56th🌬

569 62 17
                                    

"Apa menurutmu kau sudah hebat? Bagiku untuk orang seperti kita, lelaki hebat adalah lelaki yang bisa menyembunyikan wanitanya dengan baik!",

---------------------------------------

Tanpa terasa pagi yang acuh kembali membangunkan Sungjae dari tidurnya. Ini bukan pagi yang hangat seperti yang ia inginkan, semalaman tidak ada pesan masuk satupun dari Joy. Wajar saja, mungkin manager Joy diutus untuk melarang Joy menggunakan ponselnya, tentu saja karena kabar kencan mereka yang sudah tercium media..

Sungjae menghentikan lamunan bodohnya, ia tidak mau berlarut-larut memikirkan Joy yang nantinya juga akan dia temui di agensinya. Ia harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk bertemu dengan sajangnim bersama managernya. Ia harus mendiskusikan bagaimana kelanjutan hubungan ini..

*****

Sungjae dan sang manager kini sudah berada dalam sebuah ruangan besar dengan tatanan penuh album-album para Idol legendaris dari agensi itu pada jamannya. Ini sudah sepuluh menit, namun Sajangnim itu belum menampakkan batang hidungnya..

Sungjae menyesap kopi yang telah disiapkan dihadapannya, sepertinya mereka memang sengaja menyiapkan meja dengan kopi dan banyak camilan agar Sungjae betah berlama-lama menunggu. Sejujurnya, ini adalah kali pertama Sungjae akan bertemu dengan Sajangnim yang terkenal licik itu. Ia berkali-kali menggigit-gigit kecil bibirnya dan meremas tangannya yang mulai dingin karena sedikit cemas. Sajangnim itu terkenal suka memanfaatkan para selebriti yang dekat dengan anak-anak diagensinya. Dan tidak disangka, kali ini Sungjae berada pada posisi itu..

Kriet..

Suara pintu terbuka, pandangan Sungjae dan managernya langsung mengarah pada sosok yang baru saja masuk kedalam ruangan itu. Sang Bos bersama Joy dan managernya..

"Kau tahu aku orang yang sibuk, jadi tidak masalah bukan menunggu?", ucap Sajjangnim itu sambil melayangkan bokongnya ke sofa disusul dengan Joy dan managernya..

"Bagaimana? Apa kalian sudah memutuskan?", tanya Sajjangnim kepada Sungjae dan managernya..

Manager Sungjae membenahi cara duduknya. Ia berusaha tegap untuk berbicara kepada orang yang katanya berpengaruh dalam perindustrian kpop itu..

"Jadi, setelah mendiskusikan hal ini. Mereka saling menyukai satu sama lain, tentu hal ini tidam salah. Namun, kami berpikir bahwa tentu berita tentang kencan idol bukan berita yang baik dan ingin didengarkan oleh para fans. Apalagi terungkapnya foto mereka berada disebuah club tentu ini akan semakin merugikan untuk Joy-ssi sebagai pihak wanita karena akan dianggap sebagai wanita yang 'anda tahu maksud saya' tuan. Jadi, kami menghargai apapun keputusan anda yang merasa paling dirugikan dalam kasus ini..", ungkap manager Sungjae..

"Ternyata kalian tahu benar posisi kalian. Beberapa waktu ini Joy sedang berada dalam puncak karirnya. Jadi, jangan harap kami akan mau mengkonfirmasi hubungan hina ini. Jadi, sekarang lebih baik kita mendiskusikan masalah pembayaran agar dissfact tidak merilis foto tersebut..", ucap Sajjangnim

Sungjae tersenyum kecut..

"Pak tua. Apa yang sedang kau bicarakan?", tanya Sungjae..
"Kau berbicara seolah kau satu-satunya pihak yang dirugikan..",

"Anak muda yang arogan, semua kerugian ini karena tingkah bodohmu! Aku beruntung punya agensi yang besar dan dapat menutupi kerugianku. Tapi, agensimu? Apa yang dapat mereka lakukan? Aku sedang menyelamatkan agensimu dari kebangkrutan karena Idolnya yang berbuat bodoh diluar!", lelaki tua itu menyilangkan kedua tangannya pertanda bahwa kali ini dia benar-benar serius dengan perkataannya..

"Sayang sekali, jika itu menurutmu. Kau salah! Tidak ada yang bisa menyelamatkan agensi selain orang-orang yang berada dalam naungan agensi itu, pak..", Sungjae menekankan intonasinya..

"Sudahlah Sungjae..", sang manager meraih tangan Sungjae dengan harapan agar Sungjae tidak terbawa emosi..

"Ah, hyung. Kita tidak boleh terlihat lemah didepan lelaki sombong ini..", Sungjae berkata sambil menghempaskan tangan managernya yang berada dilengannya..
"Aku tidak akan meminta atau membagi sepeserpun uang denganmu, pak! Jadi, agensiku akan mengkonfirmasi hubungan ini..", ucap Sungjae..

"Yak! Sungjae-ya! Kau gila?", manager tercengang dengan keputusan yang diambil Sungjae..

"Aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan. Jika anda tidak ingin mengkonfirmasi hubungan ini, silahkan saja. Jumlah yang ditawarkan Dissfact tidak cukup banyak bukan untuk menghabiskan saham anda?", celetuk Sungjae..

"Apa karena kau keturunan chaebol kau bisa se-arogan ini?", ucap Sajjangnim kembali..

"Ah, maaf sebelumnya. Bolehkah aku angkat bicara? Kalian terlalu sibuk berdiskusi hingga melupakan keputusan dari pihak kami..", kini wanita yang berposisi sebagai manager Joy mulai angkat bicara..

Semua terdiam dan membenahi cara duduknya untuk mendengarkan keputusan dari pihak Joy..

"Joy mengatakan kepadaku bahwa dia tidak masalah untuk membayar apa yang telah ia perbuat, ia berniat akan mengkonfirmasi hubungan ini. Tidak masalah jika ia harus membuang jauh-jauh karirnya..", ucap Manager Joy tersebut..

"Ah, sekarang aku mengerti..", tiba-tiba suara lelaki tua itu memenuhi ruangan, "Kau benar-benar cerdik. Yook Sungjae..", ucapnya..
"Kau pasti telah merencanakan ini dengan baik..", lelaki itu tersenyum pahit..

"Ya benar, aku mengatur semua ini. Permainanku tidak terlalu buruk, kan?", ucap Sungjae dengan senyum licik..

"Kau pasti tahu bahwa aku tidak akan melepaskan Joy dengan mudah jika ia telah memberi ketenaran dan popularitas sangat tinggi akhir-akhir ini..",
"Kalau begitu baiklah, aku mengakui kekalahanku..", kata-kata yang keluar dari mulut Sajjangnim kali ini cukup melegakan..

Seluruh ruangan dapat bernafas lega, Sungjae melemparkan senyuman kepada Sooyoung yang sedari tadi hanya terdiam sambil menyesap kopinya. Ia tidak punya tenaga atau keberanian untuk sekedar bicara kepada Sajjangnim gilanya itu. Kini Sooyoung dapat sedikit tersenyum. Tapi ada sedikit kekhawatiran yang ia pikirkan..

Bagaimana bisa Sajjangnim gila harta itu bisa dengan mudah mengalah pada Sungjae? Padahal dari awal ia begitu menentang hubungan mereka. Bahkan tanpa syarat apapun untuk mengkonfirmasi hubungan? Daebak! Bahkan Suga saja harus bekerja mati-matian untuk mendapatkan persetujuan dari Sajjangnim. Apa ini sebuah keajaiban yang tiba-tiba jatuh dari langit?

"Jadi, kapan kalian akan berniat mengkonfirmasi hubungan ini?", tanya lelaki paruh baya itu kepada manager Sungjae..

"Jika anda tidak keberatan, tuan. Mungkin lebih cepat lebih baik..", ungkap manager itu..

"Baiklah catat jadwal ini dischedule kalian. Besok agensiku akan mengadakan konferesi pers. Dan agensi kalian cukup mengkonfirmasi hubungan dengan resmi diakun sosial media kalian..",

"Ah, maaf sebelumnya. Tuan.. Bukankah lebih baik kita melakukan konferensi pers bersama? Itu akan menambah kepercayaan publik bahwa kita memang dekat..", desak manager Sungjae..

"Hm, ku rasa tidak perlu. Lagipula untuk apa? Tenang saja aku akan mengkonfirmasi hubungan ini dengan formal dan tanpa menjelekkan agensi kalian..", ungkapnya

"Terimakasih sebelumnya. Mereka hanya anak muda yang kadang bertindak bodoh, terimakasih anda mau mengerti..",

Sajjangnim tidak menjawab perkataan manager Sungjae dan hanya memutar tubuhnya ke arah manager Joy..

"Siapkan Joy dengan layak untuk besok. Ia harus berbicara kepada banyak pers..",
"Tentang hubungannya..",
"Dan juga tentang kepergiannya ke New York minggu depan untuk bersolo karir disana! Dan jangan lupa katakan pada mereka bahwa Joy tidak akan kembali dalam waktu yang lama!",



























Bersambung...















Dating Scandal📌 ||YSJ X PSY|| Vol. 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang