#5; Meiwa dan Guling kotak.

2.4K 121 1
                                    

"Pagi sayang, sini gabung sarapan sama kita." Ajak Lucia pada Ginting yang baru keluar dari kamarnya.

Ginting yang sedang menguap pun mengangguk, dan duduk di sebelah Niken. Setelah duduk, dia langsung mengambil makanan yang ada di depannya.

"Larut sekali kalian pulang kemarin, emang rame ya?" Tanya Edison.

Niken mengangguk dengan semangat. "Kak Lea baik banget sama aku, kakak- able banget lah!"

Sedangkan Ginting, dia mendengus mendengar ucapan adiknya. "Gesrek gitu, dibilang kakak-able , kalau kaka slank sih iya."

Lucia tersenyum. "Cantikan mana aslinya sama Meiwa, Ken?"

Mendengar ucapan Lucia sontak membuat Ginting yang sedang makan jadi tersedak. Niken dengan refleks memberi minum pada kakaknya itu.

"Mamah tau Meiwa?!"

Edison terkekeh. "Adikmu itu ibaratkan admin lambe turah, tanpa Niken kita mana tau kalau kamu udah pacaran setaun sama Meiwa.

"Papah juga tau Lambe Turah?!"

Niken mendelik. "Apa sih a' lebay deh."

Ginting menyubit lengan Niken. "Kamu tuh yang lebay, apa apa dikasih tau ke mamah papah!"

"Menurutku sih dua-duanya sama sama cantik, sama sama type aa' banget lah, tapi kalau kakak-able sih ya Kak Lea ya" Niken tak menghiraukan ucapan Ginting tadi.

"Kamu emang gak malu apa punya kakak ipar yang hamil diluar nikah gitu?" Tanya Ginting.

Niken menggeleng. "Engga, makanya buruan nikahin."

Ginting tak memperdulikan ucapan Niken, dia kembali fokus pada sarapannya. Setelah beres makan dia membawa piringnya ke dapur untuk dicuci olehnya.

Baru saja selesai mencuci piring, ponsel yang berada di saku celanannya terasa bergetar. Dia segera mengecek ponselnya.

' Meiwa's calling '

T

anpa menunggu lebih lama lagi ia segera mengangkat teleponnya itu.

"Hallo?"

'Kamu kemana aja, kok kemarin gada kabar?'

Seketika ia bimbang, antara jujur atau berbohong.

'Jawab dong jangan diem aja!'

"Aku ada kok, maaf kemarin aku bangunnya siang, terus nganterin Niken belanja sampe malem."

'Masa nganterin belanja sampe malem sih, terus siapa itu Gabrilea?'

"Yah mampus, pasti tau dari IG si Niken nih." ucapnya dalam hati.

"Dia itu.. Emm, temen waktu aku kecil."

Tiba-tiba Niken datang ke dapur, dan tanpa izin dia merebut ponsel Ginting yang sedang dipakai untuk telepon.

"Apaan sih Ken?"

Niken menaruh jari telunjuknya dibibir. "Biar aku yang urus" ucapnya tanpa bersuara.

Niken mengangtifkan mode loudspeaker terlebih dulu.

'Ginting hey, kok ga dijawab lagi sih hah?'

"Hallo kak meiwa ini aku Niken"

'Oh hallo Niken! Apa kabar? Udah lama nih gak kontakan sama aku.'

"Hehehe iya, puji tuhan kabarku baik kak, kalau kakak gimana?"

'Kabarku baik juga. Eh Niken kakak mau tanya, kemarin emang bener ya yang namanya Gabrilea itu temennya Anthony?'

"Iya, dia Kak Lea, temen waktu kecilnya a' Ony, dia tinggal di Birmingham."

'Oh gitu, kirain aku dia siapa hehehe'

Dalam hatinya Ginting merasa sedikit lega, setidaknya ia masih memiliki waktu untuk berpikir apakah ia harus memilih Meiwa atau membantu orang tuanya.

Dalam hatinya Ginting merasa sedikit lega, setidaknya ia masih memiliki waktu untuk berpikir apakah ia harus memilih Meiwa atau membantu orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ginting saat ini sedang berada dijalan menuju mall yang berada dijalan gatot subroto, bandung. Dia pergi kesana hanya seorang sendiri karena dia ingin menenangkan pikirannya. Bahkan ponselnya pun tidak ia bawa.

Setelah sampai, Ginting meminta Valet untuk memarkirkan mobilnya.

Sebenarnya dia tak punya tujuan apapun yang harus dibeli, hanya saat tadi dia melewati salah satu toko yang berasal dari jepang itu dia tertarik untuk masuk. Siapa tau ada barang yang unik untuk Niken.

Saat masuk ke toko itu ada beberapa orang yang sempat memintanya foto.

Ginting mengelilingi toko itu, dan beberapa barang sudah ia taruh di keranjang.

Ketika dia akan pergi ke kasir, dia melewati bagian boneka dan bantal. Pandangannya seketika tertuju pada guling kotak berukuran besar yang di pajang disitu.

"Ada yang bisa saya bantu mas?" Ucap penjaga toko tersebut.

"Emm itu guling atau apa ya?" Ginting menunjuk ke arah guling kotak tadi.

Penjaga toko itu tersenyum. "Itu bukan guling mas, itu pregnancy pillow untuk ibu hamil agar tidurnya lebih nyaman"

"Untuk ibu Hamil?"

Penjaga toko itu mengangguk.

Entah apa yang ada dipikiran Ginting, rasanya dia ingin membawa pulang barang itu.

"Gimana mas, apa mau di beli?"

Ginting mengangguk. "Iya, saya ambil yang warna biru."

°°°°

FYI, ini namanya pregnancy pillow~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FYI, ini namanya pregnancy pillow~~

RankleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang