Lucia menghampiri Ginting dan Niken yang sedang menonton televisi.
"Kalian berangkat jam berapa?"
Ginting mengernyitkan dahi. "Hah? Emang mau kemana?"
"Niken, jangan bilang kamu belum bilang ke Ony?"
Niken menepuk dahinya. "Aku lupa Mah, aa' nanti temenin Niken ya?"
"Kemana?"
"Pengen ke PVJ foto foto, sekalian belanja"
Ginting berpikir sesaat, kemudian ia mengangguk. "Boleh deh"
"Mending sekarang, takut keburu kemaleman, tau sendiri Ny, Niken kalau belanja suka gatau waktu" Ucap Lucia.
"Iya deh boleh, sekarang yuk?"
"Yaudah, aa' siap siap dulu, kamu dandan jangan kelamaan ya?"
Niken mengacungkan jempolnya. "Sip!"
Niken dan Ginting pun bersiap siap untuk pergi.
Setelah selesai mereka pamit dulu pada Lucia kemudian berangkat.
"a', tar mampir dulu bentar ke apartment xxx ya" Ucap Niken sambil memainkan ponselnya.
"Ngapain Ken?"
"Udah nurut aja deh, bentar doang kok."
Ginting yang tak mau ribut dengan adiknya pun memilih untuk menurutinya saja.
Sekitar 30 menit kemudian, mereka pun sampai di tempat Niken ingin mampir terlebih dulu.
"Parkirin dulu aja a' ini aku mau nelepon temen bentar."
Ginting mengangguk kemudian ia memarkirkan mobilnya.
"Hallo Kak, kita udah diparkiran yang deket lobby nya nih." Niken sedang menelepon.
'....'
"Iya, mobilnya Civic warna putih, cari aja yang platnya B"
'...'
"Jangan lari-lari kak hahaha, iya aku tunggu."
Niken pun memutuskan sambungan teleponnya.
"Kamu minta mampir kesini buat jemput temen kamu?" Tanya Ginting.
Niken menggeleng. "Bukan temen, tapi--"
Ucapannya terputus karena ia mendengan suara ketukan dikaca, kemudian Niken membuka kaca Mobil.
"Masuk kak!"
Orang itupun masuk dan duduk di belakang, Ginting mengernyitkan dahi melihat orang itu.
Dia seperti mengenalinya.
"Sorry, lama ya Ken?" Tanya orang itu.
"Gak lama kok kak, santai aja."
Ginting menoleh ke Niken seraya bertanya siapa orang yang berada di mobilnya saat ini.
"Lo ga inget gue Ting?"
Niken tertawa. "Kalau inget kakak mungkin dia udah nyapa kakak duluan hahahaha"
Ginting semakin dibuat bingung, pasalnya dia tidak mengetahui siapa orang ini, namun wajahnya memang familiar.
"Ya tuhan Ginting parah amat si lo gak ngenalin gue, gue Lea!"
Mendengar namanya sontak membuat Ginting terkejut.
"Lea?!"
Lea mendelik. "Astaga parah ga inget Gue."
Ginting seketika ingat dengan apa yang diucapkan oleh Lucia perihal pernikahannya dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rankle
RomanceEntah apa yang dimimpikannya semalam hingga kedua orangtuanya tega menikahkan anaknya dengan seorang perempuan---berbadan dua. "Udah bunting duluan, gesrek pula" -ASG