× Party Time!

395 72 15
                                    

Tempat sudah disediakan, bertemu Mahiro pun sudah. Kata pertama yang disebutkan cewe Heavenator adalah... BUSET CAKEP AMAT.

Kalo Choyeon, PACAR GUA.

Daehwi lega sih, kan biasanya Choyeon nempel dia mulu kemana-mana. Semenjak ada Mahiro, Choyeon maennya sama cowo itu dan Daehwi bisa bebas mengejar Somi hingga negri Cina. EAK.

"MAKE A WISH! MAKE A WISH!" Somi paling girang, padahal yang ulangtahun siapa???????.

"Duluan nih?" Tanya Minju sambil ngelirik Daehwi yang udah manggut.

Minju berdoa dalam hati, tapi malah disorakin.

"Ngomong aja Ju, lu mau apaa" kata Ryujin, tetep gandeng lengan Hanseul, sok kaya putri depan cowonya.

Olivia nyeletuk, "sok kaya lo anying"

Ryujin noleh ke Olivia, "mau apasi tinggal ngomong doang"

"Gausah lah, udah ada Siwoo", Olivia nunjuk pacarnya yang lang nyebat sama Guanlin, Kangmin, Jeongin diluar. Bisa-bisanya ada yang ulang tahun mereka sibuk sendiri, dasar anak muda.

"Ayo Minju make a wish!" Ujar Choerry.

Minju tersenyum, "engga usah, biar Tuhan aja yang tau aku mau apa"

"CEILAAAH", diserbu orang sekampung.

"Mau Ka Jaemin ya?!" Tebak Bomin

Pipi Minju merona, "iihh apa sih?!"


Disini VISUAL Minju sangat TERLIHAT 99,9%
Biasanya juga sih tapi orang cantik kalo tersipu tuh makin cantik, lu paham ga?


Semuanya ikut ketawa, lucu abisnya, Mahiro juga. Choyeon dari tadi yang ngeliatin, ternyata senyum yang pertama muncul itu bukan buat dia.

Senyum itu beda dari sebelumnya, beda dari Mahiro ketemu anak Heavenator, beda pas say hi sama Choyeon.

That smile looks different, like full of love.




"Giliran lo Wi!!!" Teriak Kyla sambil ngerangkul bahu temennya itu.

Daehwi diem, berdoanya dalam hati juga.

"Ngomong cuk mau apaan?!" Cletuk Somi.

"Mau lo" jawab Daehwi bercanda sekaligus serius juga, kalo di compare mungkin becanda 20% dan serius 80%.

Hari ini sebenernya Daehwi mau ungkapin perasaan dia selama ini, tapi agak ga percaya diri juga takut ditolak lagi.

Semuanya kaget sambil ketawa renyah, tapi beda dengan Choyeon yang kaget sambil diem-diem ngeliatin interaksi dua orang itu.

Somi ketawa kecil, "Wi, kita itu udah saling melengkapi. Gua milik lo, lo milik gue"

Daehwi diam menunggu jawaban selanjutnya.

"Lo itu gua anggep kaya diri gue yang lain serius" Somi maju selangkah dan memeluknya, "You are the greatest person i have ever met, my friend"

Sebenernya Daehwi berkali-kali menduga bahwa itulah jawabannya, dan tebakannya kali ini ternyata juga akurat.

"Thank you very much for forever be my friend"

Mereka berdua pelukan erat banget karena saking sayang satu sama lain, sayang sebagain temen dari bayi soalnya.

Sesi foto-foto mulai, Guanlin jadi fotografer tiap ada yang ulang tahun. Cowo itu masuk kedalem sambil nenteng kamera ,"Satu.. dua.. ti-"

Bomin baru aja keluar dari kamar mandi nemenin ibun.

"Bun ayoo!!" Teriak Choerry, ga tau diri emag orang lagi bunting 3 bulan suruh lari.

"Sabar bego-" ucapan Bomin terputus, kala ia melihat pacarnya daritadi hanya menyorot wajah Minju, "kamu ngapain Lin?"

Guanlin agak panik, "ha? Cek kamera doang"

"Harus banget pas dimuka Minju?"

Guanlin panik kuadrat "Apasi Yang? Tadi aku cuma tes kamera, kebetulan aja muka Minju ditengah"

Bomin senyum, langsung melongos ikut foto.

Udah tau kan apa yang Minju ucap dalam doanya?

Di sisi lain, Chenle dari tadi mencoba banyak jas dilemarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sisi lain, Chenle dari tadi mencoba banyak jas dilemarinya. Inget dihotel juga lemarinya seukuran kamar kalyan.

"Le? Udah selesai?" Kata Yuri sambil ngintip dari luar kamar.

"Lah? Kamu udah? Tadi aku nungguin kamu dandan malah" Chenle langsung make jas asal dan ambil kunci mobil.

Dari keluar kamar - masuk lift - keluar lift - masuk mobil diliatin orang se-hotel. Padahal bajunya biasa aja, tapi aura Chenle dan sang istri tak bisa dibantah.

"Jadi ga ke ulang tahun Minju-Daehwi?" Tanya Yuri sambil make seatbelt.

Chenle ketawa kecil, "kayanya engga, kita kan mau ke Om aku ngurus yang buat ke Universal Studio biar anak-anak masuknya gampang. Lupa kamu?"

Sebenernya ini alesan 'ngantuk beraaat' adalah omong kosong belaka agar tuan muda bisa bersama nyonya-nya.

Yuri menepuk jidatnya, "oh iya!" topinya ikut miring.

"Aduh, hati hati dong" kata Chenle sambil benerin topi Yuri modus ke poninya.

Yuri senyum "eh, liat tuh dasi kamu juga kebalik!"

Gantian Yuri yang benerin dasinya Chenle, tapi posisi Chenle masih benerin topi Yuri.

Kebayang banget ribetnya.

"Selesai!" Ngomongnya barengan.

"Ih ngikutin wooooo, Chenle!" Yuri nyorakin.

"Tandanya emang jodoh kita" cletuk cowo itu.

Yuri ketawa dikit, "yeuu, apasii tuan mudaaa"

"Ya kalo ga jodoh kita ga mungkin bareng gini gasi?" Kata Chenle, "ah jodoh ga jodoh, aku tetep paksa kamu jadi jodoh ku sih biar selamanya bareng"

Yuri ketawa banget dengernya, "iya iya sayangkuuu!! Aku suka sama kata-kata kamu, i will always look for you even finding you is the hardest thing" Cewe itu mulai pasang seatbelt, "ok! Let's gooo!"

Chenle senyum lalu mencium sekilas tangan Yuri dengan rasa sayangnya, "thank you for everything my love" Ga lama, cowo itu menyalakan mesin mobilnya dab melaju ke tujuan.

Heavenator 0.2°  [⚠️ Under Constraction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang