bagian 5

23 11 0
                                    

Lia pov

06.45

lia sampai disekolahnya dan memarkirkan motor maticnya diparkiran. Tampang datar dan sorot mata yang tajam mampu membuat siswi siswi yang hendak menyapnya mengurungkan niatnya. Hanya cowok cowok yang berusaha mndekatinya yang menyapanya
"lia.."
"pagi lia.."
"eh lia, tambah cantik aja"
Semacam itulah, tapi lia mengacuhkan semua itu dan tetap berjalan menuju kelasnya.

***

Kriiing..kriiing...

Suara bel kebanggaan yang ditunggu tunggu oleh semua siswa diseluruh penjuru dunia berbunyi.
"Li kantin yok"ajak nita
"Males" balas lia
"Kebiasaan deh. Inget deh sama lambung lu"
"Hmm. Iya iya"
**
"Lu pesen deh" suruh lia pada nita sambil cengiran khasnya
"Selalu" selagi nita memesan makanan lia mencari tempat duduk di kantin, tapi mungkin dewi fortuna belum berpihak padanya. Tempat duduk disini sudah penuh hanya tersisa dua bangku di tempat yang sudah diduduki oleh para cowok most wanted disekolah ini.
Dengan menghela nafas malas lia menuju tempat duduk disana.

"Permisi" ucapnya
"Eh lia, tumben?" Tanya salah satu dari cowok tersebut
"Penuh" salah satu dari cowok itu hanya memandang lia yang sedang memainkan hpnya.
"Li" nita datang dan duduk disebelah lia
"Makasih" ucap lia kemudian ia makan dalam diam tanpa memperdulikan cowok cowok yang sedang bersenda gurau disekitarnya.
Tanpa disadari seorang cowok tengah memerhatikannya sedari dia memainkan hpnya

Rayan pov

"Yan! Elah lu liatin siapa sih" tanya tio mengalihkan pandanganku dari lia.
"Apaan sih.enggak" jawab gue
"Dari tadi lu diem bae ada masalah?" Tanya rehan
"Paling juga gara gara tu cewek" celutuk arya dengan suara pelan.
"Apaan sih lu. Enggak" elak gue karna memang arya lah yang selama ini paling dekat dengan gue
"Halahh.. bilang gasuka tapi di pandeng terus. Sampe tu bakso kek es campur diaduk terus wakakaka" balas arya sambil tertawa diakhiran katanya. Gue nunduk liat bakso gue, iya emang bakso gue masih utuh gue baru sadar langsung dah gue makan.
Dan selama gue makan para anjing anjing itu eaaak😆 nggak nggak bercanda doang mereka cuman ngerecoki gue. Lia mana? Oh iya gue lupa ngasih tau. Setelah makannya selesai lia sama sahabatnya yang gue tau namanya nita itu udah langsung balik ke kelas mereka makanya dengan bebasnya mereka ngrecokin gue sama lia.
"Lia beda ya yan" ucap tio
"Iya"
"Lia cantik ya" tambahnya
"Iya"
"Lia istimewa ya" tambahnya lagi
"Iya"
"Lu suka lia ya" kali ini arya yang menimpali.
"Iya"
Jderrr!!!! Gue baru sadar apa yang gue omongin. Semua teman gue ketawa
"Eh eh apaan nggak. Gue gak suka. dia nggak istimewa. Ya emang dia cantik tapi dia itu troublemaker. Gue nggak suka tetep nggak suka dia itu cewek bar bar amit amit deh gue" elak gue dengan sekali tarikan nafas.

"Elah ngaku aja kali." Ucap tio
"Iya diambil orang baru tau rasa lu. Lagian lia itu covernya aja gitu aslinya dia nggak gitu dia sebenernya anak manis, baik, hangat suka senyum." Timpal arya
"Kok lu tau banyak tentang lia. Jan jangan lu kali yang suka ama lia?" Tanya gue
"Ya tau lah dulu gue sd sama smp satu sekolah sama dia" jawabnya
"Kok gue gatau?"
"Emang lu nanya?" Jawabnya
"Yakan lu bisa cerita."sewot gue.
"Tuh kan lu kepoin lia" celutuk tio
"Tau ah ngapain sih ngebahas cewek aneh itu" ucap gue ngalihin pembicaraan
"Aneh tapi suka" ucap tio
"Iya hati hati lu kemakan omongan"timpal arya.

Setelah itu bel berbunyi dan kita bertiga menuju kekelas kita. Ya emang kita bertiga satu kelas dari kelas sepuluh malah.

Lia pov

Kriing...kriing...

"Li langsung pulang?" Tanya nita disebelahku sambil membersihkan mejanya.
"Iya.elu?"jawab gue
"Iya juga sih, bawa motor?"
"Iya. Mau nebeng? Ayo"
"Nggak usah gue juga bawa motor kok"
"Oke. Gue duluan"
"Iya hati hati."

BROKEN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang