57th🚻

581 54 4
                                    

"Dan juga tentang kepergiannya ke New York minggu depan untuk bersolo karir disana! Dan jangan lupa katakan pada mereka bahwa Joy tidak akan kembali dalam waktu yang lama!",

-----------------------------------------

Seluruh manusia diruangan tersebut serempak memutar pandangan kepada lelaki tua yang baru saja mengambil keputusan sepihaknya itu. Kaget? Tentu saja. Tidak ada orang lain yang lebih syok selain Joy..

"Sajjangnim, bukankah aku harus latihan comeback minggu ini? Bahkan aku sudah mengosongkan jadwalku..", rengek Sooyoung..

"Bukankah kau ingin solo karir? Aku memberimu kesempatan, lupakan comeback grupmu. Kau pasti tau jika bersolo karir akan lebih banyak mendapat keuntungan. Dan, jangan kembali sampai kau memenuhi saku agensi ini..", ucapnya sarkas..

"Kau benar-benar gila harta sama seperti omongan orang-orang ternyata. Aku fikir ini hanya rumor..", sarkas Sungjae..

"Diamlah kau anak muda. Kau tidak tahu seluk beluk dunia bisnis..",

Sungjae tersenyum kecut, benar.. Meskipun ayahnya pembisnis besar tapi Sungjae tidak sedikitpun tertarik dengan dunia bisnis..

"Aku sudah memberimu kesempatan untuk menyembunyikan hubungan kalian dengan cara menutupinya dengan hubungan Joy dan Idol lain yang lebih berpengaruh untuk kelangsungan karir Joy. Tapi, sejak awal kau memang keras kepala. Maka dari itu ini semua bisa terjadi..", oceh lelaki tua itu..
"Atau aku bisa memberimu pilihan lain. Sebulan setelah berita kencan kalian terbit, putuslah! Itu lebih baik untuk Joy. Lagipula fansmu selalu menggunjing Joy. Selaku CEO aku tidak suka jika Idol ku d kabarkan buruk apalagi oleh fandom lain. Itu akan merusak nama baik yang telah ku bangun dan ...",

"Aku tidak akan memutuskan Joy ataupun menyebarkan berita putus dengannya. Waktu telah banyak berlalu sajjangnim. Ku rasa sekarang fans sudah cukup matang untuk berfikir kebahagiaan Idolanya. Silahkan saja, kirim Joy kemanapun kalian mau. Aku tidak mempermasalahkannya..", ucapan Sungjae memutus kalimat Sajjangnim..

Sajangnim kembali melipat tangannya dan membumbungkan senyuman diwajahnya. Senyuman manis nan licik..

"Kau tahu berapa lama lagi kontrak yang harus dijalani Sooyoung? Selama itu akan menetapkannya diluar Korea. Ah, dan jangan kira karena kau chaebol kau bisa berbuat semaumu. Aku dengar kau sedang kuliah disuatu universitas yang bermasalah. Dan gelarmu akan dicabut, bukan? Dengan kata lain, tahun depan kau harus berangkat wamil? Apa Sooyoung tahu tentang itu?", ucap Sajjangnim..

Sungjae menatap Sooyoung sekilas, ia melihat raut wajah Sooyoung yang awalnya terlihat tenang kini berubah sedikit resah. Benar, Sungjae belum memberi tahu Sooyoung tentang ini. Lebih tepatnya, ia tidak ingin memberi tahu Sooyoung tentang hal ini sebelum ia berhasil dengan debut Solo Sooyoung. Inilah alasan sebenarnya, kenapa Sungjae menjadi lebih agresif kepada Sooyoung malam itu, alasan kenapa ia benar-benar membantu Sooyoung lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada agensinya, alasan Sungjae membantu Sooyoung mencari cara untuk membuat image-nya sebaik mungkin dihadapan publik. Selain semua alasan itu, tahun depan Sungjae harus meninggalkan Sooyoung untuk wamil ia tidak ingin Sooyoung terus menjadi upik abu yang tertindas, setidaknya Sooyoung harus menjadi orang yang berpengaruh sebelum kepergian Sungjae wamil. Maka dari itu, Sungjae meminta Sooyoung untuk bekerja dan berusaha lebih keras dengan alasan untuk publikasi hubungan mereka. Dan, ia akan memberitahukan tentang wamilnya setelah semua misinya berakhir. Namun, ternyata semua tidak sesuai harapannya. Kini, satu kebohongannya harus terungkap dengan cara yang tidak diinginkan..

"Benar, aku harus berangkat wamil tahun depan..",

Tanpa sadar kini tatapan Sooyoung berubah haluan menuju lelaki yang dengan santainya tidak langsung mengatakan bahwa ia akan meninggalkan Sooyoung. Seperti tersengat listrik, kini Sooyoung merasakan lemas, benar-benar lemas. Lalu, untuk apa dia berjuang sekian lama jika Sungjae dengan mudahnya akan meninggalkannya untuk wamil? Sebenarnya bukan masalah wamilnya, namun, jika Sungjae wamil dan Sooyoung harus bersolo karir diluar negeri. Bukankah itu semacam trik licik yang halus untuk memisahkan mereka? Tentu, seorang pemuda yang sedang wamil tidak diperbolehkan untuk berpergian keluar negeri. Jadi, dalam waktu selama itu Sungjae dan Sooyoung tidak akan bisa bertemu satu sama lain, kecuali jika Sooyoung kembali ke Korea untuk berlibur. Sooyoung tidak menyangka kelakuan licik Bos-nya bisa sampai sejauh ini. Ini lebih rumit daripada harus menjawab seluruh halaman dari teka-teki silang..

"Aku tidak akan bersolo karir. Aku mengurungkan niatku untuk bersolo karir. Jadi, biarkan aku tetap berada di Korea, aku mohon sajjangnim..", ucap Sooyoung dengan nada sangat rendah. Ia sudah kehabisan tenaga, namun tetap mencoba kuat untuk mengucapkan kalimat permohonannya itu..

"Sudah terlambat Nona Park. Ingatlah kau masih terikat kontrak dengan agensi ini. Jadi, jangan berbuat semaumu..", ucap sajjangnim..

Sungjae hanya diam, ia sudah tidak mampu mengelak atau menjawab lagi setelah kebohongannya kepada Sooyoung terbongkar. Ia benar-benar merasa bersalah. Sooyoung pasti merasa kecewa karena mendengar kabar penting tentang dirinya dari orang lain dan dalam keadaan seperti ini. Daripada memikirkan bagaimana cara berdebat dengan Sajjangnim gila itu. Sekarang Sungjae lebih memikirkan tentang bagaimana cara berterusterang kepada Sooyoung agar wanita itu dapat mengerti tentang keputusan dan rencana yang ia buat..

"Sajjangnim, bisakah kita berdiskusi seka..",

"Nona Park, aku menghargaimu sebagai Idol ku yang sedang naik daun akhir-akhir ini", sela Sajjangnim itu saat Joy belum menyelesaikan kalimatnya, "Tentu, aku akan rugi besar jika melepaskanmu. Bahkan jika kau membuat skandal besar seperti ini, aku akan tetap mempertahankanmu karena kau benar-benar menguntungkan sekarang ini. Ini sesuai dengan apa yang dipikirkan lelakimu itu Nona. Kau menjadi bagian terpenting agensi ini. Dengan hanya memilikimu, sepertinya aku sudah tidak butuh RedVelva lagi..",

Perkataan lelaki paruh baya itu membuat hati Sooyoung semakin tercabik. Bahkan kini ia harus menyeret korban baru? Apakah RedVelva juga akan dibubarkan? Sooyoung terdiam, ia sudah benar-benar tidak mempunyai tenaga hanya untuk membuka mulutnya. Yang kini ia tahu hanya satu hal, penyesalan..

Ia benar-benar menyesal tidak berhati-hati menjaga kerahasiaan hubungannya. Ia menyesal harus mengorbankan rekannya karena ego-nya. Ia menyesal karena mencintai Sungjae. Ya! Ini semua karena perasaan bodohnya pada Sungjae. Harusnya ia berhenti saat Sajjangnim itu memberikan peringatan padanya untuk berhenti dengan cara mendekatkan Taehyung padanya. Seharusnya ia sadar bahwa ia hanya Idol biasa yang masih berada dalam naungan dan tekanan agensi. Harusnya ia patuh dan tidak sembrono. Tapi, semua kini terlambat. Perasaan bodoh itu telah menguasai diri Sooyoung sepenuhnya. Kini, semua hanya tinggal penyesalan..

Cairan bening kini mulai mengalir dari netra Sooyoung. Ia tidak ingin menahan perasaan sedihnya dan segala penyesalannya..

 Ia tidak ingin menahan perasaan sedihnya dan segala penyesalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua menjadi semakin berat membebani Sooyoung. Ia benar-benar sudah tidak punya tenaga. Sooyoung memejamkan matanya, ia merasa lemah. Suara isakan masih terdengar namun tiba-tiba suara isakan itu melemah..

Sooyoung pingsan..




































Bersambung...

Dating Scandal📌 ||YSJ X PSY|| Vol. 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang