Bagian 3

1.2K 36 4
                                    

Karin POV

“Prok...prok...prok...” terdengar suara tepukan dari belakang. Aku yang penasara pun membalikkan tubuhku untuk melihat siapa orang itu. Betapa terkejutnya aku bahwa orang tersebut adalah teman lamaku di SMA dulu yang sedikit bodoh dan sering mendapat nol. Untuk apa dia disini?

“Lumayan juga” ucapnya. Dia adalah Bara. Teman SMA ku. Belum sempat aku menyudahi keterkejutanku, dia berjalan mengjampiriku. Dia terseyum padaku. Ouh...bahkan senyumnya masih sangat manis.

Tiba-tiba aku teringat masa dulu.

Flashback On

“Bara!” panggil seorang guru pada siswanya yang tengah tertidur di tengah pelajaran.

“Bara, aku tidak percaya kau juga akan mengalami hari seperti ini.” Ucapku pada Bara yang sedang menjalankan hukuman di depan kelas dengan mengangkat satu kakinya dan kedua tangannya memegang sapu.

Flashback Off

“Bara!” ucapku tekejut dan senang. Oh Tuhan! Betapa  hari ini banyak  kejutan?
“Raja telur bebek, lama tidak bertemu!” ucapku sambil menepuk bahunya mencoba akrab walaupun sudah lama tidak bertemu.
“Kau berpakaian sangat rapi hari ini. Mengapa kau disini?” tanyaku penasatan dengan masih menepuk-nepuk lenganya.

“Aku melapor disini” ucap Bara. Akupun bingung. Melapor apa maksudnya. “Melaor?” tanyaku padanya. Akupun teringat sesuatu.
“Kami mengadakan wawancara hari ini diruang keamanan. Mengapa kau tidak memberi tahuku bahwa kau akan bekerja disini?” ucapku antusias sambil menowel lengannya.

“memakai jas, sepatu kulit, dan rambutmu disemir kebelakang. Kelihatannya kau sedang wawancara untuk bagian kemanan.” Ucapku masih terus berbicara padanya. Ugh...aku sungguh sudah lama tidak bertemu dengannya. Dan kini? Kita akan satu kantor?

Tiba-tiba dari arah ruang rapat, aku mendengar suara Komisaris Ari.

“Eh? Mengapa kalian masih bercakap-cakap?” tanya Komisaris. Akupun membalikkan tubuhku menghadap Komisaris.
“Kalian berdua, masuk1” ucap komisaris.
Akupun sedikit bingung, apa maksud beliau adalah aku dan Bara, namun mengapa beliau juga menyuruh Bara masuk?

“Dia, juga masuk?” tanyaku pada Pak Ari. Beliaupun mengiyakan.
“Selain penandatanganan, seluuh manajer sudah datang. Aku punya pengumuman penting.” Ujar Pak Ari singkat dan masuk kembali ke ruang rapat. Aku yang masih belum mengerti pun menatap Bara.

“Sesuatu yang penting?” Tanyaku pada Bara. Namun dia hanya diam saja dan menghindari tatapanku.

Author POV

Di dalam ruangan rapat, penanda tanganan kerjasama dengan perusahaan Xenkai berjalan dengan lancar. Komisaris Ari dan Presdir Dimas pun bersalaman setelah menandatangani perjanjian disambut dengan tepukan meriah dari peserta rapat.

“Terimakasih. Hadirin semua, hari ini bukan hanya hari penting bagi perusahaan kami karena penandatanganan dengan perusahaan Xenkai, tapi juga karena saya ingin mengumumkan secara resmi kepada smeua hadirin, aku ingin mengucapkan selamat datang pada CEO baru kita, Bara Alaska.” Ucap Komisaris Ari disambut tepuk tangan oleh para hadirin.

Bara yang merasa namanya disebut pun berdiri untuk memeberi salam. Namun, alangkah terkejutnya Karin bahwa Bara adaalah CEO barunya.

Hei? Bagaimana bisa? Seorang murid yang dulu hanya tidur dikelas, sering kena hukuman, dan sering mendapat nol, menjadi CEO perusahaan tempatnya bekerja?

Karin benar-benar terkejut hingga ia terus menatap pada Bara.
“Dia sudah bersamaku sejak kami kecil, di sekolah yang sama dan di kelas yang sama saat SMA. Tempat terakhir di setiap tes, Raja Telur Bebek, Bara Alaska, menjadi Direktur Utama di perusahaan ini?” batin Karin yang sangat amat terkejut dan heran.

My Boss to My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang