Lee hyura seorang anak perempuan yang sangat ceria , ia keturunan korea , akan tetapi ia tinggal menetap di indonesia bersama ibunya dikarenakan kedua orang tuanya bercerai saat hyura baru berusia 8 bulan .
walaupun ia tinggal bersama ibunya di indonesia , ia tidak pernah di perhatikan oleh ibunya .
ibunya lebih memilih mengurusi pacarnya yang tak jelas itu dan pergi minum bersama teman temannya di bandingkan mengurusi hidup hyura .
dan untuk menghidupi berbagai macam kebutuhannya, hyura memiliki kerja paruh waktu di sebuah bar yang terkenal di daerah situ.
Meskipun ia bekerja di sebuah bar , ia bekerja tidak seperti ibunya yang bisa di bilang seorang pelayan ataupun cewek bayaran yang biasa di sebut kupu kupu malam atau perempuan malam.
Di bar ia bekerja sebagai penyanyi dan di gaji yang cukup lumayan untuk membayar uang sekolahnya dan juga biaya kesehariaannya .
keseharian hyura cukup sama seperti anak smp seusianya .
Mungkin yang membuatnya berbeda adalah setiap pagi ia harus bertengkar dengan ibunya yang selalu pulang dengan keadaan mabuk tak karuan dan selalu membanting apa yang ada di depannya .
Seperti kejadian pagi ini , saat hyura hendak berangkat sekolah tiba tiba saja ibunya datang dan menggedor pintu cukup keras dan itu membuatnya cukup kaget .
"Hyura cepat buka pintunya"
Ibunya terus saja memanggilnya dan menggedor pintu , tapi hyura tak menghiraukan panggilan itu , ia tetap fokus dengan sarapannya dan juga sepatu sekolahnya yang sedang ia pakai
"DORR ....... DORR.... DORRR....."
Terdengar kali ini pukulan yang cukup kuat , hyura tau kalo pukulan pada pintu itu bukanlah pukulan ibunya melainkan pacar ibunya yang sangat dia benci , hyura pun dengan penuh keraguan akhirnya membuka pintu apartemennya itu
"DUAR..."
Seketika bunyi pecahan kaca terdengar saat hyura membuka pintu apartemennya.
yang benar saja ibunya memukul lengan hyura dengan botol minuman yang ia bawa , ketika hyura membukakan pintu untuk mereka .
"Dasar anak sialan"
" sudah cukup bukan kau menyusahkanku , apa kau tidak memiliki telinga Hahhh.....,"
" aku menyuruhmu membukakan pintu dan kau malah bersantai di dalam sana"
"dasar setan"
"itu adalah balasan yang sebanding untukmu"
Kata kata yang ibunya ucapkan mungkin menyakitkan apabila kita yang mendengarnya , tapi tidak bagi hyura , baginya setiap kata yang ibunya katakan ada kata kata yang tidak berguna untuk di dengar kan .
Hyura pun pergi meninggalkan apartemennya itu dengan keadaan terluka di tangan kirinya , tampak dari tadi tetesan darah terus mengalir di bawah seragam putih yang sekarang bagian lengannya sudah mulai berubah warna di karnakan darah yang tak henti hentinya mengalir.
Ia terus menuruni tangga apartemennya dengan keadaan wajah yang memucat dan tangan kanannya yang memegang jantungnya , ya sedari kecil hyura memiliki riwayat lemah jantung dan sering kambuh pada saat dia shock ataupun saat dia banyak pikiran .
Hyura dengan sekuat tenaga menuruni anak tangga demi anak tangga , akhirnya ia pun sampai di halte bus .
Di halte bus ini sangat sepi , dikarenakan pagi itu hujan deras mengguyur daerah situ
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy | Park Woojin
Teen Fiction"Gue ngerasa percuma hidup selama ini dan gue ngerasa selama gue hidup nasib sial selalu menyertai gue " "Menurut gue lo ga pantes ngomong kayak gitu , karena menurut gue nasib buruk gak selalu menimpah lo " "Gue gak butuh nasihat lo buat ngehibur g...