA."
Faruk memperkenalkan wali kelas setiap kelas. “Kelas Mawar wali kelas kalian Kak Dewi dan Kak Sinta untuk terakhir kelas Anggrek wali kelas Kak Lutfi dan Kak Rania."
Perkataan MC membuat Syifa menghela nafas. “Kenapa bukan Kak Fajar saja sih kelas kita. Kenapa juga Kak Fajar enggak jadi wali kelas?”
“Kamu aneh-aneh saja deh Fa. Kan Kakak kamu ketua OSIS ya mana bisa jadi wali kelas."
Benar juga ya yang dikatakan Anggra, batin Syifa berkata.
Syifa dan Anggra berada di kelas Anggrek. Mereka berharap wali kelasnya enak, dan juga teman-temannya. Walau MATSAMA dilaksanakan selama 3 hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum, Zauji (Terbit) ✅
RomansaSUDAH TERBIT #Part masih lengkap Cinta memanglah indah, apalagi jika datangnya atas kehendak-Nya, pasti akan jauh lebih indah "Uhubbuki Fillah, Zaujati," ucap Alfin di sela pelukannya dengan Syifa, lantas mencium ubun-ubunnya. "Ahabballadzi ahbab...