"Seandainya saja waktu bisa dibeli dengan uang, Aku ingin membelinya!!" -Rann Delisya Olive
🌼🌼🌼
Matahari yang sedari tadi bersembunyi dibalik gelap nya malam, kini muncul dengan cahayanya memberikan sinar kehangatan untuk manusia di bumi.
Gadis berambut panjang sepunggung itu membuka matanya dengan perlahan, melihat sekelilingnya dengan seksama. yah! itu rann lebih tepatnya 'Rann Delisya olive' anak bungsu dari pengusaha kaya raya yang punya bisnis dimana-mana.
"Selamat pagi Rann.. semoga hari mu menyenangkan" Rann bergumam sembari melangkahkan kaki menuju kamar mandi.
🌼🌼🌼
"Pagi semua.." sapa Rann menuruni anak tangga menuju ruang makan dengan wajah yang berseri-seri. Akan tetapi wajah itu hilang seketika saat tidak mendapati kedua orangtua nya disana.
"Eh adek gue udah bangun, sini makan bareng gue!!" Ajak kakak Rann, mendapati adek nya berdiri dengan wajah cemberut itu. Ia tau isi hati dan pikiran Rann saat ini.
Rann berjalan dengan wajah yang sedikit lesu, pasalnya hari ini adalah hari terakhir MPLS di sekolahannya. Rann duduk berhadapan dengan kakaknya yaitu Zudith. "Kok cemberut aja sih adek gue, senyum dong!!" Kata zudith sembari melebarkan bibir Rann.
"Ishh abang!! oh ya bang, mama sama papa kemana? bisnis lagi?" Tanya Rann menebak padahal dia juga sangat sangat tau jawabannya.
"Biasa lah kamu kan tau sendiri, mama sama papa kayak gimana? mereka hari ini pergi ke London selama lima bulan." Zudith menjelaskan kepada Rann dengan hati-hati takut kalau cewek didepannya ini akan kecewa.
"Iya sih, tapi kapan mereka berangkat bang? kok aku gak tau?"
Rann mengondisikan wajah nya agar tidak terlihat kecewa didepan Zudith. Meski rasa nya sangat pedih tapi ia sedikit tahan."Tadi jam 2 malam" Zudith membentuk jarinya seperti huruf V.
"Seandainya saja waktu bisa dibeli dengan uang, aku ingin membelinya" ucap Rann dalam hati. Ia meletakkan sendok dan garpu setelah memakan tiga kali suapan. Gadis itu berdiri menjauh dari sana.
Matanya sudah memanas, ia sudah tidak tahan untuk tidak menangis. Ini bisa dibilang alay lah? masa gitu aja nangis? Cengeng banget jadi orang? ya kalian bisa bilang seperti itu. Rann tak akan marah, tapi percayalah Rann kecil hingga remaja tidak pernah merasakan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Meskipun tidak bisa memberikan itu perhatian dan kasih sayang secara langsung, tidak bisa kah mereka memberikan Rann pesan singkat seperti,
"Jaga diri baik-baik sayang"
"Papa Mama berangkat dulu ya"
"Nanti pulang mau dibawain apa?"
"Rann sudah makan? Jangan telat makan ya nanti sakit"
Tidak bisakah mereka memberikan perhatian seperti itu barang sedikiit saja. Perhatian itu tidak pernah Rann dapatkan selama ini.
"Rann mau kemana kamu?" Tanya Zudith kepada Rann yang tidak dihiraukannya sama sekali. Sebenarnya Zudith tidak tega melihat adik nya seperti ini, Ia tau kalau Rann merasa kecewa dan marah karena hal ini. Tapi apa boleh buat? jika Rann di kejar ia pasti akan nekat untuk melakukan sesuatu yang tidak-tidak.
Pernah suatu ketika rann marah kepada mama dan papanya karena saat Rann baru saja ingin menemui papa dan mamanya yang baru pulang dari Canada. ternyata orang tua nya malah sibuk ingin kembali lagi ke luar negri.
Zudith mengejar Rann pergi akan tetapi Rann malah nekat untuk tidak makan. Maka dari itu zudith berinisiatif untuk membiarkan adik nya itu untuk meredahkan rasa kecewanya dengan cara menyendiri.
🌼🌼🌼
Rann mengambil kunci mobilnya di meja dekat ruang tamu dan bergegas pergi ke garasi untuk menuju sekolahnya. Suara mesin mobil menyala, ia menyetir mobil tersebut dengan kecepatan rata-rata. Meskipun ia emosi tetapi ia bisa mengontrol emosi nya itu.
15 menit berlalu, Rann sampai di sekolah baru nya, SMA jaya. Sekolah Yang terkenal favorit di kalangan anak muda. Rann memarkir kan mobilnya dan segera turun untuk menuju lapangan.
Sebelum itu dipasangnya atribut yang harus dikenakan saat MPLS berlangsung, salah satunya yaitu topi dari bola plastik dan karton yang dikalungkan ke lehernya. Karton berukuran besar itu berisikan nama, tanggal lahir, motivasi serta foto dirinya. Sungguh sangat memalukan, tapi sebagai peserta Rann harus melakukannya. Toh, hanya untuk beberapa hari saja dan ini hari terakhir ia memakai ini.
"Rann!!" Celetuk salah satu murid yang tak lain dan yang tak bukan adalah sahabat Rann dari SMP.
"Cacha.. ngaget-ngagetin aja kerjaan loh dari dulu. Untung gue gak ada penyakit jantung." Omel Rann. Pagi-pagi udah bikin nambah darah tinggi orang aja.
"Tuh upacaranya mau di mulai!!" ngeles Cacha tidak mau dapet Omelan lagi dari Rann.
"Yaudah deh ayok, gue juga males ngomelin sahabat kesayangan gue ini hehe." Ajak Rann merangkul bahu Cacha yang tidak terlalu tinggi darinya.
Di lapangan sudah banyak siswa-siswi yang sudah berbaris rapi. Rann dan Cacha ikut berbaris dibelakang para siswa dan siswi tersebut. Karena upacara pembukaan untuk MOS akan segera dimulai.
Detik berlalu menjadi menit, upacara tersebut selesai. Mereka semua diperbolehkan istirahat selama 30 menit. Dan setelah itu berkumpul kembali ke lapangan untuk memainkan beberapa tantangan dari osis-osis yang super super menyusahkan pastinya.
"Mau pesen apa Rann, biar gue pesenin?" Tanya Cacha kepada Rann yang asyik bermain hp di bangku kantin.
Ya memang sekarang mereka berdua di kantin sekolah. Mengisi tenaga super ekstra, untuk tantangan yang akan di berikan kakak OSIS kepada nya nanti.
"Siomay sama es tea saja, makasih yah" jawab Rann dengan senyum mengembang.
Cacha mengangguk dan berlalu pergi untuk mengantri sebelum antrian nya semakin panjang. Setelah mendapatkan kan pesanannya Cacha kembali ke kursi tempat Rann berada.
Mereka makan dengan sangat lahap dan sesekali bercanda gurau. Meskipun banyak sepasang mata yang melihat nya dengan tampang menyindir, mereka pun tidak peduli. Toh kita happy kok.
Jam istirahat sudah habis. Semua murid mempercepat langkahnya menuju lapangan sekolah yang tidak jauh dari kantin.
🌼🌼🌼
"Pagi semuanya, saya ketua OSIS di SMA Jaya. Nama saya 'Andra sabily prananta'. Saya gak mau basa-basi lagi jadi tugas kalian sekarang mencari bola yang disembunyikan oleh osis-osis disini. Dan didalam bola itu ada nama anggota OSIS, jika kalian sudah mendapatkan bola tersebut segera pergi mencari OSIS tersebut dan minta tanda tangan nya. PAHAM SEMUANYA?" Jelasnya dengan tegas dan berwibawa.
"PAHAM KAK!!" jawab semua peserta MPLS (Masa perkenalan lingkungan sekolah) dengan kompak.
Semua siswa dan siswi, khususnya siswi berbisik-bisik tetangga. Tak lain dan tak bukan adalah tentang ketua OSIS tersebut yah Andra, bukan hanya tampang nya saja yang melebihi rata rata dari kata ganteng. Ia juga berprestasi dalam bidang akademik atau pun nonakademik. Sangat idaman bukan?
Andra adalah the most wanted disekolah dan juga badboy nya sma jaya. Tapi meskipun dia badboy. Dia itu badboy nya gak seperti teman-temannya yang suka hura-hura. Ia lebih memilih untuk merokok, berantem, menjahili temannya, dan berkata seenaknya dari pada harus melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Seperti ke diskotik atau bar misalnya.
Maka tak jarang kalau banyak siswi dari SMA Jaya suka sama Andra.
🌼🌼🌼
I hope, kalian suka sama cerita pertama aku yaa🤗
Ditunggu part-part selanjutnyaSalam Author
Fira
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDRA [COMPLETED]
Fiksi RemajaCERITA INI MASIH DALAM MASA PERBAIKAN⛑️🛠️ Ada beberapa kata dan kejadian yang aku perbaiki. Supaya lebih rapi dan gak bikin sakit mata😄 __________________ 🖤🖤🖤___________________ Mencintai seseorang tidak harus tergantung dengan berapa lama kita...