Chapter 16

367 13 0
                                    

"Hal indah akan terjadi bila kamu menjauhkan diri dari hal negatif"
(Sindy Bramasta)


....

Sindy Pov

Kringgg.... Kringgg...

"Ishh ganggu aja nih alaram" sindy menggerutu sambil mengambil alaram tersebut dan mematikan nya dia melihat sekarang sudah pukul 06.00 dan dengan malas nya dia memasuki kamar mandi dan bersiap-siap untuk bersekolah. Selesai bersiap-siap sindy langsung menghampiri meja makan terus menyapa papa dan ibu nya yang sedang duduk disana.

"Pagi pah, mah" ucap sindy sambil memamerkan deretan gigi putih nya

"Pagi juga anak mama"

"Anak aku juga kan ma" ucap papa sindy dengan kekehan nya

"Pah ayo berangkat aku hari ini ada piket kelas"

"Iya iya, ayo" ucap Andi(papa nya sindy) sambil berdiri dan menuju ke mobil nya

"Dahh mama assalamu'alaikum" sindy menyalimi Mika mama nya dan langsung pergi menuju mobil papa nya

"Iya wa'alaikumsalam" jawab mika dengan keras agar anak nya yang melangkah pergi itu mendengar

....

07.20 pagi sindy sudah berada di kelas dan mengambil sapu, membersihkan dari ujung sampai ke depan dengan cepat. Setelah selesai piket sindy melangkah menuju kantin dan langsung memesan es jeruk tak lama beberapa menit sindy melihat temannya Natasha yang datang ke kantin bersama Dika

"Kapan ya gue kaya gitu" batin sindy

"Ishh apa-apa an sih gue ini. Kalo gue mikir gitu kan sama aja gue ngarep bisa pacaran sama siswa disini" sindy menggerutu kepada dirinya sendiri dan lalu berdiri membayar es nya dan langsung pergi menuju jelas karena sindy yakin kalo teman-temannya pasti sudah berada di kelas.

Sindy menyusuri koridor kelas dengan santai sambil melihat sekelilingnya dan tak sengaja sindy berpapasan dengan Ikhsan mata mereka saling bertemu beberapa detik dan sindy lah yang nemutus kontak mata tersebut dan kembali berjalan menuju ke kelasnya, namun ada seseorang yang memanggilnya.

"Eh sin" ikhsan memundurkan langkah nya dan berdiri di hadapan sindy

"Eh iya ada apa ka" sindy terkejut dan juga bingung kenapa dia di panggil

"Jangan lupa ya sehabis pulang sekolah lo temuin gue di lapangan basket, langsung latihan aja ntar formulir nya lo isi langsung di sana aja ya" ikhsan berkata sambil menampilkan senyuman nya

"Iya kak" balas sindy lalu ikhsan pergi dan sindy melanjutkan langkahnya lagi menuju kelas nya

....

Bel pulang telah berbunyi

Nita, Natasha dan linda langsung segera pulang meninggalkan sindy karena hari ini adalah hari selasa dan ini adalah hari latihan eskul basket.
Sindy berjalan menyusuri koridor lalu sampai lah ia di lapangan basket dan di sana sudah banyak siswa sisiwi yang memakai baju olahraga. Sindy tidak mengenal satu pun siswa siswi di sana ia hanya mengenali ikhsan dan sindy sedang mencari di mana sekarang ikhsan. Sindy memicingkan mata seraya mencari keberadaan ikhsan dan ia menemukan ikhsan yang berada di pinggir lapangan basket sedang mengikat tali sepatunya. Sindy menghampiri ikhsan dan..

"Ka, mana formulir yang harus aku isi" ucap sindy yang sudah berada di hadapan ikhsan dan ikhsan memberikan formulir tersebut lalu sindy pun mengisi nya. selesai mengisi formulir tersebut sindy menghampiri ikhsan dan memberikan formulir tersebut lalu berlatihan.

"Sindy lo itu harus megang bolanya yang benar, kalo lo megang nya gitu gak bakalan masuk tuh bola nya ke ring. Sini gue ajarin" ikhsan berjalan menuju sindy dan membenar kan tangan sindy yang salah. Ikhsan berada tepat di belakang sindy dan saat sindy menoleh mata mereka saling bertemu dan terjadi keheningan.

"Ishh lo mau modusin gue ya" sindy berdecak sebal karena posisi yang begitu membuat jantung nya terasa berdetak lebih kencang

"Gue cuma mau bantu lo doang biar lo bisa, gak usah berpikir negatif gitu" ikhsan melepas pegangan tangan nya dari sindy lalu melangkah pergi membiarkan gadis itu sesuka hatinya dengan bola basket itu.

"Aduhhh gue ini kenapa sih. Gimana gue bisa lihat hal yang indah kalo gue bepikiran negatif gini" sindy berdecak sebal akibat ucapan nya yang terlalu negatif itu. Dia merutuki pemikiran nya karena pemikiran nya itulah yang membuat ikhsan jadi meninggalkan nya dan membuat nya bingung sendiri karena dia masih belum akrab dengan siswa siswi di sini.

Latihan basket telah selesai dan semua siswa siswi pun bergegas pulang kerumah nya masing-masing. Sindy merasa tak enak dengan ikhsan akibat pemikiran negatif dan dia berniat untuk minta maaf langsung ke ikhsan

"Emmm, ka maafin gue ya tadi udah berfikir negatif" sindy menundukan kepalanya karena takut memandang wajah lelaki itu

"Santai aja sin gue gak ngambil ati kok omongan lo tadi" ikhsan menjawab sambil terkekeh pelan dan itu membuat sindy merasa lega

"Ya udah gue duluan ya ka, udah di jemput soal nya. Dahh" sindy berjalan menuju gerbang sekolah menemui ayah nya yang sudah menjemput.

"Gue gak bakal bisa marah sama lo, karena lo adalah penyebab jantung gue berdetak saat melihat senyum lo sin" gumam ikhsan lalu pergi menuju parkiran dan bergegas pergi menuju ke rumahnya .

Persahabatan Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang