"Ren!"panggil Amanar melirik Rendy yang tengah fokus dengan game online yang dimainkannya.
"Hmm"
"Kalo diliat liat lu sama cewe tadi cocok!"ucap Amanar berhasil membuat pandangan Rendy teralih padanya.
"Cewe yang mana?"Rendy mengerenyitkan dahinya bingung.
"cewe yang gue anter jemput tadi yang buat lu rela jongkok jongkok dikaki gue bujuk gue buat anter jemput dia ke gor tadi siang,gue lupa nama tuh cewe perasaan gue udah coba inget namanya tapi kok ga nyangkut di otak gue,seinget gue Mangga eh bukan Me--"jelas Amanar merasa bingung.
"Melda maksud lu!"potong Rendy terkekeh
"Oh iya Melda!"jawab Amanar tersenyum kecil sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.
"Gue ga suka ya ky kalo lu ikut ikutan ledekin gue sama Melda,"ucap Rendy sedikit mengancam
"dia cocok sama lu ren," jawab Amanar kekeuh
"Haha lu tau sendiri kan masalah gue apa,bisa dibilang masih taruma lah,jodoh juga ga kemana!"ucap Rendy tersenyum miring mengingat kejadian yang terlintas di otaknya
Amanar terdiam,ia ingat betul kejadian cinta yang katanya suci itu bisa membuat dua insan sahabat pecah belah berubah menjadi musuh hanya karna urusan cewe dan hati.bener bener power of love.
"gue yakin dia setia sama lu ren,"ucap Amanar sambil menepuk bahu Rendy penuh keyakinan.
Rendy menoleh,"perasaan lu baru kenal sama dia tapi udah yakin gitu?"tanya Rendy merasa curiga
"Yyyyaaa kkkeliatan ajah gitu dari sikapnya dari tadi nanyain lu terus,udah gitu dia nungguin lu selesai ganti tapi malah ditinggal,untung ada gue coba kalo engga mungkin sekarang dia masih di gor nungguin lu selesai ganti baju!"sindir Amanar panjang lebar
"Asstagfirullah,gue lupa ngabarin dia,"ucap Rendy tersadarkan
Rendy menekan tombol kembali dimenu game onlinenya misi tersulit menurutnya yang hampir saja terselesaikan kini sirna,kini tangannyaa fokus mencari nama kontak Melda di deretan pesan pesannya.
Amanar tertawa,sepertinya Melda adalah salah satu makhluk yang masuk kedalam daftar orang orang prioritasnya Rendy.
Melda Melda Melda,kenapa gue lupa terus kalo nama tuh cewe, namanya juga ga begitu asing ditelinga gue? fikir Amanar.
^^
Melda memasuki kelasnya yang masih sepi padahal sudah jam 06.40 entah dirinya yang kepagian atau temannya yang memang sengaja untuk datang telat.
"Pagi vin,"sapa Melda terlihat bersemangat
Vinka tidak meliriknya sedikitpun membuat senyuman Melda memudar.
"Lu ga budek kan? lu sehatkan vin,aapaa jangan jangan lu kemasukan jin ifrit tiba tiba diem gini,"ucap Melda dramatis,ia mengira Vinka akan merespon seperti biasanya,konyol dibalas lebih konyol
"Tega ya lu sama gue!"ucap vinka dengan terlihat serius
Melda merasa bingung tidak mengerti kenapa sahabatnya pagi pagi gini udah mulai drama.
"Masih pagi gue ga--"
"Gue serius,lu udah bohong mel sama gue!"potong Vinka memanas
"Bohong apa sih?gue ga ngerti?"Melda bertanya tanya hatinya kini merasa cemas.
"Lu jalan berduakan sama Amanar?"ucap Vinka tak tanggung,
berhasil membuat ke delapan temannya menghampiri mereka berdua"Kalian kenapa?pagi pagi ko udah ribut?"tanya Lulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan caraku (Amanar Abdillah) SELESAI
Non-FictionAmanar baru menyadari perasaannya terhadap Melda,seorang wanita berbadan mungil yang tengah menjadi incaran Rendy sahabatnya. Melda menyukai Amanar sejak pandangan pertama mereka bertemu namun ia harus memendam perasaannya itu setelah mengetahui jik...