TATTOO & WINGS

69 8 2
                                    

Malam itu aku tertidur tapi seperti tidak tertidur. Dengan tubuh terbaring dan mata tertutup itu aku masih bisa mendengar suara-suara malam. Alunan nada yang sama yang berasal dari jarum jam aku juga masih bisa mendengarnya.
Entah kenapa malam itu aku seperti sedang mempertahankan kesadaran. Tapi aku sungguh merasa lelah dan ingin mengistirahatkan tubuh.

Kringgggg~ dering pesan diponselku berbunyi mengakibatkan mataku secara refleks terbuka sepenuhnya.
Kulihat ada nama yang bosan aku sebutkan yang tertera dikolom pengirimnya. Siapa lagi jika bukan pengganggu tampan itu, Vero!!

Vero : Good morning my angell Alexy 😚😘💜

Astaga pria ini sangat berlebihan!! Sepertinya kepalanya butuh sedikit benturan agar posisi otaknya terletak pada sudut dan derajat juga suhu yang baik dan benar. Bagaimana tidak!? Dia memanggilku angel. Dia pikir aku ini makhluk bersayap dengan lingkaran halo diatas kepalaku!!?

Kuacuhkan saja pesan itu, Lalu aku bangkit dari tempat tidur untuk mandi.
Saat sedang membersihkan tubuhku aku sadar ada yang hilang dari tubuhku.

"Kalung itu, kemana perginya kalung kupu-kupu itu?" gumamku.

Kupercepat kegiatan membersihkan diri itu agar segera selesai lalu aku bisa mencari kalung indah pemberian ayahku waktu itu.

Setelah memakai baju aku langsung membereskan kamarku dengan tujuan semoga aku menemukan kalung itu. Namun meskipun kamarku sudah rapi seperti tanaman padi yang berjejer dalam kotaknya, dan meskipun seluruh bagian kamarku sudah bersih bening seperti tanpa kaca (Iklan:v) sekalipun aku tetap tak menemukan kalungku. Hingga aku menyerah dengan perasaan kecewa yang amat sangat mendalam direlung hatiku (Berlebihan).
Kuarahkan kakiku menuju cermin dengan tingkat kemalasan diatas rata-rata manusia normal. Kubenahi pakaianku yang kisut akibat bekerja keras membereskan kamar.

" AAAAAAAAAAAAAAAAA " teriakan berkekuatan sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan oktav itu memekakkan dan akan memecahkan setiap gendang telinga yang menangkap gelombang suara itu.

Tak sampai 5 menit pintu kamarku dibuka secara paksa dan kulihat ibu menghampiriku dengan ekspresi khawatir.

"Apa yanga terjadi? Apa yang sakit? Apa yang membuatmu berteriak? Siapa yang menyakitimu? " seketika aku diserang ribuan pertanyaan oleh ibu. " cepat katakan apa kau baik-baik saja?!! " tanya ibu lagi dengan terburu-buru.

Aku hanya melongo menyaksikan ibu begitu heboh bertanya apa aku baik-baik saja saat itu.

"Ibu kalung itu hilang dan bagian yang paling membuatku panik adalah dipunggungku tiba-tiba ada tatto kupu-kupu secara ajaib muncul dengan sendirinya" jawabku dengan sedikit rengekan.

Kulihat mata ibu berkaca-kaca saat itu. Ia mencoba mengatur nafas dan menghilangkan rasa khawatirnya.

" hmm ternyata kau sudah besar lexy " ucap ibu seperti sedang menahan air mata lolos dari pelupuk matanya.
Kemudian dia melangkahkan kakinya pergi dari kamarku tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Apa maksud perkataan ibu?! Apa dia menuduhku memasang tatto sendiri?! Bukankah selama ini aku tak pernah mengecewakannya. Bukankah selama ini tempat ternyamanku adalah rumah meskipun aku hanya bermalas-malasan didalamnya. Mungkinkah dia berpikir aku sudah terjerumus pada pergaulan yang salah? Entahlah.. Perkataan ibuku tadi sangat mengganggu pikiranku.

***

Aku telisik setiap bagian dari tempat itu. Kuedarkan pandangan mataku kesetiap sudutnya namun aku tak menemukan apa yang ingin aku temukan.
Siang ini dia tak memunculkan batang hidungnya padaku. Sepanjang eksistensiku sebagai murid disekolah ini, tak pernah satu haripun aku tak merasakan tak terganggu oleh pria bernama vero itu. Namun untuk pertama kalinya dalam sejarah persekolahanku dia tak membuatku mengucapkan sumpah serapah dan makian padanya. Dia hilang!! Kemana perginya pria itu?!

Hingga sekolah selesaipun ia tak kunjung muncul dihadapanku. Mungkinkah aku rindu gangguan nya? Mungkinkah aku rindu ocehan so perhatiannya itu padaku? Aku tak tau! Yang jelas aku merasa kesepian tanpa gangguannya.

Dengan segera aku mengecek ponselku saat aku sampai dirumah. Namun tak aku temukan satu pesan ataupun satu panggilan tak terjawab darinya. Sebenarnya kemana hilangnya pria itu. Aku rindu!! Aku akui aku memang rindu kali ini.

" mungkinkah karena ketampanannya ia diculik oleh bidadari dan dijadikan suami?! Ataukah ia menemukan portal kedunia lain lalu ia tersesat didalamnya?! Atau bahkan yang lebih buruk ia tenggelam diculik putri duyung lalu ia meninggal karena tak bisa bernafas dalam air " naluri kefantasianku secara refleks keluar.

Sebenarnya mungkin saja ia sedang sakit. Namun karena otakku ini isinya hanya negeri dongeng jadi ya begitu.. Bayanganku hanya sesuatu yang tak mungkin terjadi di dunia nyata.

Saat aku memasuki rumahku tadi, tak aku temukan ibu dimanapun, kemana ibu pergi? Kenapa ia tak meninggalkan surat atau mengirim pesan apapun padaku?! Kenapa hari ini semua orang seperti hilang dariku.

Kulangkahkan kakiku menuju kamar ibu. Mungkin saja ia sedang tidur siang dikamarnya.

Namun tak ada siapapun didalamnya. Saat aku akan beranjak pergi, tiba-tiba fokusku tertuju pada benda berkilau yang tertutup oleh kotak hitam dibawah ranjang.
Kugapai kotak itu karena aku penasaran apa benda yang berkilau didalamnya.
Betapa terkejutnya aku ternyata itu adalah kalungku. Apakah ibu yang mencurinya? Ah tidak!! Aku tak boleh menuduh ibu!! Mungkin saja ia menemukannya lalu menyimpannya dengan baik untuk kemudian diberikan kembali padaku.

Dengan segera aku berjalan tergopoh-gopoh menuju ke kamarku dan menghampiri cermin.

Dengan senyuman lebar aku pakai kembali kalungku itu. Sepersekian detik berikutnya hal anehpun terjadi. Secara tiba-tiba kalungku mengeluarkan pendar cahaya bersamaan dengan tattoku. Kurasakan panas menjalari bagian punggungku. Rasa panasnya tak dapat aku tahan hingga aku terhuyung kebelakang dengan lutut sebagai tumpuan tubuhku. Begitu sakit dan panasnya efek yang ditimbulkan dari cahaya itu hingga aku benar-benar menggeliat seperti cacing yang tak berada ditanah basah.
Beberapa saat kemudian bajuku robek dan punggungku mengeluarkan sayap besar seperti kupu-kupu. Tiba-tiba saja pakaianku berganti menjadi beberapa helai kain bermotif khas kupu-kupu. Sayapku berwarna merah muda dengan sedikit motif pada setiap sisinya. Sensasi panas dan sakit itu masih membuatku lemas hingga aku tak sanggup bahkan hanya berteriak.
Kuperhatikan tubuhku dicermin, rambut pirang dan iris biru langitku ini masih terlihat sama, hanya saja sayap aneh yang menempel pada punggungku ini membuat penampilanku terlihat tak wajar jika disaksikan siapapun yang melihatnya.
Meskipun aku termasuk penyuka negeri dongeng tapi aku tak harus jadi salah satu dari mereka juga. Tak perlu menjadi makhluk dongeng, apa itu tak bisa?!!

Perasaanku saat itu campur antara takut, sedih, aneh, terkejut, bingung serta tegang dalam kurun waktu yang sama. Hanya tetesan air mata yang mampu menjelaskan semua perasaanku.

Aku sangat frustasi saat ini. Antara sadar dan tidak sadar aku tiba-tiba mengucapkan sebuah kalimat yang ternyata mampu mengubah kisah hidup gadis pemalas ini menjadi kisah yang menegangkan sepanjang eksistensiku sebagai wanita pemalas berusia 17thn.

" jika awan biru mampu membawaku pergi maka bawalah, jika tanah kemerahan mampu menelanku maka telanlah, jika kegelapan malam mampu menyamarkanku maka biarkan aku selalu dalam kegelapan, jika sayap ini mampu menghilangkanku maka hilangkanlah aku kapanpun kau inginkan!! Aku tak sanggup harus menemui keluargaku dengan kondisi seperti ini" ucapku dalam tangis.

Lalu sepertinya aku langsung tak sadarkan diri saat itu, karena aku tak mengingat apapun setelahnya.

Selamat malam ^^

Semoga chapter ini tak terlalu buruk 😭
huhu aku malu dengan karyaku yang gaje ini '-'

Sudahlah jangan lupa voment ya jangan jadi siders aku mohon aku butuh dukungan 😚

Salam : Halimah Asyadiah 💋

SECRET BUTTERFLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang