"sebenarnya,untuk apa aku disini?" aku bertanya pada sahabatku yang sedang sibuk memilih roti dengan selai stroberry dan selai nanas.
dia menoleh dan sedikit tersenyum.
"hey bisakah kau tidak mengoceh saat menemaniku belanja? sudah satu setengah jam yang lalu kau mengeluh ini itu padaku. sabar, sebentar lagi ini selesai".
aku mendengus. itu kata-katanya 30 menit yang lalu. dia berjalan kesana kemari mengelilingi rak, tanpa mengasihaniku yang sedang mendorong troli belanjaannya yang penuh sesak. sial.
"nah selesai. ayo ke kasir" dia menepuk pundakku dan berlalu begitu saja
"heh lalu siapa yang membawa troli belanjaanmu ini?"
"tentu saja kau, memang siapa lagi? itu sebabnya aku mengajakmu. tenang saja aku akan mentraktirmu es krim. kau mau apa? coklat atau vanila?"
dengan entengnya berbicara seperti itu.ingin rasanya aku menjitak kepalanya.
namun yang ada, aku hanya menghembuskan nafasku dan mendorong trolinya. seperti biasa.
kami berjalan berdampingan setelah keluar dari toko. meyusuri jalan yang dihiasi dedaunan kering. wajar saja, sekarang sedang musim panas.
"aku beruntung memiliki teman sepertimu, benar benar dapat diandalkan hehe"
"dan aku adalah orang yang paling tidak beruntung bertemu denganmu,setiap hari selalu saja dijadikan babu" aku mengangkat dua kantung belanjaan yang kujinjing di tangan kiri dan kanan ku.
"eiy jangan begitu,bukankan teman saling menolong?? jika ada yang kesusahan dan butuh bantuan, ya harus ditolong" aku memutar mataku.
"sudahlah ayo cepat. berdebat denganmu tidak akan selesai sampai besok pagi"
dia tertawa.
angin bertiup pelan menerbangkan helaian rambut halusnya, menambah kesan manis di dirinya. aku tertegun
tuhan, aku telah jatuh akan pesonanya.
-ini apa?ntahlah
cuma mengeluarkan sesuatu yg ada di pikiran.