Hari ini adalah senin pertama dibulan Januari, tepat ketika winter masih menyapa Seoul selepas perayaan panen musim gugur.Dalam sebuah kamar terlihat seorang namja tengah disibukkan oleh tidurnya, padahal hari terbilang masih terlalu sore untuk mengantuk.
"Hyung ayo kita keluar.Kita lihat festival musim dingin bersama."
Seorang namja bersurai legam tengah menarik lengan pemuda lain yang bertubuh lebih ringkih darinya.Memaksa pemuda itu untuk bangun dari tempat tidurnya.
"Haish biarkan aku tertidur saeng.Besok pagi pagi aku harus melakukan penerbangan ke Amerika." Tolaknya masih keukeuh bertahan diatas kasur empuk miliknya.Yang barangkali benda tersebut akan menjadi candu dalam angannya saat nanti kembali ke Amerika.
"Oleh karena itu mari kita bersenang senang malam ini sebelum kau kembali ke Amerika besok."
Dan pada akhirnya si pemuda putih pucat pasrah ketika sang dongsaeng menggiringnya keluar menuju garasi rumah.Memasuki mobil hitam metalik yang kemudian melaju membelah jalanan kota Seoul yang tengah tertutup salju.
🍂
Pemuda bergigi kelinci itu tersenyum riang sembari sesekali menengok pada sang kakak yang tengah menyetir.Tak jarang pula bibir plumnya menyuarakan lagu yang tengah diputar dalam mobil.
"Kau senang sekali sepertinya."
Dia kembali menoleh masih memamerkan senyum menawannya pada sang kakak, " Tentu saja.Hyung hanya pulang ke Seoul saat akhir tahun saja.Dan setiap malam perpisahan seperti ini hyung selalu menolak aku ajak keluar dengan alasan mengantuklah, nanti ketinggalan pesawat atau kalau tidak, diluar sangat dingin nanti kau demam," rancau pemuda itu dengan bentuk bibir yang sudah tak beraturan.
Tentu saja sang kakak tertawa tangannya terulur untuk mengelus kepala adik tersayangnya.
"Aku pasti akan sangat merindukan celotehanmu ini, aku sangat suka melihat kau ceria."
"Dan aku juga akan selalu rindu padamu, hyung."
Si pemuda bersurai coklat tersenyum mendengar pernyataan sang adik.Entah baginya itu terdengar seperti ungkapan lain tentang betapa sang adik begitu menyayanginya.
Diantara suasana hangat yang tercipta, pancaran lampu dari arah depan menyilaukan keduanya.Sebuah truk muatan melaju dengan tidak terkendali.Jalanan yang licin membuat truk semakin kehilangan keseimbangan.
Sontak keduanya panik, apalagi sang kakak yang berada dibalik kemudi mobil, keringat dingin sudah mengaliri pelipisnya duluan.Ia tak punya banyak waktu lagi, dalam jarak beberapa meter truk tersebut akan menerjang mobil mereka.Ia harus menyelamatkan diri mereka berdua.Atau setidaknya ia harus menyelamatkan sang adik.
"Hyung awas!!"
Pemuda itu langsung membanting stir ke arah kanan, sehingga truk menabrak badan mobil sebelah kiri.Mobil ringsek dan terpental beberapa meter.Begitupun dengan truk muatan berhenti setelah menabrak pembatas jalan dan juga sebuah pohon besar.
🍂
Kedua mata bulat dengan perlahan terbuka.Pemandangan yang pertama ia lihat adalah wajah pucat sang kakak.Darah mengalir dari kepalanya dengan kondisi tubuh terjepit body mobil sebelah kiri yang ringsek.Pemuda itu menangis disela sela tubuhnya yang serasa remuk.Kepalanya yang sempat terbentur dashboard mobil terasa semakin pening.Dadanya sesak tiada tara melihat sang kakak yang tak terbuka kedua matanya.Cairan bening lalu berturut turut meleleh melewati sudut matanya.
"Maafkan aku hyung."
Kalimat itu yang pada akhirnya mampu ia ucapkan sebelum kesadarannya terengut.Dan suara suara kerumun orang serta sirine ambulan mulai lenyap dari pendengaran.
TBC
Assalamu'alaikum yeorobun,
Hehehe WahyuTel publish ff lagi dong.
Sebenarnya ini ff lama yang sempat daku unpub karena WahyuTel pen selesain dulu ff IDNPO.Dan berhubung IDNPO beserta sequelnya dah tamat, WahyuTel publish lagi deh ff ini.Masih dengan alur cerita yang sama tapi entahlah nanti kalau ada sedikit perubahan😁.Dan rencananya ff ini bakal daku lanjutin sampe tamat.Kesian on going mulu di draf😁.
Cerita kali ini genrenya bukan spiritual fanfiction lagi tapi semoga masih bisa di terima man teman semua.Dan seperti biasanya, kalo suka jan lupa vote dan komen ya.
Sekian dan terima kasih😊
#Salam dari WahyuTel😉
Tulungagung
Sabtu, 04 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Go
Hayran KurguJeon Jungkook hanyalah pemuda kesepian yang terjerat akan masa lalunya yang kelam.Satu tahun berharganya dilewati dengan mengasing seorang diri dalam kesunyian distrik Buam dong. Dunia Jungkook hanyalah mengenal hitam dan abu abu lantas tersentuh...