4

70 8 0
                                    

COLLABORATION PROJECT

realfgust25 X annisakmlsr23 X Irnaaprilliaptr15 X SitiNurHaliza141

"Daddy! Alyn berangkat ya!" Ujar Alyn riang seraya mencium tangan sang ayah.

"Loh? Kok udah mau berangkat lagi? Enggak mau bareng sama daddy?"

"Senja udah ada di depan." Ujar Alyn seraya menunjukkan cengiran kudanya.

Aland pun tersenyum maklum mendengarnya. Mengingat bahwa Senja selalu ada dan selalu menjaga  putri semata wayangnya, jadi ia memaklumi hal tersebut. Terlebih lagi ia sudah menganggap Senja sebagai anak sendiri.

"Ya udah, hati-hati ya princess!"

"Iya! Bye daddy!"

*

"Ale! Make up gue udah bagus belum?" Ujar Alyn seraya mengibaskan rambut panjangnya.

Ale yang diberi pertanyaan itu pun tidak merespon pertanyaan itu dan tetap fokus membaca buku.

Alyn yang mendapat respon seperti itu pun beralih dan masih menanyakan hal yang sama.

"Nai! Make up gue udah--"

Alyn menghela napas melihat Naila yang sudah terlelap di alam mimpinya.

"Molor aja terus." lanjut Alyn yang merasa iba melihat Naila tidak ada kerjaan selain tidur dan tidur.

Alyn pun mencoba menanyakan hal serupa pada Ila.

"Ila! Liat gue! Udah cantik belum?" Namun, lagi-lagi tak mendapat respon sedikit pun dari Ila yang tengah sibuk mengunyah permen karet dan mendengarkan musik klasik melalui headphone kesayangannya.

"Semua aja sibuk sendiri." ujar Alyn seraya melihat cermin kembali. Mematut penampilannya pagi ini seraya membenarkan tatanan rambut panjangnya.

Tak lama kemudian datang segerombolan anggota OSIS yang membawa sebuah karung besar yang entah isinya apa.

"Mohon perhatian!" Ujar salah satu anggota OSIS.

Dengan seketika keadaan ruangan tersebut pun ricuh, tak jarang yang ada siswa-siswi yang terheran-heran, dan bahkan ada yang terlihat kalang kabut. Semua anggota OSIS pun berkeliling memeriksa satu persatu tas dan merampas barang yang tak lazim untuk dibawa.

"Elo Ngapain bawa make up ke sekolah?!" Tanya lelaki berkepala plontos tak sabaran.

"Ya biar cantik lah!" ujar Alyn tak mau kalah dari Gantar-lelaki berkepala plontos-tersebut.

"Jadi lo mau sekolah atau kondangan?!" Teriak Gantar.

"Sekolah lah! Menurut elo gue disini mau ngapain?!" Ujar Alyn lalu ia mematut penampilannya lagi di cermin, jikalau riasan di wajahnya rusak karena bertengkar dengan lelaki berkepala plontos di hadapannya.

Dan tak lama setelahnya, datanglah lelaki berjambul yang dengan santainya mengambil peralatan make up Alyn. Pun dengan cermin yang berada di genggaman Alyn.

"EH! MAKE UP GUE MAU DIBAWA KEMANA?!" Teriak Alyn histeris tak terima jika barang kesayangannya diambil.

"Bawa." Tanpa berbasa-basi, Arkan-lelaki berjambul-memberikan pouch make up bermotif flamingo tersebut kepada Gantar.

"BALIKIN MAKE UP GUE!" Teriak Alyn frustasi melihat pouch make up kesayangannya dibawa pergi.

"Enggak bisa! Dan enggak akan! Suruh siapa elo bawa make up ke sekolah?!"

Semasa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang