Dua orang cowok kini sedang berada di lapangan basket, mereka adalah Devan dan Ardan. Devan yang sedang memainkan bola basket dan Ardan yang hanya berdiri dan melihat Devan.
"Ar." ucap Devan mengawali pembicaraan.
"Kenapa Dev?" tanya Ardan.
"Kenapa tadi malem lo nggak bilang sih? Tapi gue seneng atas keputusan lo untuk kembali. Apa mungkin lo udah?" ucap Devan.
"Gue juga nggak tau Dev," ucap Ardan.
"Ar, tinggal jawab doang. Di sini cuma ada gue sama lo." ucap Devan menghentikan aktivitasnya yang tadi sedang memainkan bola dan kemudian mendekati Ardan.
"Jawab Ar." ucap Devan yang sudah berada tepat didepan Ardan.
Bukannya menjawab pertanyaan Devan, Ardan malah mengambil bola basket yang ada ditangan Devan setelah melihat Raya dan teman temannya datang.
"Temen-temen lo dateng, Ada Raya juga." Bisik Ardan saat sedang berjalan melewati Devan.
Kemudian Ardan mulai memainkan bola basketnya. Devan yang mendengar perkataan Ardan kemudian menoleh dan benar teman-temannya sedang berjalan menghampiri dirinya dan Ardan.
"Hai Del," ucap Devan.
"Udah makan belum bee?" ucap Adel.
"Udah, tadi pagi aku udah sarapan," ucap Devan.
"Oo gitu, sekarang masih kenyang?" tanya Adel.
"Iya del. Kamu udah makan belum?" tanya Devan dengan nada lembut.
"Aku udah sarapan, tadi aku juga habis beli siomay hehe," ucap Adel.
"Uhuk, keselek galon nih gue," ucap Alfa.
"Lebay lo Al, makanya buruan nembak cewek," ucap Devan.
"Iya, tenang aja kalau waktunya udah tepat gue langsung tembak," ucap Alfa.
"Emang ada yang mau sama lo Al," ucap Adel.
"Del tolonglah kerja samanya. Jangan bikin gue emosi terus sama lo," ucap Alfa.
"Udah Del, kasian Alfanya,"ucap Raya.
"Nah ini nih baru temen gue," ucap Alfa.
"Emang gue temen lo Al?" tanya Raya dengan wajah polos.
"Punya temen nggak ada yang waras beneran dah. Eh dia Ardan bukan sih?" ucap Alfa.
"Bentar gue panggil dulu. Ar sini," panggil Devan.
Ardan menghentikan permainan basketnya. Dia kemudian berjalan ke arah Devan dan teman-temannya. Ardan berdiri di samping Devan dan tepat di depan Raya. Ardan menatap mata indah Raya. Begitupun dengan Raya, gadis itu juga menatap mata Ardan. Entah bagaimana perasaan gadis itu sekarang.
"Eh Ar,sekarang lo sekolah di sini?" tanya Alfa.
"Iya Al," ucap Ardan menjawab pertanyaan Alfa namun matanya masih menatap ke arah mata Raya.
"Jawab pertanyaan gue sih iya ya, tapi tolong tuh mata natapnya ke siapa," Ucap Alfa.
"Bawel lo Al, lo belum pernah natap cewek yang ceweknya nggak nampar lo setelah lo tatap kan," ucap Adel.
"Pernah lah, nyokap gue tersayang contohnya. Gue natap nyokap gue pas gue kecil dia nggak nampar gue. Soalnya gue lucu sih," ucap Alfa.
"Terserah lo Al," ucap Adel.
"Eh, bentar lagi bel masuknya bunyi, mending sekarang kita ke kelas," ucap Diva.
Mereka kemudian berjalan meninggalkan lapangam basket. Saat beberapa langkah ada yang meraih tangan Ardan. Raya gadis itu kini sudah meraih tangan Ardan. Kini tinggalah Ardan dan Raya di lapangan basket itu.
"Ar"
"Iya, kenapa Ray?"
"Pulang sekolah lo ada waktu nggak? ada hal yang perlu kita bicarakan dan ada banyak pertanyaan yang gue pengin tanyain ke lo," ucap Raya.
"Pulang sekolah tunggu diparkiran motor," ucap Ardan.
"Oke Ar"
"Gue anterin lo pulang dulu. Setelah dari rumah lo baru kita jalan," ucap Ardan.
"kenapa?" tanya Raya.
"Minta izin dulu ke bunda lo. Gue nggak mau bawa anak orang tanpa izin orang tuanya. Bel masuk udah bunyi mending sekarang kita masuk," Ucap Ardan.
Ardan melangkahkan kakinya meninggalkan lapangan basket. Tepat di belakang tubuh tinggi Ardan ada Raya yang mengikuti langkahnya. Perkataan Ardan tadi terus berputar dalam pikirannya dan tanpa sadar membuat senyumnya mengembang.
"Udah sampe kelas lo," ucap Ardan.
"Makasih" ucap Raya.
"Iya"
Ardan kemudian pergi ke kelasnya. Raya menatap Ardan sampai dia masuk kedalam kelasnya. Raya masih belum percaya sekarang Ardan sudah satu sekolah dengannya lagi.
"Terima kasih Ar, karena lo udah kembali dalam hidup gue."
Jangan lupa vote dan komentarnya ya, Terima kasih ^^
ig: prsst_24
KAMU SEDANG MEMBACA
ArdRay
EspiritualCowok itu, cowok yang selalu dinantikan kehadirannya kini sudah hadir. Kisah ini, kisah tentang Raya. Seorang cewek yang yang mengharapkan kembali kehadiran cowok bernama Ardan. Mereka akhirnya dipertemukan kembali. Ardan adalah teman masa kecil Ray...