Bab. 1

7.3K 530 9
                                    

Distrik Morrison.
Barton Palace, kediaman utama Duke Of Morrison

Pesta Kerajaan termegah diselenggarakan di Distrik Morrison, wilayah selatan Inggris sebagai perayaan pernikahan Lord William Henry Burton dengan Lady Anne Anastacia George.

Duke dan Duchess yang tengah berbahagia melakukan dansa pertama di hadapan keluarga kerajaan dan bangsawan yang hadir.

Lady Anne Anastacia kini menyandang gelar The Duchess of Morrison. Seluruh media Inggris datang untuk meliput pernikahan ini. Di dunia milenial saat ini gelar kerajaan tetap dipakai dalam sapaan. Secara formal, sapaan untuk Anne adalah Her Grace.

Ratusan lampu dan dekorasi dipesan dari Italia untuk menghias ruangan pesta, perabotan makan dari perak tersusun rapi di meja panjang. Koki ternama khusus didatangkan dari Perancis, masakan yang juga disenangi Lord Barton dan keluarga mereka.

Setelah lewat tengah malam, perayaan yang membosankan menurut Anne akhirnya berakhir. Anne menempati sebuah kamar yang berbeda dengan Lord Burton. Seperti inikah kamar pengantin keluarga kerajaan?

Sebuah pintu penghubung terpasang di bagian samping tembok. Semua perabotan di Istana Barton dibuat dari kayu terbaik dengan ukiran bunga mawar, kemudian dilapisi cat berwarna putih termasuk kusen dan pintu.

Memutuskan mendatangi Lord Barton yang belum juga mengunjunginya, langkah kaki Anne teredam hamparan karpet tebal. Dengan perlahan tangan mungil Anne mendorong daun pintu hingga membuka, Lord Barton duduk di kursi sandaran tinggi sedang menatap keluar jendela langsung berbalik begitu menyadari kehadiran Anne.

Tatapan dingin di mata Lord Barton adalah yang pertama kali, berbeda dengan senyum yang diterima Anne sejak pertemuan pertama mereka.

"Tidak ada yang memintamu kemari, milady." Lord Barton berkata pelan dengan wajah datar.

"Your Grace, saya ingin bicara." Anne menunggu jawaban.

Anne memperhatikan isi kamar Lord Barton yang rapi, jubah kebesaran sang Duke diletakkan di atas tempat tidur. Kamar yang cukup luas dengan sebuah ranjang tanpa kanopi berukuran besar, meja kerja diletakkan di sudut ruangan, serta sebuah pintu ganda yang mengarah ke balkon. Aroma kolonye tercium samar di dalam ruangan.

Ekspresi ganjil Lord Barton menjadi pertanda buruk. "Masuklah." Ujar pria itu dengan nada datar.

Sofa yang diduduki Anne begitu empuk dan tidak melesak jauh ke dalam. Anne mengatur postur badan dan posisi kaki sesuai etika kerajaan, tidak pernah lalai. Suaranya pelan dan lembut. "Apakah Anda baik-baik saja? Anda tidak menyapa sejak acara berakhir."

Lord Barton mengubah arah kakinya, bergeser menghadap Anne. Tangan Anne digenggam olehnya dengan lembut. "Pernahkah mendengar sindrom yang melanda pasangan yang baru saja menikah? Sepertinya itu yang sedang terjadi padaku. Kamar yang kau tempati saat ini jika tidak memberatkanmu, tetaplah berada disana. Jangan datang ke kamarku jika tidak diperintahkan."

Anne tidak mengerti, Lord Barton jelas tengah berbohong. Sebelumnya mata jelalatan Lord Barton terpampang nyata setiap kali memandang Anne. Gairah yang dikira Anne sama dengan yang dirasakannya. Dan sekarang pria itu membual alasan ingin mereka menjaga jarak. Apa motif sebenarnya dibalik pernikahan ini?

Anne menggigit lidah agar tidak mengumpat yang bisa membawanya ke penjara. Melepaskan genggaman tangan Lord Barton, Anne beranjak dari sofa. Ujung gaun tidur Anne menyapu lantai dengan anggun saat kedua kakinya melangkah lalu berhenti di ambang pintu penghubung. Anne berdiri menghadap Lord Burton langsung menatap mata biru sepekat darah bangsawan. "Sebaiknya Anda memeriksakan diri, Your Grace. Grand Duchess Victoria pasti khawatir jika mengetahui sang Duke menderita gangguan seksual."

One Sided Love ( The Duke and I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang