Andra -3

217 14 0
                                    

Rann sedikit berlari saat keluar dari ruang musik. Karena tergesa-gesa Rann hilang keseimbangan dan jatuh terpeleset di koridor sekolah.

"Aduh... Pantat gue" Rann meringis kesakitan sembari memegangi pantatnya yang terasa nyeri.

"Untung aja koridor dilantai dua sepi. Coba kalau rame, taroh dimana muka gue nanti malu karena ditertawai" ucap Rann membayangkan. Membayangkannya saja sudah ngeri, pasti malunya sampai ke ubun-ubun.

Ia melihat di sekitar ternyata kosong. Dan disaat hati nya sedikit melega. Ia bergegas berdiri, tapi belum sempat ia berdiri ada seseorang bersuara berat tertawa terbahak-bahak melihat Rann.

"Ngapain lo ketawa, ada yang lucu hah?" Rann menuding seorang cowok berkulit sawo matang berhidung yang mancung.

"Ya jelaslah, lo jatuh terpeleset itu aja lucu banget menurut gue hahahaha" tawa cowok itu meledak membuat Rann sedikit kesal terhadapnya.

"Haha gak lucu" Rann tertawa hambar dan berdiri, mencoba mensejajarkan tubuh nya dengan laki-laki itu DAN MENCOBA UNTUK TIDAK MALU.

"Baperan banget hahaha.." kata cowok itu dengan wajah yang tak berdosa.

"Hmm" jawab Rann datar dan bergegas pergi meninggalkan cowok resek itu.

"Eh bentar!! salam kenal nama gue Dafa kalau lo?" Cowok yang mengaku bernama Dafa itu menjulurkan tangan nya kepada Rann.

"Salam kenal juga, gue Rann" Rann menerima uluran tangan Dafa dengan senang hati.

"Ternyata lo gak seperti yang gue kira" ucapnya yang tidak dimengerti oleh Rann

"Maksud lo?" Tanya Rann bingung sendiri

"Dasar lemot, maksud gue itu loh jadi orang gampang berubah mood" Terang Dafa tak sabaran.

"Suka-suka gue dong.. udah kan kenalannya? kalau gitu gue ke ruang OSIS dulu. Bye!!" Rann meninggalkan Dafa seorang diri.

Dafa berlari kecil mensejajarkan langkahnya dengan langkah Rann. Kini mereka berjalan beriringan.

"Ngapain ngikutin gue?" Tanya Rann ngegas.

"Dih pede banget Lo, gue juga mau keruang OSIS kali" ucap Dafa tak kalah ngegas.

"Nyenyenye"

"Dasar cewek, kalau kalah omongan pasti bilangnya nyenyenye" ucap Dafa meniru nada bicara Rann. Sedangkan gadis disebelahnya kini hanya memutar bola matanya kesal. Bisa-bisanya cowok ini membuat mood Rann terombang-ambing.

🌼🌼🌼

Kuyy tinggalin jejak kalian dulu sebelum pindah part selanjutnya😚


Salam Author
Fira

ANDRA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang