"Guys gue mau curhat nieh.." tiba tiba Sunny yang dari tadi cuma diem nyahut tiba tiba.
Sontak kita noleh barengan.
"Glory........................................anu.. Itu....si glory.. Aduh.. Itu loh.. Anu.. Anu.. Anu..."
"Anu apaan! Gak jelas Sun!" ujar Cloudy ngegas.
"Itu loh.. Aah si Glory.. Gimana?" Sunny dengan raut wajah yang mungkin sedang bingung.
"Iya Glory kenapa?" Snow dengan sabarnya bertanya.
"Nggak jadi.."
Kata kata itu yang paling gue benci.
Semuanya menatap bisu ke arah sunny yang telah membuat semuanya kecewa."Rain boleh tabok gak ni orang?" Cloudy dengan nada bicaranya yang khas.
"Silahkan.." jawab gue yang memasang senyuman palsu.
"Eh.. Jangan!!" teriak Snow.
"Dicubit aja!!" lanjut Snow seraya mencubit Sunny.
Tak pikir panjang, langsung kita serang!
"Aauw,, wadaaw,, sakit elah,, iya udah berhenti,, gak bakal gitu lagi deh.." gerutu Sunny.
Di tengah kesibukan kita yang sedang mengadakan acara cubit cubitan..
Seseorang mengetuk pintu."Wah, Rain kau sudah bangun? kalian sedang apa? Sepertinya seru sekali. Maaf ya mengganggu, dibawah Bunbun memanggil kalian." ujar orang itu dengan sopan, santun, lembut, siapa lagi kalau bukan si Vaxran.
"Kau cantik sekali.." ceplos Snow,terlihat mulutnya sedang terbuka lebar.
"Ah, kau lebih cantik." jawabnya tersipu malu.
"Hei kenalkan namaku Sunny, yang pakai kacamata itu Cloudy, dan ini Snow."
"Hai, salam kenal..aku Vaxran"
"Heh! Katanya mau kebawah?kenapa jadi acara perkenalan?" tanya gue, bete. Entah kenapa setiap ada Vaxran, mood gue langsung down gitu.
"Oh, iya.. Mari.." Vaxran.
Kami turun kebawah, tepatnya di lantai 5.
Disana sudah tampak 4 laki laki yang duduk berjejer di depan seorang perempuan.
Ntah apa yang sedang dibicarakan. Dari muka mukanya sih kayaknya serius."Eh, cewek cewek.."
"Hai, bunbun" sapa gue.
"Duduk sini." ujar bunbun mengarahkan pandangannya di kursi melayang itu.
"Down!" perintah gue ke kursi.
Kursi Itu pun turun dan gue menaiki, kursi itu."Up!"
Snow, Cloudy, dan Sunny yang melihat itu Sontak terdiam dan mencoba melakukan hal yang sama kayak gue.
Mereka semua berhasil kecuali,SNOW..
ppfftt..emang si Snow.
Snow hampir menyerah, saat Bunbun hendak menolong tiba tiba Xaven membantu.Snow POV
"Ih, ini benda apaan sih! Aneh bet dah!" gumam gue.
"Loh butuh bantuan?" tawar laki laki berpostur tinggi.
"Ya ampun ni cowok gentle banget!! Aah kiyowooo.. Dah ganteng, manly, putih, manis, imut, aah mukanya mirip Guanlin wanna one! Cakep bener! " gumam gue.
"Oh, boleh.."
Setelah mengucapkan mantra mantra gak jelas,dia nyuruh gue naik.
"Udah, nih naik.."
Entah mata gue sliwer ato emang mata gue udah penuh muka dia, pantat gue gak mendarat dengan aman. Alhasil..
"Eh.. Eh.."
Zlep..
Perlahan gue buka mata.
"Aaah,, ganteng nya.."
"Hati hati dong, ntar lu jatuh..untung gue gesit orangnya." ujarnya.
Ya ampun cool banget cara bicaranya!kayaknya gue naksir Ma dia nih.
"Oh, iya thanks ya!"
"???"
Kok mukanya kek bingung gitu, gue salah ngomong kali ya..
"Makasih maksudnya Xaven.." Rain menyahut.
"Oo..sama sama"
Namanya Xaven ya?
Keren juga..Snow POV end
"Bun, mau ngomong apa?" tanya gue, penasaran.. Keknya serius banget.
"Kalian tahu kan? Di dalam tubuh kalian ada kekuatan electman?" tanya bunbun.
"Electman?" Sky dengan wajah kebingungannya.
"Oh, bunbun lupa kalian ber enam belum bunbun ceritakan." ucap bunbun, memukul kepala nya sekali.
Alhasil, bunbun menceritakan seluk beluk tentang electman, begitu pula kota Zarperos terbentuk termasuk Gacra.
"Iih, emang dasar si Gacra!!" Kesel Cloudy, to the point.
"Nah,sekarang Bunbun mau kalian sekolah di tempat yang sama dengan Xaven." kata Bunbun.
"Hah!! Sekolah??"
Maksudnya gimana? Kok bunbun nyuruh kita sekolah. Buat apa?
Gue gak mau ketemu matematika lagi!!!
Jangan jangan sekolah nya aneh aneh lagi!Bersambung..
Guys, maaf ya 🙏 sedikit lagi.
Semoga gak bosen sama ceritanya.Menurut kalian aku kasih biodata profil tokoh ato nggak?
Kasih jawabannya di k0men
Stay vote & komen yaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Electman And The Zarperos City
FanfictionPercayakah kalian jika ada kehidupan selain di bumi, bahkan gue pun awalnya gak percaya. Berawal dari sebuah mimpi, menceritakan kehidupan di sebuah tempat yang dulunya damai dan sekarang menjadi hancur, entah karena apa. " Loh, kalian??" Enjoy th...