Part 6

54 13 2
                                    

Pagi yang cerah dan matahari yang bersinar dengan indahnya, cahaya matahari itu masuk melewati ventilasi, membuat sang empunya kamar terbangun karna sinarnya.

"Erghhh, capek banget," ucap Rani sambil dengan gaya khas orang bangun tidur "Eh udah pagi."

Karna terkejut, Rani pun langsung bangun dan berdoa kemudian pergi ke kamar mandi.

Semenjak ia menemukan pondok di belakang rumahnya itu, sekarang ia selalu semangat untuk bangun pagi. Karna ia ingin menghabiskan waktu di tempat itu. Orang tuanya juga tidak melarang, hanya saja terkadang mereka khawatir karna Rani tidak memikirkan kesehatannya.

Setelah Rani mandi dan bersiap siap, akhirnya, ia membuka pintu kamar dan bergegas ke bahwa untuk sarapan.

"Pagi bi," ucap Rani pada pembantunya.

"Pagi juga non."

"Ibu sama Ayah mana bi?"

"Tadi sih pergi keluar sebentar," ucap bibi "Eh non ayo makan dulu, tadi bibi udah siapin sarapan."

"Iyaa bi, kita makan sama sama aja kalau gitu."

"Eh ga us----" seketika omongan bibi terhenti karna mendengar sesuatu.

Aaaaaaaa

Suara teriakan itu yang menghentikan omongan bibi, sepertinya mereka mengenal suara itu.

Ya, itu Ibu Rani. Rani tiba tiba langsung panik, dan kemudian berlari ke arah sumber suara. Ia menemukan Ibunya dengan wajah yang sangat pucat dan dari arah berlawanan, Ayah Rani pun datang karna suara teriakan Ibunya.

"Ada apa bu?" tanya Rani panik pada Ibunya.

"Iii..ttuu aa..da uuu...lar" setelah berkata begitu, tubuh Ibunya langsung lemas dan kemudian ia jatuh pingsan.

Rani yang melihat hal itu langsung menangkap tubuh ibunya, dan meminta pada bibi untuk membawa Ibunya ke kamar, sekarang Rani akan mencoba mengusir ular itu.

Tapi Rani bingung, kenapa bisa ada ular di belakang rumahnya, padahal sebelumnya tidak pernah ada satu pun ular yang berusaha masuk ke pekarangan rumahnya.

Sebenarnya Rani takut dengan ular itu, tapi mau bagaimana lagi, ia juga harus membantu Ayahnya untuk mengusir ular itu, ia tidak ingin juga Ayahnya terkena patokan dari ular itu.

"Rani tetap disitu, jangan kemari!" Ucap Ayah Rani memperingatkannya.

"Tapi nanti kalau Ayah kena patok gimana?"

"Ga akan, kamu tetap aja disitu, biarkan Ayah sendiri yang ngusirnya."

Kemudian, Rani pasrah dan menuruti perkataan Ayahnya, tetapi sebelum itu Rani membantu mengambilkan garam untuk Ayahnya.

Tapi tibatiba, saat Rani memberikan garam pada Ayahnya, ular itu langsung pergi menjauh, seolah ia tau bahwa dirinya akan dibasmi.

Ular itu jauh masuk ke dalam hutan yang lebat tersebut, Ayah Rani dan Rani yang melihat kepergian ular itu pun bingung, dan hal itu menyisakan tanda tanya besar dalam benak mereka.

Pondok Keramat (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang