Wahai hati....
Tidakkah kau lihat rasa sakit yang kian menjadi,
Mengapa tak bosan??
Mengapa justru seiring waktu semakin rasa sakit yang kian terkendali,
Aku lelah. Jujur!
Kenangan yang tercipta itu masih menari-nari, bahkan di sudut rumahku yang tak pernah kau jamah,
Kata-kata mu bak kaset rusak yang mengiring langkah ku tanpa henti....
Aku mohon....
Berhenti!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinta di Ujung Pena
Poesiebegitu banyak kata yang ingin ku ucap pada tiap kesempatan dalam pertemuan, namun semua tertahan, ketika yang disebut cinta meletakkan nama lain di hatinya, namun tak mengapa, karna sejatinya cinta tak pernah meminta balas atas pengorbanan, disini, ...