Pagi ini Alena tengah bersiap untuk melanjutkan perjalanannya. Ia terlihat memasukkan barang-barangnya ke dalam tas ransel berwarna hitam itu. Sebuah nada pesan terdengar saat Alena mengenakan sepatu ketsnya.
Dimas
Aku tunggu di mobil
Begitu isi pesan singkat yang Dimas kirimkan.
Diluar hotel, Dimas terlihat tampan dengan kacamata yang senada dengan sweater hitamnya. ia terlihat sedang mengecek kamera yang akan ia gunakan untuk mengambil gambar.
Saat itu Dimas melihat seorang lelaki dengan sedang bersandar di pintu samping mobilnya dengan sebuah seringai di sudut bibirnya saat melihat dirinya yang sedang berjalan.
"Ngapain tu cowok nyender di mobil gue?" gumam Dimas dalam hati.
Lelaki dengan jaket denim dan celana berwarna coklat itu membuat mata para wanita tak berhenti meliriknya. Dimas bukanlah orang bodoh yang tidak bisa mengartikan tatapan lelaki yang ada dihadapannya.
Eeheemmm
Dimas berdehem untuk menarik lelaki itu dari dunia ponselnya.
"Sorry sir, this is my car!" kata Dimas pada lelaki itu.
"Hai, I'm Maliq. I will join on this trip starting today!" kata Maliq sambil mengulurkan tangannya.
"What do you mean? Tell me now!" kata Dimas dengan sedikit penekanan.
3 hari yang lalu
Maliq menghubungi Agus setelah mendapat kabar jika Alena dan Dimas akan melakukan trip Eropa selama 5 hari. Maliq geram melihat pergerakan Dimas yang diluar dugaannya. Bagaimanapun caranya Maliq harus bisa menggagalkan rencana mereka karena ia tak ingin Alena memilih Dimas daripada dirinya.
Maliq menghubungi Agus untuk meminta ijin bergabung dalam perjalanan Alena dan Dimas. Dengan segala keahlian yang Maliq miliki, ia berhasil meyakinkan Agus untuk memperbolehkannya bergabung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum My Beloved (Revisi)
Romance"Don't touch me! we're not muhrim!" bentak Alena. "Oke, I'll get you my muhrim!" kata Maliq dengan tegas. Awalnya Maliq menyukai Alena karena karakternya yang berbeda namun seiring dengan penolakan yang Alena tunjukkan membuat Maliq terobsesi untu...