Prolog

6 1 0
                                    

Nanti saat kau punya banyak waktu luang, maukah kau mengambulkan permintaanku, sekali saja. Mari kita susuri kembali jalanan kota yg biasa kita lewati, seharian penuh. Jika cuaca sedang bagus, kita bisa melihat matahari senja di balik bangunan tingkat depan halte bus tempatku biasa menunggu. Jika cuaca sedang tak bersahabat pun tak apa, aku suka menerjang hujan seperti sore tahun itu. Berhenti di warung sate Mas Adi, melahap tusuk demi tusuk sate ayam kesukaanmu sembari bercerita tentang masa depan, tentang mimpiku dan mimpimu yg berbeda, tentang kejadian di kelas yg lucu, atau apa saja yg keluar dari mulut pun akan jadi topik pembicaraan kita hingga hujan reda. Aku tak pernah menyangka jika aku akan merindukan hal-hal kecil sepele seperti itu. Hal-hal kecil yg selalu mengingatkanku padamu dan hal-hal kecil yg tak akan sama rasanya jika kulakukan sendiri tanpamu. Ayolah, satu hari saja, tidak bisakah kau penuhi permintaan sederhanaku itu?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Day Three AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang