Bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi, seisi kelas sibuk membereskan buku dan alat tulisnya kecuali aku dan Viola yang kelihatan begitu santai karena memang kita selalu pulang terakhir. Setelah seisi kelas keluar barulah aku dan Viola keluar kelas dan jalan kedepan untuk mencari angkutan umum. Ntah kenapa gua malu pada diri sendiri karena mengajak Viola jalan-jalan dengan jalan kaki. Mungkin Viola menyadari kegelisahan ku , "kenapa di? Keliatannya kamu mikirin sesuatu?" Tanyanya penasaran. "Eh ngga ko Vi, aku cuma ngga enak ajak kamu jalan kaki, harus turun naik angkutan umum, panas-panasan, sumpek juga kan nanti di dalem angkot" balasku dengan menatap matanya. "Diiii!!! Tadi kan aku udah bilang aku ga peduli kamu ajak aku jalan kaki sekalipun aku tetep bahagia asalkan jalan denganmu" balasnya seraya memegang tanganku. "Yaudh tunggu disini" lanjutku sambil pergi meninggalkannya, "jangan lama-lama" "ngga sayang" teriakku dengan lari kencang ke dalam mall di depan kami. Sengaja aku tidak ajak Viola, karena memang kalau aku ajak Viola bukan kejutan namanya. Aku terus terus berlari mencari toko boneka yang ingin ku berikan untuknya sebagai kado ulang tahunnya. Sebelumnya aku sudah menanyakan ke teman dekatnya boneka apa yang disukai Viola. Jadi sekarang aku tidak bingung harus beli boneka apa. Selesai membeli boneka tersebut aku kembali berlari keluar mall untuk kembali menghampiri Viola yang sedang menungguku di penjual baso yang sebelumnya kita makan disitu. Ku hampiri Viola dengan tangan ke belakang menyembunyikan sebuah kado kecil untuknya. "Apa itu di?" Tunjuknya ke arah belakang badanku penasaran. "Balik badan dulu boleh ngga Vi?" Violah pun membalikan badan sambil mendengus kesal karena penasaran. "Selamat ulang tahun Vi" kuarahkan boneka Hello Kitty itu ke depan mukanya dari belakang. "Ah aldiiiiiiii" jawabnya menoleh ke arahku dengan mata yang berkaca-kaca. Karena sebelumnya ku tanya dulu ke teman dekatnya boneka kesukaannya itu apa, jadi tidak heran kalau dia terharu pas ku beri kejutan boneka hello Kitty ini.
Senang rasanya bisa melihat perempuan yang ku sayang meneteskan air mata karena bahagia. "Mau nonton?" Ajakku seraya mengusap air matanya. "Ngga di, aku ingin duduk berdua denganmu" balasnya. Karena permintaannya aku ajak Viola ke sebuah taman.
-Di Taman-
"Aku nyaman dekat kamu sayang" ucapnya. Mendengar kata sayang keluar dari mulutnya jantungku serasa berhenti berdetak. Aku merasa tidak enak hati karena sebelumnya semua yang terjadi karena keusilan temanku. Kalau saja temanku tidak memberikan surat cinta itu ke Viola mungkin sekarang tidak terjadi seperti ini. Apa aku salah telah membuatnya jatuh hati kepadaku? Sedangkan aku sendiri hanya sedikit menaruh hati kepadanya. "Kita duduk disini yah?" Ajakku duduk di bawah rimbunnya pohon di taman itu. "Ngga apa-apa kan kita duduk di bawah pohon ini?" Lanjutku, memang aku lebih suka duduk lesehan dibanding harus duduk di bangku, rasanya lebih nyaman ditambah sejuknya pohon besar ini menambah kenyamanan di bawah teriknya sinar matahari siang ini. "Aku ngikut kamu aja" timpalnya. "Kamu ngga malu? Cuma kita loh yang duduk di tanah gini" tanyaku. "Mau lakuin hal gila dan memalukan apa? Asalkan dengan mu aku bahagia di. Ngga ada kata malu, mau kita berdua lakuin hal konyol? Teriak yuk?!" Tantangnya. "Siapa takut, coba kamu.." belum selesai aku bicara dia sudah teriak duluan, "Aldiiiiiiii I LOVE YOUUUUU" teriaknya kencang sekali sambil berdiri. Sontak saja semua orang di sekitar kita menoleh ke arah asal suara teriakan itu, bukan malu yang kita rasakan tapi keseruan dan kitapun tertawa cekikikan karenya kekonyolan Viola. "Sekarang kamu" Viola menantangku. "Siapa takut" jawabku sambil berdiri dan mengambil nafas panjang "Viola jelekkkkkk" teriakku sekeras mungkin. "Hahaha kamu ko jahat" candanya seraya mencubit lenganku. "Udah sore Vi, pulang yuk!" Ajakku. "Gendong" balasnya dengan manja. "Ayo" lanjutku seraya merendahkan badan agar memudahkan Viola naik, lalu kita berjalan keluar taman itu dan tentu saja kita melewati orang-orang yang berada di taman itu. Ketika kita melewati 1 keluarga yang sedang makan-makan di taman itu sontak semua anggota keluarga itu mengarahkan pandangannya ke arah kami, "bawa orang sakit pak" ucapku sepontan kepada bapak-bapak yang ada dalam gerombolan keluarga itu, karena memang pandangan mereka tidak lepas dari aku dan viola. "Enak aja!!" Ucap kesal Viola dengan menampar mulutku pelan. "Emang kamu mau aku sakit?" Lanjutnya. "Ya ngga lah sayang, ngga akan aku biarin kamu sakit, jika memang sekarang sedang hujan, seluruh badanku ini akan berubah bentuk menjadi payung agar bisa melindungi mu dari derasnya air hujan" jawabku sedikit bercanda. "Hahaha mana bisa badan kamu berubah bentuk seperti payung, dasar kamu ini" gigitan kecil singgah di pundak ku. "Tadi kesel, sekarang ko ketawa?" Ledekku. "Ohiyah aku lupa, tadikan lagi marah yah? Kayanya aku ga bisa marah deh sama kamu di?" Jawabnya seraya mempererat pelukannya di atas gendonganku. "Tugasku membuatmu tersenyum Vi bukan membuatmu marah apalagi sampai sakit hati". Tiba-tiba ciuman mendarat di pipiku dan Viola sedikit berbisik "aku sayang kamu di, semoga kita selalu seperti ini yah". "Aku janji Vi ngga akan ninggalin kamu" balasku.
-Sampai di Pinggir Jalan-
"Turun anak manja, udah sampe di dipinggir jalan ini" cetusku. "Ngga mau" candanya sambil menambah eratnya pelukan di pundak ku. "Aku teriakin orang gila nih" ancamku. "Eh jangan!! Iyah Iyah aku turun, kamu jongkok biar aku bisa turun" balasnya seraya menekan pundakku agar aku merendahkan badanku. Tidak lama Viola turun dari gendongan ku angkutan umum yang akan membawa kita pulang kerumah datang, dan kitapun naik bersamaan. Memang rumah kita satu arah, hanya saja rumahku lebih dekat. Di dalam angkot aku bisikkan ke Viola "aku Antar kamu sampai rumah yah?". "Ngga usah di, ngga apa-apa ko aku bisa pulang sendiri" jawabnya. "Kalau begitu aku duluan, hati-hati di jalan. Kalau ada yang ganggu kamu, kamu teriak nama aku 3 kali nanti aku datang" candaku sambil berpamitan karena rumahku sudah dekat. "Iyah kamu juga hati-hati, makasih untuk hari ini aku seneng banget. Pasti mimpi indah aku malam ini. Sampai ketemu di sekolah besok yah sayang" balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
26.280 Hours
RomanceBerawal dari perbuatan canda, berkelanjutan keseriusan dan berakhir kehancuran