4 - Too

33.3K 2.2K 297
                                    

*SENJA*

Drrt ... Drrt ...

Ada 1 pesan masuk dari Kak Jingga

Jingga :
Senja

Singkat seperti biasanya.

Me :
Iya kak ?

Jingga :
Gue kumpul OSIS bentar

Me :
Gue pulang bareng Vina aja gpp kok

Jingga :
Gaboleh

Ah ini orang apaan sih sok - sok an nggak ngebolehin aku pulang sama Vina ?

"Lo pulang bareng Kak Jingga lagi ?" tanya Vina padaku.

"Pinginnya sih gue pulang bareng lo, tapi gadibolehin"

"Protektif juga ya Kak Jingga," sahut Rani disertai kekehannya.

"Lo udah sempet tanya yang kita suruh kapan hari ?" kini Syifa ikutan nimbrung.

"Yang mana ?"

"Yang alasan dia anter jemput lo mulu"

Oiya aku belum sempat menanyakan itu kepadanya. Hmm, apa aku nanti coba tanya-tanya aja ya ke dia ?

"Yaudah, kita balik duluan ya Nja !"
Syifa, Rani, dan Vina pergi meninggalkanku yang kini duduk di kantin sendirian menunggu Kak Jingga.

Sekitar 15 menit berselang, Kak Jingga datang. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia menepuk bahuku dan langsung berjalan menuju ke parkiran. Ini orang emang irit bicara banget.

Seperti biasa, suasana di mobil selalu hening. Untungnya suara lagu-lagu dari radio cukup memecah keheningan di mobil ini. Tapi kali ini ada yang berbeda, Kak Jingga mengarahkan mobilnya ke arah lain. Aku mau dibawa kemana nih ? Duh. Ini emang bukan pertamakalinya Kak Jingga menculikku ya tapi tetep aja aku ingin tau mau dibawa kemana.

"Kak," ku beranikan diri bertanya.

"Hm ?"

"Ini ... kita mau kemana ?"

"Kepo"

"Gue tanya serius ya"

"Makan"

"Makan ?"

"Hm"

"Tapi ini ... arahnya kok ke luar kota ?"

"Emang"

Ya ampun, orang ini ngeselin banget. Tiap ditanya, jawabnya irit banget. Tiba – tiba ngajak makan tapi kearah luar kota pula. Mau makan apaansih ?

.
.
.

Setelah perjalanan sekitar hampir 1 jam, akhirnya kami sampai di sebuah tempat dataran tinggi gitu. Tempat ini sering dijadikan tempat nongkrong atau melepaskan penat karena lokasinya tidak terlalu jauh dari kota, udara dinginnya menyejukkan, ada wisata air terjun & pemandian air panas serta ada berbagai kuliner mulai dari sate, ronde, bakso dan lainnya.

Kini aku dan Kak Jingga tengah duduk di sebuah warung menunggu pesanan kami. Kayaknya ini warung langganan Kak Jingga, terlihat dari bapak penjual yang udah hafal sama Kak Jingga. Tak perlu menunggu lama, pesanan kamipun tiba. Aku memesan semangkuk mie kuah rasa soto sementara Kak Jingga memesan semangkuk mie porsi double kuah rasa soto plus telur setengah matang dengan 5 cabai. Dia ini emang pecandu mie dan cabe banget, padahal seingatku kemarin ia baru saja makan mie, ckckck. Untuk minum, kami berdua memesan teh hangat. Dingin – dingin gini emang enak makan dan minum yang anget – anget kan.

Jingga Untuk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang