tak ada lagi kertas dan pena untuk diriku mencurahkan rasa.
kini, aku di dalam ceruk penjara yang gelap dan pekat, mataku sulit terpejam.
ruangan ini terasa panas, menyisakan aku dan sipir yang masih terjaga.
sama halnya denganKu, ia juga tak bisa terlelap, sepertinya kami bernasib sama, di hukum tanpa sebab.Ku tanyakan pada sipir itu prihal waktu, sipir itu tidak tau, arlojinya mati, dan kami sama-sama tidak tau sampai kapan akan seperti ini.
Sipir itu hanya berkata, "kalau aku tentu akan di jemput sang bidadari yang kemolekan nya tidak pernah kau lihat, entahlah dengan kau, apakah bidadari ataukah ababil yang akan menjemput, fikirkan saja prihal apa saja yang kau lakukan di luar sana sebelum akhirnya kau kemari"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
Poetrytentang hidup di dunia yang fana, yang yang dunia itu adalah fatamorgana, yang dunia hanya seperti wanita tua yang semakin tua ia semakin berhias diri.