"Gomenne mama... Aku tidak bisa menemuimu dalam waktu dekat. Sekali lagi maaf."
Sakura mengirim Voice note kepada ibunya.
*Seminggu setelah acara pernikahan
"Maaf aku tidak membawamu pergi berbulan madu." ucap Daniel sambil membereskan berkas-berkas di meja kerjanya.
"Ne.. Tak apa. Tapi kau bisa ikut menemui Papa dan Mama minggu depan kan?"
Daniel berjalan kearah gadis yang sedang mengamati aktivitasnya di atas tempat tidur mereka.
"Aku tidak bisa berjanji, aku sangat sibuk. Aku mengambil cuti selama satu minggu untuk mengurus pernikahan kita. Jadi aku tak punya jatah libur lagi untuk bulan ini"
"Aku mengerti...."
"Apa kau marah?"
"Tidak..!, baiklah aku akan menunggumu sampai bulan depan."
*Satu bulan kemudian
"Waahhh kemampuan memasakmu sudah meningkat Kura-a".
Sakura tertawa menanggapi ucapan ibu mertuanya.
"Aku banyak belajar dari ibu" ucap Sakura sambil memeluk ibu mertuanya yang sudah seperti ibunya sendiri.
"oh ya.. Bangunkan Daniel, untuk segera sarapan"
Sakura mengangguk dan mulai berjalan kelantai atas, dimana kamarnya bersama Daniel berada.
Sakura menyaksikan pria tertampannya masih bergulat dengan selimut diatas tempat tidur mereka.
Sakura berjalan mendekati Daniel dengan pelan. Ia mulai manaiki tempat tidurnya dan menatap pada wajah pria yang sudah sebulan lebih menjadi suaminya.
"Ahh.. Kyeowo" ucap Sakura pelan menyaksikan wajah prianya bak seorang bayi saat sedang tertidur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sakura mendekatkan wajahnya pada wajah Daniel yang masih pulas di tempatnya.
"ehem ehem" ia berdeham pelan sebelum berteriak dengan sangat kencang di depan telinga Daniel.
"Iiiiirrooonnnaaaaa" Teriak Sakura tepat di telinga Daniel dan membuat pria itu terlonjak karena kaget.
Daniel menatap gadis itu kesal saat melihatnya tertawa dengan sangat keras.
"Ha.. Ha.. Ha.., Ya Palli Irona.!" ucap Sakura dan beranjak menuruni tempat tidurnya.
"Ya.. Ya.. Mau kemana?" tanya Daniel saat Sakura mulai memegang knock pintu kamarnya.
"ke bawah untuk sarapan, kenapa?"
"Seperti itukah caramu membangunkan suamimu?" Daniel mulai berjalan mendekati Sakura.
