'Lalu kamu dan aku mulai mencari cara untuk selalu bersama.~ Delana Christel'
Christel hanya tersungut mendengar tawa dari kedua manusia di depannya sekarang.
Rana dan Akasa tampak sangat bahagia karena rencana mereka yang berhasil.
Christel tau bahwa besok akan ada kabar tentang kedekatannya dan dokter muda itu.
Meskipun Christel bukan salah satu selebritis, tapi dokter yang sudah mengumumkan hubungan mereka adalah seorang dokter merangkap pembawa acara kesehatan akhir pekan itu.
Stasiun televisi milik keluarga Prasiarkana sangat terkenal dan Christel yakin bahwa orang di seluruh Indonesia sudah mengetahui tentang hubungan mereka.
Tentu saja, jangan lupakan bagaimana ekspresi para karyawan perempuan yang diketuainya.
Ada yang acuh dengan senyuman sebagai persetujuan. Juga ada ringisan yang menandakan bahwa mereka tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Sebagian besar karyawan perempuan digedung pertelivisian keluarga Prasiarkana adalah fansclub dari dokter tampan itu.
Meski Christel tidak akan mendapatkan perlakuan buruk karena mereka tidak akan berani melakukan itu pada menantu pemilik gedung, tapi Christel yakin bahwa gosip tak enak akan tersebar begitu saja.
"Kapan ngerancanainnya coba?" Christel menyilang lengannya di depan dada dengan wajah sebal.
"Ya waktu kamu teriak-teriak ngingetin menitan live itu. Tapi si Aka loh yang nyuruh kakak, Tel. Bukan ide kakak beneran," jawab Rana setelah menghabiskan tawanya.
"Sama aja sih kalian. Pake sembunyi batu lempar tangan."
"Lempar batu sembunyi tangan, Christel," sergah Aka dengan sisa tawa.
Christel hanya mendengus. Tak ingin menanggapi lagi. Kedua orang di depannya tampak puas setelah melakukan pengumuman mengejutkan itu.
Dua menit sebelum acara dimulai. Akasa melirik ke arah Rana yang sibuk dengan kertas-kertas di depannya.
"Ran," panggilnya. Rana langsung menoleh ke arah sahabatnya itu.
"Apa?"
"Bantuin aku."
"Apaan sih? Go directly deh."
"Aku mau ngumumin hubungan aku sama Christel. Kamu bisa ngasih pertanyaan yang ngejurus kesitu gak di akhir acara nanti?" bisik Akasa di tengah kesibukan studio.
"Udah ngomong ke Christel?"
Akasa menggeleng sebagai jawaban. "Kalo dia tau gak bakal di bolehin."
Rana tampak memikirkan ide gila Akasa. Ada keraguan, tapi akhirnya dia mengangguk untuk memberi bantuan untuk sahabatnya itu.
Rana rasa bukan ide buruk membiarkan semua orang tau tentang hubungan dua manusia yang dia kenali itu.
Akasa melihat ke arah Christel dengan senyuman yang tidak terbalas.
"Maaf ya, gak ngomong sama kamu dulu. Tapi kalo gak gitu pasti kamu bakal terus sembunyi-sembunyi," ujar Akasa lembut. Membuat Christel merasa bersalah dengan sikap kesalnya.
"Bener. Lagian hubungan kalian kan sehat, Tel. Gak ngerebut siapa pun dari siapa. Kalian sama-sama single. Gak ada salahnya sih orang yang lagi sama-sama sendiri menjalin hubungan." Rana mengungkapkan pendapatnya.
Dan Christel tidak bisa menyalahan. Karna kenyataan memang benar seperti apa yang Rana ucapkan.
Dia tidak bisa terus-teruskan menyembunyikan hubungannya dan Akasa. Jika terus begitu, kapan hubungan mereka akan berkembang dan berlanjut ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Je t'Aime AUSSI (sekuel Je t'Aime) [Sudah Terbit]
Ficción General(Tersedia di shopee dan playstore) Warning!! Disaranin sebelum baca cerita ini, baca Je t'Aime dulu deh. Biar benang merahnya dapet 👌 Delana Christel. Siapa yang tidak mengenali ibu dari si bintang kembar itu? Janda dari seorang Alta Prasiarkana. S...