part 21

6.7K 213 1
                                    

"MANDA!!!" jerit Amira

Bukan hanya Amira sang Ibu yang terkejut saat melihat bagaimana kondisi kamar putri nya Riska dan Dwi pun sama terkejut nya, boneka yang berserakan dimana² serta foto yang tadi nya terpasang rapih kini berantakan dilantai dan yang lebih membuat terkejut saat melihat tubuh Manda yang tak sadarkan diri serta darah yang terus mengalir di lengan kirinya.

Dengan sigap Rizky mendekat kearah Manda meskipun kakinya mulai gemetar. Tanpa basa basi lagi Rizky menggendong tubuh lemah Manda.

****

"Ris Manda Ris" ucap Amira dengan Isakkan yang tak berhenti

"Pasti moal nanaon, Ibu teurang kan lamun Manda pasti kuat" (pasti engga kebapa², ibu Taukan kalau Manda pasti kuat) Riska berusaha untuk menenangkan sang Ibu. Sedangkan Rizky yang tak kalah khawatirnya terus melihat pintu putih yang di atasnya bertuliskan UGD itu.

Telah hampir setengah jam menunggu akhirnya dokter yang menangani Manda keluar, dengan cepat Amira menghampirinya.

"Dok gimana keadaan putri saya?" Tanya Amira

"Alhamdulillah putri Ibu tidak mengalami luka yang serius dan untung saja segera di bawa kesini Jika telat sedikit saja harus transfusi darah" jelas dokter

"Alhamdulillah saya bisa melihat kondisi anak saya Dok?"

Dengan senyum ramah nya dokter tersebut menganggukan kepalanya pelan "tapi saya harap tidak terlalu banyak ya maksimal dua orang"

Setelah mengucapkan itu dokter pun pergi.

"Wi mau kamu dulu yang masuk?" Tanya Amira

Rizky menggeleng kan kepalanya pelan sembari tersenyum "ibu sama teteh aja duluan"

Amira dan Riska segera masuk ke ruang UGD untuk melihat kondisi Manda.

Rizky pov

Cinta Manda terhadap Revan memang sangat kuat, apakah aku sanggup untuk mengambil perhatian bahkan cinta Manda?

Ia rela melukai dirinya sendiri hanya karena kepergian Revan sebegitu pentingnya kah?

Kadang aku tak pernah habis pikir apakah cinta bisa membuat semua yang tak masuk akal menjadi masuk akal? Gila!

"Wi" tegur ibu mertua ku

Aku mengerjap lalu melihat ibu mertuaku "iya Bu, Manda udah sadar?" Tanya ku

Ibu hanya tersenyum dan berkata " masuk saja kamu kan suami nya"

Aku hanya mengangguk lalu pamit untuk masuk dan memastikan keadaan Manda.

Didalam aku melihat murid sekaligus istriku yang tengah berbaring lemah di blangkar dengan tangan kiri yang di perban serta tangan kanan yang di infus.

Aku mendekat kearah nya melihat lebih dekat bagaimana kondisi fisik nya saat ini
"Begitu besar cinta kamu sama Revan" gumamku

"Revan udah seperti malaikat tak bersayap ketiga bagiku, banyak hal yang belum aku dan dia wujudkan" ucap nya pelan dengan mata yang masih terpejam

Aku terkejut, aku pikir ia belum sadar tapi ternyata ia bisa menbalas ucapan ku.

"Contohnya?"

Manda membuka mata nya ia melihat kearah ku "contohnya menikah"

Dua kata yang entah mengapa membuat hati ku merasakan nyeri ada satu pertanyaan di dalam pikiranku, apakah aku telah mencintai Manda? Itu yang ada di dalam otakku!

My Husband Is My Class Guardian (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang