Kringgg Kringg terdengar suara bel tanda masuk kelas telah berbunyi, Elina dan Elena pun segera bergegas masuk ke kelas mereka.
"Lin, kita mau duduk dimana ni udah ga ada tempat yang kosong",kata Elena.
"Hmm, itu len ada tempat yang kosong diujung sana",jawab Elina.
"Iya tu, yaudah kita duduk disana aja",sahut Elena
Elina dan Elena pun segera bergegas menuju ke tempat yang masih kosong itu. Tak lama kemudian Bu Reni pun masuk. Tetapi, kali ini ia tidak sendirian, ada seseorang yang memakai seragam sekolah mengikuti Bu Reni di belakang sambil malu-malu."Ayo nak perkenalkan dirimu, jangan malu-malu!", perintah Bu Reni kepada anak itu.
"Hmmm baik bu, eeeee halo teman-teman.",sapa anak itu.
"Halo juga.",jawab teman-teman sekelas secara kompak.
"Perkenalkan namaku Azzhia Maharani, kalian bisa memanggilku Zhia, aku pindahan dari SMPN 54 JAKARTA kuharap kalian semua bisa berteman dengan baik sama aku dan semoga kalian semua bisa menerima aku disini", kata Zhia.
"Hai Zhia, salam kenal ya!'', jawab anak sekelas secara kompak lagi.
"Oke Zhia, kamu bisa duduk di samping Lia ya!",perintah Bu Reni kepada Zhia.
"Oke bu.", jawab Zhia.
"Hmm, anak-anak mari kita mulai ya pelajaran kali ini, ayo buka buku kalian!'', perintah Bu Reni.Kringg Kringg suara bel tanda istirahat telah berbunyi. Tetapi kali ini teman-teman sekelasku tidak pergi ke kantin melainkan mereka lebih memilih untuk mengerumini Zhia dan ingin berkenalan lebih dekat dengan Zhia. Belum puas berkenalan dengan Zhia, tak lama kemudian bel tanda masuk telah berbunyi. Sekarang adalah waktunya pelajaran matematika, pelajaran yang tidak disukai oleh Elina dan Elena.
Tuk tuk tuk terdengar suara seseorang yang memakai sepatu hak tinggi sedang menuju kelas VIII C, yang tidak lain adalah kelas Elina dan Elena. Ternyata itu adalah Bu Lina, guru matematika di sekolah ini.
"Siang anak-anak!", sapa Bu Lina.
"Siang juga buu..", jawab teman-teman sekelas secara kompak.
"Ayo, sekarang buka buku LKS kalian dan kerjakan halaman 37!",perintah Bu Lina.
"Baik buu..",jawab teman sekelas secara kompak lagi.Kami pun segera mengerjakan apa yang diperintah oleh Bu Leni, hingga akhirnya jam pulang sekolah telah tiba. Elina dan Elena segera membereskan tas mereka masing-masing dan segera pulang menuju rumah mereka masing-masing. Elina dan Elena pulang bersama, mereka berjalan kaki menuju rumah mereka karena rumah mereka bersebelahan dan juga tak jauh dari sekolah. Tetapi, ditengah perjalanan ada seseorang yang menepuk pundak Elena.
"Eh siapa ini!",teriak Elena secara spontan.
"Hehe aku Zhia murid baru yang tadi, maaf ya udah ngebuat kalian kaget.",kata Zhia.
"Oh Zhia, hehe gapapa kok santai aja.",jawab Elena.
"Hmm, btw kok kamu ada disini emangnya rumah kamu disekitar sini ya?",tanya Elina.
"Mm, rumahku kebetulan lewat daerah sini.",jawab Zhia.
"Ohh, emangnya rumahmu dimana?",tanya Elina lagi.
"Rumahku di Jl.Mawar.",jawab Zhia.
"Wah sama kayak aku sama Elina dong.",sahut Elena secara tiba-tiba.
"Beneran? wah berati kita tetanggaan dong.",tanya Zhia.
"Iya, kamu rumah nomor berapa?",tanya Elena kepada Zhia.
"24,kalo kamu?",tanya Zhia lagi kepada Elena.
"Wah deketan dong, rumahku nomor 23 trs Elina nomor 22.",jawab Elena.
"Deketan dong kita.",kata Zhia.
"Iya hehe",jawab Elena.Elena dan Zhia masih asik berbicara sampai mereka telah melupakan Elina dan hingga mereka sampai di depan rumah mereka masing-masing.
"Babay, aku masuk rumah dulu ya!",kata Elena.
"Oke babay!'',jawab Zhia dengan senang hati.
"Hmm bay!",jawab Elina dengan wajah cemberut.Sekarang sudah berganti hari, berati sekarang adalah hari Minggu waktunya Elina dan Elena jalan-jalan santai ditaman dekat rumah mereka.
"Tok Tok Tok..Elenaa bukain pintu dong aku Elina!",kata Elina.
"Eh Elina, pasti mau ngajak Elena ke taman ya?",tanya ibu Elena kepada Elina.
"Hehe iya ni tan.",sahut Elina.
"Hmm, tapi Elena udah ke taman daritadi.",kata ibu Elena.
"Oh yaudah kalau gitu, aku nyusul Elena ke taman aja.",kata Elina.Elina pun segera menuju ke taman, tetapi sesampainya di taman ia melihat Elena yang sedang asik bermain dengan Zhia.
"Hai Len, kamu kok nggak nungguin aku dulu sih?",tanya Elina kepada Elena.
"Hehe iya maaf ya, soalnya tadi Zhia udah ngehampirin aku duluan jadi ya gitu deh.",sahut Elena.Elina pun merasa dirinya sudah tidak dianggap lagi oleh Elena. Ia pun lebih memilih untuk pulang ke rumahnya daripada harus bermain dengan Elena dan Zhia di taman.
Siang telah berganti malam, malam telah menjadi pagi. Hari ini adalah hari Senin, hari yang pastinya akan sangat melelahkan bagi Elina dan Elena karena hari ini terdapat banyak kegiatan yang akan diikuti oleh Elena dan Elena.
Kringg Kringg..suara bel tanda masuk telah berbunyi, hari ini adalah hari ulang tahun sekolah Elina dan Elena. Berati, hari ini akan ada banyak perlombaan di sekolah Elina dan Elena.
"Ayo yang mengikuti lomba melukis segara menuju ke ruang serbaguna ya!",perintah Bu Lila.
Elena dan Elina yang mengikuti lomba melukis pun segera menuju ke ruang serbaguna. Tetapi, Elina merasa bahwa Elena berbeda dari biasanya.
"Len, kamu marah sama aku?",tanya Elina.
"Gak!",jawab Elena secara kasar.
"Tapi kok kamu njawabnya kayak kasar gitu sih?",tanya Elina.
"Udah, berhenti tanya ke aku bisa gak!", jawab Elena secara kasar lagi.Elina pun segera meninggalkan Elena sendirian karena takut kalau ada Elina, Elena akan semakin marah. Oleh karena itu, Elina lebih memilih untuk meinggalkan Elena.
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Waktu untuk lomba melukis telah selesai. Elina segara keluar dari ruang serbaguna. Tetapi, tiba-tiba ada yang menepuk pundak Elina secara tiba-tiba.
"Hai Lin!",sapa Lia teman sekelas Elina dan Elena.
"Eh Lia, ada apa?",tanya Elina kepada Lia.
"Hmm gini aku sebenernya mau ngasih tau hal penting.",jawab Lia.
"Hal penting apa?",tanya Elina.
"Jadi, kemarin Zhia bilang ke aku kalau dia tidak suka dengan orang yang duduk diujung kelas yang berati Zhia tidak suka kamu dan Elena.",kata Lia.
"Hah? yang bener?",tanya Elina kaget.
"Iya, sebenernya aku gaboleh bilang ke siapa-siapa tapi aku ga tega soalnya tadi aku lihat Elena marah ke kamu jadi ya terpaksa aku harus ngasih tau ini ke kamu.",kata Lia.
"Hmm berati, yang ngebuat Elena marah sama aku itu bisa jadi Zhia gitu?",tanya Elina.
"Iya mungkin, soalnya Zhia juga pernah bilang ke kalau dia ingin merusak persahabatan kalian.Ternyata pembicaraan Elina dan Lia didengar oleh Elena. Elena pun segera meminta maaf kepada Elina.
"Lin maaf ya aku tadi udah kasar sama kamu.",kata Elena.
"Loh Len ,kamu ada disini?",tanya Elina dan Lia secara kompak.
"Iya, jadi daritadi aku denger pembicaraan kalian.",jawab Elena.
"Ya syukurlah kalau kamu dengar, kan aku sama Elina ga perlu ngejelasin lagi ke kamu berati.",kata Lia.
"Hehe iya, Lin sekali lagi aku minta maaf ya sama kamu soalnya aku dah kasar sama kamu, aku juga udah cuek sama kamu pokoknya aku minta maaf ya sama kamu.",kata Elena sambil menangis.
"Iya gapapa Len, sekarang lebih baik kita selesaiin masalah ini sama Zhia.",jawab Elina.Elina, Elena, dan Lia pun segera menuju ke tempat Zhia untuk menyelesaikan masalah.
"Zhia!",panggil Elena.
"Iya ada apa?", tanya Zhia kepada Elena.
"Aku tau kamu selama ini gasuka kan sama aku dan Elina, aku tau kamu mau ngerusak persahabatanku sama Elina, iya kan? jujur aja aku udah tau semuanya.",jawab Elena secara kasar kepada Zhia.
"Hmm maaf Len tapi aku ga bermaksud, aku nyesel ngerusak persahabatan kalian maaf Len maaf.",kata Zhia kepada Elena sambil menangis.
"Minta maafnya gacuma sama aku doang, sama Elina juga!",kata Elena kepada Zhia.
"Lin, maaf ya maaf banget aku ga bermaksud.",kata Zhia.
"Iya gapapa kok, aku udah maafin kamu.",jawab Elina.
"Gini aja kan sekarang udah maaf-maafan jadi gausah nangis-nangis lagi ya, kan disini kita semua temen",kata Lia secara tiba-tiba.
"Iyaaa.",sahut Elina, Elena, dan Zhia bersama-sama.Sekarang Elina, Elena, dan Zhia sudah berteman baik. Persahabatan Elena dan Elina pun sudah tidak ada masalah lagi.
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU, SAHABAT SELAMANYA
Short StoryElina dan Elena adalah sepasang sahabat sejak kecil. Mereka selalu bersama-sama saat senang maupun susah, hingga suatu saat ada seseorang yang tidak suka dengan persahabatan mereka dan ingin merusaknya.