Vote dulu baru baca. Baca dulu baru komen. Oke👌
SELAMAT MEMBACA❤
🌼🌼🌼
Ara merebahkan tubuhnya di kasur. Entah kenapa hari ini hatinya tampak berbunga-bunga. Ponselnya berdering. Ada pesan yang masuk. Tapi Ara mengabaikannya. Dia membayangkan kejadian tadi pagi. Dari pagi dia sudah bersama Aksa, sampai pulangpun diantar Aksa. Ponselnya terus berdering. Ara mendesis sebal.
Hallo Girl'sAstrid : Woy Aksa woy
Ranya : Cepetan lo kesini Ra!
Ranya : Buruan!
Aatrid : Aksa di keroyok!
Ranya : Aksa di gebukin!
Astrid : WOOOOYYY, ANJIR.
:KAMPRETTRanya : ARAAAA!!!
Astrid : BURUAN!!
Tiba-tiba kaki Ara melemas. Keringat dingin keluar. Membasai pelipisnya. Dia terkejut saat membaca pesan dari kedua sahabatnya.Ara : Sekarang kalian dimana? Aku kesana!
Astrid : Jalan Gaja Mada nomor 14. Deket dari rumah Ranya.
Ara segera bangkit dari tidurnya. Dia segera mengganti seragamnya dengan baju biasa. Ara baru saja pulang sekolah. Hati Ara sudah tidak tenang. Perasaannya kacau balau. Dia menuruni tangga satu-satu. Ara segera menyaut kunci mobilnya yang ada di buffet dekat televisi keluarga. Kini mobil Ara melaju kencang, membelah jalanan. Saat dia sampai di rumah Ranya. Ara segera memarkir mobilnya, dan langsung jalan menuju tempat Astrid dan Ranya melihat Aksa di keroyok. Kakinya melemas saat melihat Aksa yang dipukul hinga darah segar keluar dari hidung, dan sudut bibirnya. Hati Ara berteriak kencang. Berharap ini hanyalah mimpi. Astrid yang menyadari keberadaan Ara segera merangkulnya. Dia tau Ara pasti sedih. Mereka bertiga mendengarkan obrolan antara Aksa dan anak sekolah yang memukuli Aksa. Ara menyipitkan matanya. Dia memperhatikan seragam yang dipakai oleh orang-orang yang mengeroyok Aksa.Mereka dari sekolah yang sama- batin Ara.
"Awas lo! Lo masih punya masalah sama gue! Jangan jadi pengecut lo!", kata salah satu orang yang mengeroyok Aksa.
Masalah apa? -batin Ara.
"Inget lo jangan pernah deketin cewek gue lagi!", katanya lagi.
Cewek? Cewek siapa? -batin Ara.
"Apa? Cewek lo? Gak salah denger gue? ", kata Aksa sambil tersenyum sinis.
"Jangan kebanyakan ngayal. Dia mau samal lo? Cowok modus yang gak tau aturan?", kata Aksa
PUAAAKK! DUUUGG!
Pukulan mendarat dipipi Akasa.
"Awas lo!", kata mereka sambil meninggalkan Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
RandomCinta merubah semuanya. Cinta dapat membutakan segalanya. Terkadang kita tidak sadar sahabat kita sendiri bisa jatuh cinta kepada kita. Cinta itu memang indah, tapi terkadang berakhir dengan perpisahan yang menyakitkan, dan aku sangat membenci itu.