Piece of Valentine Chocolate
By Momozono Sora
.
.
."Jadi... Apa yang bisa saya bantu?"
Aku tersenyum kecil pada seorang pria yang kini duduk berhadapan denganku. Wajah putih pria itu tampak pucat. Ia menggigiti kukunya sendiri. Mata ruby milik nya menatapku dengan tatapan yang tidak berarti. Ia menunggu jawaban dariku.
"Ada yang ingin kubicarakan. tapi tolong tunggu sebentar, Fyodor"
Sekilas aku melihat Fyodor hanya melirik ke arah langit-langit. Ia seperti memikirkan sesuatu. Kemudian Fyodor terkikik pelan sambil tersenyum- bukan, itu adalah seringaian.
"Lakukan apa yang kamu sukai, Sora-san"
Ku akui tidak ada seseorangpun yang bisa mengetahui isi kepala Fyodor termasuk aku. Hanya ada seorang yang bisa mengetahui isi kepalanya.
"Yare-yare, Soracchi, apa aku diundang kemari untuk melihat perselingkuhan?"
Aku merasa kepalaku memberat. Seseorang memeluk leherku dari belakang. Pria malas itu menopangkan kepalanya di kepalaku. Bau antiseptik khas di tubuhnya membuatku mudah untuk mengenalinya.
"Halo, Dazai-kun."
Fyodor membentuk sebuah senyuman tenang seolah menyambut Dazai. Menurut dugaanku Fyodor sudah tahu siapa yang aku tunggu sehingga itu tidak membuatnya terkejut. Dazai melepas pelukan nya pada leherku dan beranjak duduk di sampingku.
"Halo juga, Dostoyevsky. Atau harus ku sebut perebut kekasih orang?"
Dazai membalas sapaan itu dengan senyuman yang tak kalah tenang. Dazai menutup matanya namun aku yakin perkataannya Dazai sangat ingin menghancurkan orang dihadapannya itu. Aku melihat Fyodor hanya meresponnya dengan senyuman tipis.
"Berhenti melakukan itu. Aku menyayangi kalian berdua...uhuk(?)"
Ucapku disertai batuk buatan. Tak sadar timbul rona kemerahan di pipiku. Aku langsung membuang wajahku karena malu.
"Langsung ke intinya! Sekarang hari valentine. Semalam aku sibuk oleh misi, akhirnya aku kehabisan cokelat di toko. Aku hanya mendapatkan satu batang cokelat saja. Tapi aku menyukai kalian berdua. Makanya aku mengundang kalian berdua sekaligus"
Aku menyodorkan sebatang cokelat chunkybar. Manik ruby dan manik hazel saling berpandangan. Mereka berpandangan sesaat, seperti bertelepati. Lalu mereka menatapku secara bersamaan. Jujur saja ini membuat jantungku berdegup kencang.
"Jadi Sora-san meminta kami untuk berbagi cokelat cintamu?"
"Lagi pula Soracchi, ada apa dengan bentuk batangan itu.. Yang jelas jelas batangan"(*cek catatan)
"Maaf saja aku kan tidak bisa memasak"
"Kau yang terburuk Soracchi"
"Sora-san benar benar buruk"
"Berisik! Sialan💢 "
Wajahku terasa panas. Pasti sekarang wajahku sudah tampak seperti udang rebus. Aku menutup wajahku karena malu. Sudah kuduga ide gila ini tidak menguntungkan ku.
"Ngomong-ngomong, cokelat chunkybar itu isinya ada sebelas potong"
Ucap Fyodor sambil melirik cokelat yang kini ada di tangannya itu.
"Jangan banyak berharap, akulah pacarnya Soracchi. Jadi aku yang dapat potongan yang lebih banyak!"
"Tapi akulah yang pertama dihubungi Sora-san atas pertemuan ini"
"Tapi aku pacarnya"
"Tapi Sora-san juga jatuh di pelukanku"
Kini aku melihat mereka seperti anak kecil yang memperebutkan sebuah balon. Aku hanya menyandarkan tubuhku pada sofa. Menatap mereka kewalahan, Aku tak mau ikut campur. Yang penting aku sudah memberikan cokelat di hari kasih sayang.
"..."
"..."
"???"
Aku mengerjapkan mataku karena mereka yang tiba-tiba berhenti beradu mulut. Mereka berdua menatapku dengan cara yang berbeda. Fyodor yang menyeringai dan Dazai yang tersenyum nakal. Apa yang terjadi? Aaaah, jantungku kembali berpacu dengan cepat.
"Dazai-kun..."
"Aku mengerti, Dostoyevsky"
"???"
Aku melihat Dazai membuka bungkusan chunkybar itu, memotong satu potongannya. Ia memasukkan potongan itu pada mulutku. Wajahku memerah. Aku hanya mengerjapkan mataku kebingungan.
"... Untukku?"
"Bukan, Sora-san... Untuk kita bertiga"
Aku membulatkan manik turquoise milik ku. Mereka berdua datang dan menciumku bersamaan. Menautkan lidah mereka pada mulutku. Dazai merangkul leherku sedangkan Fyodor memeluk pinggangku. Aku bisa merasakan gairah diantara keduanya mengalir melalui lelehan cokelat di mulutku. Mereka berdua menyayangi ku sama seperti aku menyayangi mereka.
-- The End --
Catatan : biasanya perempuan yang ga bisa masak cokelat untuk valentine tetap berusaha membentuk cokelatnya sendiri. Walau hanya cokelat batangan dilelehin. Tetep bentuk lagi nya sendiri sendiri. Karena 'cokelat buatan sendiri' katanya lebih bermakna di valentine. Sama kayak perjuangan kamu buat si dia//slap
:D ngomong ngomong, selain ff aku juga kasih hadiah coklat beneran ke Dazai sama Fyodor
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece of Valentine Chocolate (Dazai x oc x Fyodor)
FanfictionMerayakan hari Valentine bersama 2 husbando mu? kenapa tidak? Bungou stray dogs © Asagiri Kafka