3

38 27 25
                                    

Author

Sepeninggalnya ira cwo itu a.k.a angkasa anggara. Dia hanya duduk diam dibangku yang sama sejak tadi, selama beberapa menit terdiam akhirnya dia mengeluarkan sebuah kotak persegi dari dalam saku celananya dan mulai menempelkan benda nikotin itu disela sela jarinya untuk dinikmati. Dia gatau udah berapa banyak nikotin yang udah dia hisap dia ga peduli sekalipun paruparunya udah berteriak meminta untuk berhenti. Yang dia tau dia harus tenang dan cuma barang laknat ini doang yang bisa bikin dia tenang. Termasuk ira.

Uhuk

Uhuk

Angkasa terbatuk garagara asap dari nikotin yang dia hisap yang menyebabkan matanya berubah merah dan mengeluarkan air mata tpi sayang itu bukan air mata yang diluarkan krana batuk melainkan air mata sungguhan dri hatinya.

Hingga sebuah suara menghentikan kegiatan dia yang ingin melanjutkan menghisap nikotin itu.

"Kalo udah batuk jangan dilanjut ngerokonya"ucap orng itu dan menghampiri angkasa "aku rara aura" lanjut orang itu memperkenalkan diri

Dan anggukan dari angkasa sebagai balasannya

"Nama kamu?"

"Angkasa"ucap angga singkat

"Kenapa masih ngeroko kan tdi kamu udah batuk-batuk sampe matanya berair kaya gitu"tanya orang itu a.k.a rara

"Bukan urusan lu"ucap angkasa ketus

"Jangan ngeroko cuma karena ada masalah, ada beberapa hal yang bisa diselesein tanpa ngeroko"ucap rara

"Lu tau kenapa pepatah 'cinta tak harus memiliki' itu harus ada? Lu tau kenapa?"tanya angkasa tibatiba yg tdi sempat terdiam sebentar krana ucapan dari perempuan itu sama persis kaya ucapan perempuan yang dia suka

"Tau. Pepatah kaya gitu artinya ngajarin kita kalo ga selamanya semua yang kita inginkan bakal tercapai, agar kita tau jga apa itu merelakan, dan mengerti bagaimana cara mengikhlaskan. Pada dasarnya cinta sejati tidak menuntut balasan"tutur rara. Diakhir kalimat angkasa ngecoba buat pahami

Tanpa kata permisi atau embel-embel makasih angkasa lansung beranjak dari tempat duduknya dengan tergesagesa. Rara benar cinta sejati tidak menuntut balasan. Krana yang angkasa mau skrng bukan balasan cinta dari ira melainkan kebersamaan sama ira krana ada pepatah juga mengatakan klo cinta datang dengan terbiasa. Angkasa langsung ketaman blkng krana angkasa tau ira suka tempat itu.

Senyum yang sedari tadi tertampang diwajah angkasa semakin lebar sewaktu ngeliat ira lagi nyender dibwh pohon sambil mejamin matanya.

Grap

"Astaga"pekik ira kaget pasalnya ada yang meluk dia erat bangett secara tibatiba dan dia tau siapa pelakunya "angga lu ngapain?"tanya ira

"Maapin gua rara maapin gua"ucap angkasa masih meluk ira

"Maap bakal apaan?"

"Soal tadi ra, yang diroftoop lu ga perlu balas perasaan gua asalkan gua ama lu tetep bareng-bareng gua ga bisa jauh-jauh ra dari luu, gua ga bisa raa. Jangsn nyuruh gua buat ngejauh dari lu"ucap angkasa yg semakin mempererat pelukannya

"Angga"panggil ira lembut sambil ngelepas pelukan dari angkasa "ga masalah. Gua juga mau minta maap tadi, tapi gua males balik lagi keroftoop cape naek tangganya"lanjut ira dengan sedikit terkekeh diakhir kalimat

"Jadi lu maapin gua?" Dan anggukan kepala dari ira sebagai balasan

"Makasih rara"ucap angkasa sambil meluk ira erat dan dibalas oleh ira

-----------

Didunia ini ekspektasi lebih indah dripda realita. Sebagian besar manusia lebih milih berandai-andai, dan ada juga yang lebih nyaman tinggal didunia khayalan, krana 'orng bilang membayangkan itu kaya mimpi indah' tapi kayanya itu ga berlaku buat seorang pemuda yang saat ini lagi merhatiin seorang perempuan yang lagi jalan dikoridor menuju gerbang untuk pulang.

Renjana.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang