Writer's —Taufik Ilham Kholid
—@emosipena1.
Surat puisi, aku bernyanyi
Lantunkan lirik imaji
Aksara hati,
Sendiri.Emosi pena, bercerita cinta
Diksi makna, jiwa.
Kopi bersabda,
Mesra.Dipelatara logika, aku teriakan
Ayat batin, pikiran
Tawa kejujuran
Kesenangan.-------------------------------------------------------------------------
2.
Wahai yang lembut hatinya.
Duduklah sebentar saja
Kakak rasa
Duka,Ya, sepimu memaksaku terbang
Tinggi langit melayang.
Aku datang
Sekarang.Tunggu,
Tunggulah aku
Jangan menangis pilu!
Cukup lupakan masa lalu.
------------------------------------------------------------------------
3.
Lihat kerut dahi ibu
Keriput wajah haru.
Mata sayu,
IbukuBu,
Aku merindukanmu,
Pilu, ingin memelukmu.
Sakit mu, juga rasaku.
-------------------------------------------------------------------------
4.
Jagalah hati jangan kotori
Lentera hidup ini.
Hidup hadapi.
Lari,Bakar semangat, keringat api
Bukan untuk membenci
Tapi berprestasi
Kembali.Wahai
Diriku ini,
Sabar terus hadapi
Hiruk pikuk kehidupan ini
-------------------------------------------------------------------------
5.
Pagi buta memperkosa mentari
Kuterdiam dalam sunyi
Meremas belati
Nyeri.Nyai.
Kemana lagi
Kini, aku mengikuti
Harum mu berjejak disini.Lari
Teruslah berlari,
Ceraikan seuntai janji.
Tusuk hancurkan perih dihati
---------------------------------------------------------------------
6.
Langit menjerit menjelma guntur
Hujan turun mengubur
Serat subur
TeraturWahai manusia, mengapa mencela?
Hujan berkah dari-Nya
Bersyukur pada-Nya!
Cinta,Allah Cinta semua ciptaan-Nya
Kita pendosa Diampuni-Nya
Taubatan Nasuha
Syaratnya!
------------------------------------------------------------------
7.
Kubacakan sajak kabut rindu.
Kopi hitam, Temaniku.
Inginku candu,
Selalu.Aku menari Memeluk janjimu
Sumpahmu, palsu, bau
Membuatku dungu
Tabu.Inginku
Meracuni kamu.
Benci aku terbelenggu
Lelah mencabik batin warasku.
--------------------------------------------------------------------
8.
Semilir angin pagi menyapa
Membawa rindu terluka
Kesiapan usia
TuaCinta tak terawat, bergemuruh
Didinding kaca mengeluh
Pergi mengayuh
RapuhKalut.
Semakin kabut,
Sapa menghilang kecut
Hilang dibawa ombak berlarut
--------------------------------------------------------------------
9.
Buang saja semua kenangan
Kubur jangan ditahan
Rindu Dipecahkan,
Biarkan.Berceceran
Jenuh, Mengalahkan
Rasa yang Teracuhkan
Kesal kabar bosan terabaikan
----------------------------------------------------------------------
10.
Setubuhi wajah cangkir kopi
Cumbui tiap sisi
Manisnya nyai
MencintaiKuaduk Gula kristal putih
Pahit biaskan perih
Air mendidih
GurihNyeri
Drama elegi
Membunuh nalar imaji
Siksa waras, hancurkan hati
-----------------------------------------------------------------------
11.
Nyanyian iblis teramat indah
Gemulai tarian dajal
Kelam membuat
TenggelamWujud manusia, perilaku anjing
Teriak Tuhan, bising
Angkuh, sinting
MenudingDosa
Menjadi sahabat
Busungkan dada, berkarat
Sembah berhala materi, Laknat
------------------------------------------------------------------------
12.
Sekarang
Rindu hilang
Terpanggang jarak, bayang
Kemarau panjang sudah datangLupa
Potretmu semua
Terhapus virus bahagia
Mudah bagiku beranjak darisana