Back

191 48 1
                                    


Jeonni pov

Apa maksud dari semua katanya ? Apakah dia bercanda ?

Sungguh aku benar-benar bimbang disini. walaupun aku tak memedulikan bukti itu, tapi kris oppa pasti akan memaksaku.

lalu apakah aku harus merelakan sehun ?

💊💉💊

Aku berjalan lesu menuju kelas. Pertanyaan kris oppa benar-benar mengganggu konsentrasiku.

Hari ini aku hanya belajar dua pelajaran saja dan yang lainnya free class.

Saat aku sedang asik melamun tiba-tiba ada yang menarikku dan menghempaskanku. Entahlah kenapa semua orang senang sekali menarik dan menghempaskanku seperti mainan mereka.

Byurrr

Aku sedikit terkejut saat ada seseorang yang menyiramku dengan air. Dan menaburkanku dengan tepung.

"Hahaha, lihatlah gadis nerd yang beraninya berpacaran dengan prince school."

Aku hanya diam saat gadis itu mulai menampar, dan memukulku. Kalian taukan aku terbiasa seperti ini, entah beberapa lebam dan luka yang aku peroleh dari mereka.

"Hei gadis-gadis sialan!"

Dapatku dengar teriakkan itu, suaranya... aku langsung melihat kearah sumber suara. Dia...

"Kris oppa" lirihku. Dia melangkah mendekatiku dan membopong tubuhku seperti sepasang kekasih yang saja baru menikah. Atau bisa dibilang bridal style.

"Jika kalian berani sekali lagi, kupatahkan tangan kalian satu-persatu." Katanya sukses membuat semua yang ada disana membungkuk ketakutan.

Kris Oppa langsung membawaku pergi dari sana, aku diam ingin bicara rasanya tapi entah kenapa aku ragu.

"Gamshamnida" bisikku. oh tuhan akhirnya aku mengatakannya. Dia melihatku lalu tersenyum padaku.

"Nee" jawabnya lembut seraya senyuman ikut menghiasi wajahnya dan tentu saja aku balas dengan senyuman juga.

💊💉💊

Kris oppa langsung membawaku ke Uks dia merebahkan tubuhku keranjang.

"Oppa soal tawaran-

"Huh ? Kau sudah tau jawabannya ?" Dia nampak melihatku dengan penuh harap.

Aku melihat kearahnya menatap kedua matanya, dan mulai berucap.

"Aku menolak"

💊💉💊

Dengan tubuh yang lemas aku mencoba membuka knop pintu, lalu berjalan menuju kamar.

Sungguh pukulannya masih terasa sampai sekarang. Dengan badan penuh luka aku hanya bisa mengolesinya dengan salep yang aku beli beberapa hari lalu.

"Akh!" Rintihku mulai terdengar saat aku mengolesinya dibagian yang luka.

Kenapa ini selalu terjadi padaku ? Salahku apa? Kenapa semua terasa begitu tak adil untukku.

Aku mengambil ponselku dan mulai mencari kontak, hari ini aku harus menemui orang penting.

"Yeoboseo, dokter Stephanie Hwang"

💊💉💊

Sehun Pov

Hari ini adalah salah satu hari paling membahagiakan untukku. Pasalnya DIA tengah menungguku ditaman biasa kita bertemu.

Dan kali ini dia yang mengajak bertemu. Entah apa yang ingin ia bicarakan aku tak terlalu peduli, yang terpenting sekarang aku bertemu dengannya.

Untunglah taman dan rumahku dekat jadi aku lebih memilih mengendarai motor dari pada mobil.

Hanya butuh waktu 6 menit untuk aku sampai kesana, dan nampak dari kejauhan DIA tengah menungguku dengan pakaian yang cantik menurutku.

Dengan segera aku memarkirkan motorku dan bergegas menemuinya. "Yo! Maaf apa aku terlambat ?" Tanyaku dengan senyum yang terpampang jelas diwajahku.

"Langsung ke intinya saja" oh astaga, apa dia masih membenciku ? bicaranya dingin sekali.

"Kau Oh Sehun, berhentilah!" Ucapnya dengan tatapan tajam kearahku. aku membuang nafasku berat.

"maksudmu apa ?" tanyaku ketus. dapatku lihat wajahnya memerah karena marah.

"ck, apa kau pura-pura ? aku tahu kau memacari jeonni karena kecelakaan itukan ?" setelah mengatakannya dia berjalan kearahaku.

"jika kau berani melukainya AKU tak akan tinggal diam! camkan itu!" ucapnya sembari menunjukkan jarinya padaku.

"baiklah, kalau begitu aku juga tak akan tinggal diam. KANG SEULGI kita lihat siapa yang akan menang kau dan teman bodohmu itu atau aku."

💊💉💊

Chanyeol pov

kenapa sih setiap hari aku harus pulang malam ? padahal kalau dipikir-pikir akukan bosnya terserahku dong ingin pulang cepat. tapi, apa boleh buat. demi perusahaan appa.

appa sangat sibuk di LA jadi hanya pulang setahun sekali, itupun kalau dia tak sibuk.

saat aku membuka pintu rumah, aku mencium aroma masakan yang lezat. dengan santai aku berjalan menuju dapur. aromanya membuatku lapar.

namun saat aku berjalan menuju dapur, aku sudah bisa meihat seorang gadis tengah memasak bersama seorang wanita tua yang masih sangat cantik. ya siapa lagi kalau bukan eommaku.

aku melihat mereka yang sedang tersenyum, mereka tengah asik memasak tanpa menyadari aku sudah duduk dimeja makan.

"eomma, minggu depan akan ada festival disekolah. dan aku kebagian tampil disana. apa eomma dan oppa bisa datang ?" aku mendengar ucapannya dia mengucapkannya dengan penuh semangat.

saat aku lihat eomma ingin menjawab aku langsung memotongnya. "ani! minggu depan aku dan eomma ingin kemakam." ucapanku membuat gadis itu berbalik kebelakang dan menatapku dengan mata sendu.

"chanyeol! mengertilah adikmu, dia berharap kita datang!" ucap eommaku membelannya. dan aku benci itu.

"dia bukan adiku. dan akan selalu begitu"

💊💉💊

PAINKILLER • OSH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang