PART 1

29 8 4
                                    

Terkadang mimpi hanya bunga tidur yang tidak berguna tetapi tidak untuk ku. Aku adalah orang yang sangat tangguh dengan pendirian, tetapi meskipun begitu, aku tetap berpikir panjang jika menyelesaikan masalah. Oo iya, sebut saja aku Mira, perempuan yang tangguh, cantik dan pintar. 😅

Aku pernah bermimpi ingin menjadi orang yang bisa menjadi segala hal. Mulai dari super hero, wonder women, dan masih banyak lagi. Tapi ku bingung gimana caranya supaya mimpi itu tercapai. Setelah beberapa lama, Pikiranku pun langsung tertuju bagaimana kita bermimpi bagaimana kita berusaha dan bagaimana kita menaklukan semua.

Hahaha tapi itupun hanya wacana dipikiranku. Aku hanya bisa berkhayal tanpa berbuat apapun.

_

"Mir.. Mir.. Woy..  Bangun, Bengong terus perasaan, " ucap Roy dengan muka penuh kesal.

Tanpa berpikir panjang, Mira pun langsung bertanya pada Roy, "Kaget tau Roy. O iyaa, ngomong-ngomong kamu pernah bermimpi ingin menjadi apa gitu gak?"

"Mimpi? Mimpi apa? Waktu gue tidur? Wkwkwk," ucap Roy dengan muka candanya.

"Roy" laki-laki yang suka bergurau dengan penuh kegaringannya. Dia adalah teman baikku sejak awal masuk SMA. Selain suka bergurau, dia selalu memberikan saran-saran kepadaku. Dia selalu memberikan semangat dan dukungan kepadaku, Mira.

Roy pernah berkata kepadaku jika kau ingin bermimpi maka cintailah dirimu dahulu. Memang, aku terkadang malu dengan diriku sendiri dan terkadang aku iri dengan kemampuan orang lain.

Meskipun begitu, segala hal akan kulakukan untuk bisa menggenggam berjuta mimpi yang tertunda. Aku selalu berkata kepada diriku bahwa tidak ada kata terlambat untuk bermimpi selama kita masih berusaha untuk menggapainya. Meskipun menggapai mimpi memang tidak semudah bermimpi.

"Mir, hari ini ada acara gak? Habis pulsek ke taman yuk, cari udara seger nih,"  Ajak Roy dengan penuh lembut.

"Gak..  Gak ada kok," Ujar Mira dengan muka gembira.

_

Setelah Pulsek aku dan Roy menepati janji kami untuk pergi ke taman. Disana kami duduk santai dibawah rindangnya pohon dengan gurauan Roy yang amat sangatlah garing.

"Mir, kamu tau ga? Hidup tanpa mimpi adalah seperti pohon mati tanpa buah yang berbuah dan bunga yang tumbuh , " ucap Roy dengan meyakinkan Mira.

Dalam sekejap tanpa berpikir panjang, aku berkata, "Benar juga apa katamu"

Hidup tanpa mimpi adalah pohon mati, jadi pasti bisa dibayangkan Hidup tanpa mimpi adalah orang tanpa raga dan jiwa. Entah bagaimana berpikir, Roy selalu memberikan saran jika aku dalam kesulitan dan kebingungan.

Hidup tanpa mimpi adalah pohon mati tanpa buah dan bunga. Pohon jika dirawat dan dijaga akan tumbuh seperti pohon yang amat sangat subur.

Mungkin kata-kata Roy terkadang tidak bermakna bagi orang lain. Tetapi, dari Roy aku bisa belajar bahwa jika aku berusaha untuk menggapainya semua mimpi akan tercapai dengan mudah.

~~

Tunggu PART 2 🙋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menggenggam Mimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang