Hari senin dimana anak anak murid SMA 05 Jakarta rela dateng pagi pagi sebelum pukul 06.30 demi mengikuti kegiatan upacara yang biasa dilakukan setiap hari senin jika terlambat seperti biasa akan mendapat sanksi mendengar siraman rohani pagi pagi dari sepasang guru kesiswaan plus killer di sekolah mereka yaitu bapak Maskut dan bu Feny.
Mereka berdua terlihat kompak memberikan siraman rohani pada beberapa anak murid yang terlambat termasuk Melda yang sedari tadi tidak tahan mendengar ocehan yang sudah berlangsung selama 15 menit berhasil membuat kupingnya panas.
"Memangnya semalam kalian tidur jam berapa sampai datang telat?Abis ngeronda apa jagain lilin?"ucap bu Feny dengan suara khasnya yang kebanyakan masuk ke hati dan tidak sedikit mental anak murid jatoh dengan ucapannya itu yang pedas dan menyakitkan hal ini membuatnya selalu menjadi perbincangan hangat setiap harinya bagi kaum hawa yang doyan gosip.
berbagai ceramah sudah lengkap dan diakhiri dengan membaca surat al fatihah selama 17 kali secara bersama sama setelah selesai mereka bubar.
Melda yang menjadi salah satu dari sekian murid yang mendapat siraman rohani berjalan gontai menuju kelasnya,baginya hari ini adalah hari yang sangat sial.
Bibirnya terlihat pucat,kesiangan membuatnya tidak sempat sarapan dan menunggu angkot ditambah acara angkot mogok dan alhasil telat ditambah lagi dengan siraman rohani yang berhasil badannya lemas.
Dari kejauhan,seperti biasanya depan kelasnya selalu ramai banyak anak murid keluar masuk ada juga yang duduk duduk gosip gosip hangat didepan kelas jika seperti ini biasanya tidak ada guru yang masuk.
Kelasnya memang ramai baik ada guru maupun tidak ada,intinya kelasnya bukan termasuk kategori kelas teladan yang kelasnya bersih rapih tenang damai tapi sebaliknya dan selalu mejadi perbincangan para guru dan pesuruh sekolah jadi sudah tidak aneh lagi jika kelas melda selalu berpindah tempat karena sanksi entah masalah keamanan ataupun kebersihan.
Meski terkesan nakal dan tidak teladan,didalamnya banyak murid muridnya yang memiliki berbagai prestasi terutama di bidang nonakdemik,dan memiliki solidaritas yang tinggi jadi tidak sedikit pula anak kelas lain yang merasa iri dengan kelebihan kelas ini.
"Ya allah rame amat udah kayak pasar,paling KM nya lagi molor!"gumam Melda mendengus kesal
"Tumben telat mel!"sapa Brylian lebih dahulu
Melda hanya menyunggingkan senyumanya ia tampak malas bicara.
Tuhkan bener KM nya molor batin Melda melihat Tino yang tidur diatas meja dengan tas sebagai bantal sedangkan wajahnya ditutupi oleh kain kafan ralat buku maksudnya.
"MELDA LU MASUK?
ALLHAMDULILLAH GUE GA JADI DUDUK SENDIRIAN,"sambut Vinka senang."lu telat mel?"sambung Vinka"Iya!"singkatnya
Melda menjatuhkan bokongnya dikursi melipat tangannya diatas meja lalu membenamkan wajahnya diatas lipatan tangannya itu.
Pagi yang menguras tenaga batin Melda mengeluh
Vinka tidak mau banyak bertanya ia tahu betul jika sahabatnya seperti ini pasti sedang lelah,letih,lesu dan ngantuk atau lainnya yang berhubungan dengan mood.
Bel istirahat berbunyi para murid berhamburan keluar kelas mengisi jam istirahat yang tidak mau mereka lewatkan ada yang menghabiskan waktunya dikantin,perpus,nongky nongky,main benteng,koperasi,gosip,main kartu,main kuda templok dan semacamnya.
Tapi tidak dengan Melda ia lebih memilih diam di kelas,sedangkan Vinka sudah kabur ke kantin bersama beberapa teman mereka lainnya.
Melda nampak tidak semangat hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan caraku (Amanar Abdillah) SELESAI
Non-FictionAmanar baru menyadari perasaannya terhadap Melda,seorang wanita berbadan mungil yang tengah menjadi incaran Rendy sahabatnya. Melda menyukai Amanar sejak pandangan pertama mereka bertemu namun ia harus memendam perasaannya itu setelah mengetahui jik...