16 July 2018
Jam 4 SoreKenalkan namaku Mutia Anastasya, aku biasa di panggil muti, Usiaku 20tahun. Aku berasal dari kota pariaman kebetulan aku seorang Mahasiswa di salah satu universitas dikota padang, aku terlahir dari keluarga yg biasa2 saja. Tapi terasa lengkap karena aku memiliki Ibu dan Ayah yg selalu menyayangiku, hidup yg aku laluipun biasa2 saja bahkan sangat monoton, ngampus, kekos, bkin tugas dan tidur, begitulah setiap hari yg aku lalui.
Sore ini aku harus balik ke padang karena
kebetulan besok ada study tour yg dilaksanakan oleh kampusku. Kita semua akan di tempatkan di suatu daerah terpencil yg jauh dari kesibukan kota dalam waktu beberapa bulan untuk menyelesaikan tugas2 yg diberikan oleh pihak kampus. Sebenarnya sih aku malas untuk ikut.. Tapi apalah daya ku, aku juga butuh nilai dari tugas ini. Sore ini aku diantar oleh seorang pria ke salah satu stasiun kereta api di kota pariaman.Yaaa seorang pria, nama pria itu Dero, dia adalah kekasih ku. Dia pria yg baik, bagiku hnya dia lah yg bisa mengerti aku (heheh), walaupun dia agak sedikit temprament.
Hari itu aku sengaja meminta Dero untuk ketemuan dan mengantarkan ku ke stasiun kereta.
"Grrr grrr" Hp ku bergetar, teryata itu pesan dari Dero
Dero: "Mut, kita hari ini jadi kan ketemuan nya??"
Aku pun membalas pesan dari nya.
Muti: "iyaa Der, nih aku mau siap2. Kamu otewe gihh..!!"
Dero: "siaapp.. Aku otewe, kamu tungguin ditempat biasa yaa??"
Muti: "okee, aku tunggu yaa, hati2 dijalan".
Dero: "oke" Balasnya singkat.
Lalu aku bersiap2 untuk pergi ke tempat biasa aku dan Dero ketemuan, sesampai nya disana aku belum melihat Dero, mungkin masih dijalan pikirku.
Setelah beberapa menit aku menunggu akhirnya Dero datang, sambil tersenyum dia menyapaku.
Dero: "hai mut!! Udah lama yaa??" Sapa nya.
Muti: "lama sih nggk, tapi aku udah jadi ikan asin disini gara2 nungguin kamu" Jawabku ketus.
Dero: "Maaf.. Maaf.. Tadi tu dijalan sedikit macet. Lagian kalo kamu jadi ikan asin kamu tetap cantik kok" Rayu Dero.
Muti: "apaan siihh Dero" Jawabku sambil tersenyum malu.
Dero: "yaudah, sekarang kita mau kemana nih??"
Muti: "kita jalan sbentar yuk mumpung kereta nya belum datang"
Dero: "baiklah, Ayo naik".
Hari itu akupun menyempatkan diri untuk pergi jalan2 bersama Dero walaupun hanya sebentar, kita menghabiskan waktu yg singkat ini untuk menikmati keindahan air terjun siang itu. Setelah beberapa lama, aku kembali mengajak Dero ke stasiun kereta karna jam mulai menunjukkan pukul empat sore.Sesampainya di stasiun dengan hati berat aku langsung menuju kereta yg telah tersedia, Dero langsung membawa koper ku dan membimbing tangan ku untuk menaiki kereta, tiba2 Dero berkata kepadaku dengan suara sedikit berbisik,
"Kamu hati2 ya disana, jaga diri baik2, dan semangat aja jalani tugas nya disana, kabarkan aku jika sudah sampai tujuan" Ucapnya.
"Iya, aku akan jaga diri kok, kamu juga baik2 yaa disini, jangan nakal tunggu aku kembali" Jawabku sambil mencubit pipinya.
akupun berpamitan dengan nya. sebenarnya aku takut untuk meninggalkan Dero, karena aku akan berpisah dengan nya untuk beberapa bulan ini. Namun berkat kata2 dari Dero yg menguatkan ku akupun sedikit tenang untuk pergi. Lalu aku menaiki kereta api dan kereta pun mulai berjalan meninggalkan stasiun dimana Dero mengantarku tadi.Setelah beberapa jam di perjalanan akupun smpai di kontrakan ku yg ada di padang.
Malam nya aku mulai mengemasi semua barang2 yg akan aku bawa besok, aku mengemasi semua kebutuhan ku. Tak satupun yg aku lupakan, setelah aku selesai mengemasi semua nya akupun langsung tdur karena besok harus pagi2 sekali sudah berkumpul di kampus.***
17 july 2018
Paginya..
Hari ini aku terbangun dengan rasa malas, bagiku hari ini adalah awal dari sebuah perjalanan, kukemasi diriku dan kukemasi barang2 ku, tepat jam 8 pagi akupun mulai berjalan menuju kampus. Sesampainya dikampus aku mulai mencari rombongan ku, trnyata mereka sudah dari tadi berada di sini, akupun bergabung dngan mereka. Dari semua rombongan ini tak satupun yg aku kenal karena aku ditempatkan terpisah dari teman2 lama ku. Semua teman2 disini baru bagiku. Aku sedikit kikuk karena aku tak mengenal mereka.
Tepat jam 10 pagi rombongan kamipun menaiki bus yg telah tersedia, bus pun mulai meninggalkan perkarangan kampus dan menuju ke kabupaten Solok. Dalam perjalanan di atas bus aku berfikir, akan kah aku betah di tempat tersebut?? Aku tak tau bagaimana jadi nya nanti, karena ini untuk kali pertama aku pergi untuk waktu yg lama dan jauh dari orangtua ku."Haii,, salam kenal"
Seseorang yg dari tadi dduk disebelah ku membuyarkan lamunanku sambil mengulurkan tangan nya kepada ku, aku pun terbangun dari lamunan.
"Eeh.. Hmm iyaa salam kenal kembali" Jawabku.
"Kenalkan nama aku Karina, kalo kamu??" Tanya nya dengan senyum manis.
"Panggil aja aku Muti" Jawabku Dengan senyum simpul.
Kamipun mulai berbincang2 dan berkenalan lebih jauh lagi.
Selama di perjalanan ku habiskan waktu ku dengan melihat pemandangan disekitar sambil sesekali mengecek ponsel ku.
"Grrr grrrr" Tiba2 hp ku bergetar, tenyata itu pesan dari Dero.
Dero: "Muut.. Sudah nyampe mana??"
Lalu aku membalas pesannya.
Muti: "iyaaa.. Nih aku baru nyampe di kota hujan, lokasi nya masih jauh deh kayak nya".
Dero: "Iyaa emang jauh kok, aku liat dari googel map. Kamu hati2 aja yaa, jaga diri".
Muti: "iyaa sayang, aku ingat kok pesan kamu, eh aku sharelok yaaa??".
Dero: "Okee sayang".
Aku mengakhiri chattingan dengan mengirimkan lokasi ku kepadanya.Tiba2 aku merasa sangat pusing, aku pun mematikan hp ku dan mencoba untuk rilex sambil memejamkan mata.
Tak lama kemudian bus kami singgah di satu masjid untuk istirahat makan dan sholat, saat itu aku memberitahukan karina kalo aku merasa sangat pusing, lalu karina membawaku ke dalam masjid dan memberikan minyak angin kpadaku. Setelah merasa agak baikan, akupun mengajak karina untuk sholat zuhur dan setelah itu lnjut dengan makan siang.
Setelah semua selesai sholat dan makan siang, bus yg aku tumpangipun mulai berjalan meninggalkan tempat itu. Selama di perjalanan aku hanya menghabiskan waktu dengan tuduran dan sesekali mengecek ponsel ku.
Waktu terus berjalan, hingga tak terasa enam jam perjalanan sudah berlalu, kami sampai di sebuah kota, dan kami akan di tempatkan ke kampung2 kecil yang ada di kota tersebut, sesungguhnya fikiran ku tak tenang aku khawatir akan kah aku betah di sini, hingga akhirnya akupun di antar ke sebuah kampung kecil. Selama perjalanan aku berfikir, tempat apa ini, ku perhatikan sekelilingku hanya terlihat bukit2 dan pohon karet yg begitu lebat, jalanan pun hanya jalan setapak yg dilalui untuk menuju kampung tersebut.
Setelah beberapa saat, aku tiba disebuah rumah sederhana yg terletak di tepi jalan yg aku lalui tadi, didepan pintu rumah tersebut aku melihat seorang bapak paruh baya dan wanita cantik disebelah nya (istrinya), juga bersama 3 orang anak nya.
Mereka memperkenalkan diri, Bapak itu bernama Danu, pak Danu adalah seorang kepala desa dikampung itu, sedangkan istrinya bernama Nia, seorang guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama di kabupaten solok dan tiga orang anak nya bernama Azmil, afdal dan rahma. Azmil adalah anak pertama pak Danu dan bu Nia, ia seorang remaja tampan dan sopan yg menjadi siswa MA di pondok pesantren yg tak jauh dari rumah nya, begitupula dengan Afdal, ia juga seorang siswa MTS di pondok pesantren itu, nah kalo Rahma ini anak terakhir nya pak Danu dan bu Nia, Rahma adalah seorang gadis kecil imut yg baru menginjak bangku TK di kampung itu, Rahma terlihat sangat berani, begitulah penilaian ku saat pertama kali melihat dia.
Setelah itu aku dan lima orang teman ku yg lain nya juga memperkenalkan diri, yaitu aku, Rananta, Aulia, Nema, Piju, dan Hardi.
Muti: "Perkenalkan pak, bu nama aku mutia, aku berasal dari kota pariaman" Sambil menjabat tangan beliau akupun menjadi yg pertama untuk memperkenalkan diri.
Rananta: "kenalkan pak, bu aku Rananta,asal aku dari Darmasraya" Ucap Rananta sambil tersenyum.
Aulia: "kalo aku Aulia, asalku dari kota ini" Sambung Aulia.
Nema: "aku Nema pak, bu.. Aku asli orang padang" Ujar Nema.
Piju: "panggil aja aku Piju pak, bu asal aku dari Kota Pasaman tercinta" Ucap Piju sambil tersenyum bangga.
Hardi: "dan aku Hardi pak, bu aku asli jambi. Aku dipadang sering di panggil anak rantau" Jelas Hardi sambil tertawa kecil
Pak Danu: "Mulai hari ini kalian akan tinggal disini untuk beberapa bulan kedepan" Ujar pak Danu.
Bu Nia: "Iyaa, semoga kalian betah disini, begini lah keadaan kami disini" Sambung buk Nia.
Hardi: "Iyaa buk, pak mudah2an kami betah disini" Ujar Hardi sambil tersenyum
Kami berlima pun ikut tersenyum.***
Malam pertama di kampung itu kami lalui dengan suasana dingin, sambil duduk2 santai disebuah ruang tamu, kami berenam yg belum saling kenal pun agak sedikit kikuk untk memulai sebuah percakapan. Tiba2 seseorang diantara kami memecah suasana.
Aulia:"Eh, kenalin aku Aulia, mulai hari ini kita semua akan jadi Tim ya??" Ucap Aulia sambil tersenyum manis.
Hardi: "Iyaa, kenalin juga aku Hardi, semoga kita semua bisa menjadi Tim yg kompak yaa??" Hardi pun menanggapi.
"Okee...okee siiaapp" Aku, Rananta, Nema dan piju menjawab serentak.
Tiba2 Bu Nia menghampiri kami.
"Hai, kalian lagi ngapain nih? Kayak nya serius amat".
" Eh. Ini bu kami abis berbincang2 sedikit" Ujarku.
"Ooohh.. Yaudah, kalo gitu yg cewek2 yuk ikut ibu ke dapur, kita bikin mie instan aja yaa buat makan malam nya, kbetulan tadi siang ibu nggk sempat masak" Ucap bu Nia sambil tersenyum.
"Okee siap bu!!!" Kami menjawab serentak kecuali Hardi dan Piju.
Malam itu Setelah selesai makan malam bersama, kami berempat di antar ke kamar yg telah disediakan oleh pak Danu dan bu Nia, sedangkan Hardi dan Piju di antar ke kamar bawah rumah yg telah disediakan juga. Malam itu cuaca sangat dingin, akupun yg tidak terbiasa dengan cuaca ekstrim seperti ini begitu merasa sangat kedinginan, hingga akhir nya akupun tertidur dengan lelap, lagi pula aku juga sangat lelah karena perjalanan panjang tadi siang.
Malam itu Kami bergeming dengan mimpi masing2 hingga waktu subuh menyapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Study Tour in Love
Teen FictionPagi ini aku terbangun dengan perasaan yang sangat kacau, sebenarnya aku malas untuk beraktifitas hari ini, tapi apa boleh buat tugas2 ini harus segera aku selesaikan. awalnya semua terasa begitu indah sampai akhirnya suatu kejadian yg membuat semu...