~Layaknya dewi bulan yang menemukan cahayanya diantara hamparan serbuk bintang, garis takdir akan selalu menemukan jalannya diantara ketidakmungkinan dengan tanpa syarat~
***
Kejadian hari ini diakibatkan oleh rencana mission imposible Janina Matcha 2 hari yang lalu.
2 hari yang lalu, Di Perum. Mawar blok b, di kamar Jejen bersama dengan 3 chipmunk kesayangannya yaitu Jeje, Ochalet, dan Chia. FYI, nama panggilan super ke-bocahan tersebut hanya berlaku ketika 4 chipmunk ini bertemu. Empat sekawan yang memiliki kepribadian yang berbeda dan unik.
Rosalatte dengan laptopnya yang sedang memutar channel youtube Ria SW, dan jangan lupakan pipinya yang menggembul menerkam bolu kukus dan vanilla latte. Jelita dengan buku dengan bacaan berat sambil menunggu tranksaksi make up di online shop, Lycia yang sudah pasti sibuk menekan ponsel layar sentuhnya untuk mengalahkan moster, dan Janina dengan muka galaunya sedang memeluk Teddy Bear.
"GUE NGGAK BISA DIGINIIN HUEEE HIKS HIKS!!" teriak JEN sambil memukul-mukul kecil boneka Teddy Bearnya (Ciee teddy bear). Tentu saja langsung mengundang perhatian ketiga temannya.
"Selow keleus JEN, lu nangis aja nge-gas! Mau bertelur ya lo?" Chia si pemilik otak seperempat ini berkata sambil memainkan squishy berbentuk burung puyuh (Ciee Quail) setelah mematikan gamenya. Se-gamers apapun dia, ketiga curutnya memiliki prioritas lebih tinggi di piramida hidupnya.
"JEN, hiks jangan bikin Ochalet ikutan nangis dong hiks! Tadi gue nggak sengaja nginjek kecoa sampe meninggal, masih baper sampe sekarang hiks hiks. Rest In Peace kecoa, maafin akuu huhu" Ochalet ikut menimpali dengan mata berair sambil mengenang kecoa yang ia temui di belakang gudang sekolah tadi siang.
"JEN, nggak semudah itu ekskul jurnalistik lo bakal di hapus sekolah. Percaya deh sama Princess Jeje, lo harus buat something BOOM biar artikel lo jadi trending lagi di YG High" akhirnya ada orang waras yang menimpali perbincangan mereka. "Buat artikel 'KEPSEK pensiun karena mau jadi astronot terus pergi ke bulan' misalnya. WKWK Astronot HIHI trus ntar ilustrasinya pake helm segede gentong WKWK". Jeje tetaplah Jeje si Ratu Receh!
"Je, susah buat naikin pamor artikel Jurnalis kaya dulu. sekarang semenjak muncul akun-akun IG YGH berkedok pansos, artikel elit dan berkelas dari majalah jurnalistik selalu diabaikan hiks. Kak Jay aja udah nyerah hiks." Beginilah Janina Matcha yang terkenal dengan sosok kuatnya ambrol juga ingusnya ketika sesuatu yang menurutnya bernilai dan berharga dihidupnya akan dihilangkan.
Kenapa ekskul Jurnalistik sangat berharga? Well, tahu kan Janina di sekolah tidak punya teman, ya karena kesepakatan bodoh yang dibuat oleh ke-4 chipmunk ini. Janina juga susah untuk bersosialisasi dengan orang baru, ekskul Jurnalistik membuatnya kenal dengan beberapa jiwa di YGH. Itu saja kenal hanya sebatas menyapa, memuji, dan menyebut nama. Kalau ekskul ini dihapuskan, terus Janina di sekolah mau ngapain? Kalau niatnya hanya belajar doang Janina lebih memilih home scholing aja!
Jurnalistik adalah dunia Janina di sekolah YGH. Kepergiannya di jam istirahat adalah menelusuri kasus-kasus anak YGH, FYI aja nih, siswa YGH kebanyakan dari anak orang penting. Pastilah banyak hal yang disembunyikan dan terselubung. Nyogok sekolah misalnya :))
Kegemarannya menyelami suatu kasus adalah passion tersendiri untuk kehidupan Janina. Dan yang harus kalian ketahui adalah, Janina Matcha si pendiam dari yang paling pendiam di YGH, pendiam tapi menusuk. Karena dia menyimpan segudang informasi dan rahasia dari yang sepele sampai besar (seperti bomb yang bila dijatuhkan akan meluluhlantahkan citra orang tersebut di YGH). Dan hanya anak jurnalistik yang tahu. Maka dari itu, ia tidak bisa melepas ekskul ini.
"Jen, lo nggak mau nyoba gitu bongkar rahasia Kepsek atau si Ketos congkak itu? GILA seeh tuh ketos, masa gue kemarin langsung dipanggil gara-gara masak mie gelas di lab kimia pake spiritus!!" Ujar Chia yang kini menata Janina dengan serius dengan kalimat konyolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
B I O N
Teen FictionJanina Matcha, cewek INTROVERT garis keras yang ingin mendobrak zona nyamannya demi sebuah SKANDAL. Dulu dikamusnya kata 'popular' adalah kata yang ingin ia usir jauh-jauh dari hidupnya, tapi sekarang She want it! She want get that spotlight, dengan...