Terlihat seorang gadis berpakaian seragam sekolah dengan rambut tergerai sebahu berjalan di koridor sekolah. Dia berjalan dengan santai menuju kelasnya, dengan sesekali bersenandung mengikuti irama lagu yang mengalun dari earphone terpasang di telinganya.
Ochaviany Vishi Aura, gadis berusia 17 tahun itu merupakan murid yang cukup pendiam dikelasnya. Dia hanya terlihat cukup akrab dengan teman dekatnya saja, karena dia merupakan tipe orang yang pemalu. Tapi juga merupakan anak yang humble dan asik jika sudah berkenal lama dengannya.
"Oi Vi.." Viany pun membalikan badan ketika ada yang menepuk pundaknya dari belakang.
"Eh Mel, kenapa?" Tak lain yang menepuk pundaknya tak adalah Melvy, sahabat sekaligus teman sebangku Viany.
"Eh, katanya ada anak baru loh di kelas kita denger-denger sih cowok, cogan ga ya"
"Yeee, semangat bener lu kalo udah bahas cowok" dengan tampang yang datar Viany pun menoyor kepala Melvy
"Sakit bege, biarin napa gue bahas cowok. Kan siapa tau tuh anak baru bisa ama lu kan biar lu kagak jomblo terus" Viany pun memutar bola mata malas dengan omongan melvy itu
"Auk ahh bosen gua denger lu ngomong cowok mulu. Kek gue terkesan ga laku banget gitu". Viany pun melenggang pergi meninggalkan Melvy karena dia merasa kesal dengan apa yang dibicarakn Melvy.
Viany pun sampai didalam kelas dan mendudukkan dirinya dia bangkunya yang berada di dekat pintu masuk kelas. Lalu tak lama melintas seorang cowok memakai jaket berwarna hitam dengan garis putih dibagian tangannya. Viany pun tertarik dan terus melihatnya dari belakang.
"Arghi kali ya itu, tumben dia pake jaket" batin Viany mengira jika itu adalah salah satu teman sekelasnya.
"Eh Vi, kenapa lu ninggalin gue sih" datanglah Melvy yang kemudian duduk di bangku samping Viany.
"Ya lu, ngomongin itu mulu. Panas nih kuping gue"
"Kan gue peduli ama lu Vi.."
"Sabodo amat lah Mel"
Bel pun tak lama berbunyi dengan nyaring. Bu Liya pun langsung memasuki kelas dengan menenteng tas yang berisi laptop itu.
"Selamat pagi anak-anak" sapa bu Liya sambil mengeluarkan laptop dari dalam tas nya
"Selamat pagi bu"
"Oh iya, ibu dengar ada murid baru yah di sini, coba mana murid barunya silahkan perkenalkan diri di depan sini". Lalu majulah seorang cowok dengan perawakan lumayan tinggi ke depan. Dengan memasang muka datarnya ia mulai memperkenalkan dirinya
"Nama saya Zahranius Dymash Syah bisa dipanggil Dymash pindahan dari SMA Antariksa"
Sontak suara itu pun menarik perhatian Viany. Ia pun kaget setelah mengetahui anak baru itu yang ternyata adalah cowok yang dia kira sebagai Arghi tadi. Sosok yang menurutnya menarik, dengan gayanya yang kalem wajahnya yang datar mungkin akan terlihat seperti orang yang cuek. Tapi itu termasuk daya tarik tersendiri bagi Viany.
"Ohh ternyata namanya Dymash toh" ucapan Melvy pun menyadarkan Viany dari ke kagetannya.
"Eh sumpah ya gue tadi liat dia pas masuk kelas gue kira dia itu Arghi yang lagi make jaket" Melvy pun sontak mengalihkan pandangan dari arah depan lalu menatap ke Viany dengan tatapan heran.
"Lah.. merem mata lu. Apanya yang miripnya sih postur tubuhnya aja beda. Mending dia kemana-mana kali timbang Arghi"
"Sumpah Mel, dari belakang mirip Arghi ya mangkanya gue kira Arghi". Viany pun menatap ke arah dymash yang duduk di bangku paling belakang bersama dengan Wizky salah satu teman kelasnya.
"Gue kok jadi kepo yah ama tuh anak baru. Kek ada pesonanya sendiri gitu. Walaupun dia ga begitu ganteng tapi bagi gue sifatnya bikin gue penasaran" batin Viany sambil terus menatap ke arah Dymash.
"Eh Vi.. kenapa lu jadi natap anak baru itu terus deh" heran Melvy saat melihat sahabatnya itu tak hentinya memandang kearah Dymash.
"Ya wajar lah gue natap kan gue kepo tuh sama anak baru"
"Yodah.. nanti gue temenin kenalan"
Viany pun membelalakkan matanya
Setelah mendengar ucapan Melvy."Ogah.. gamau gue"
"Ya biar lu ga kepo lagi lah. Mumpung gue mau bantuin ini"
"Ya nanti gue dikira suka sama dia gimana. Lu mau tanggung jawab emang"
"Ya bagus dong kalo lu suka sama dia. Lu bisa pdkt sama dia"
"Pdkt mata lu, orang cuek kek dia mah ga gampang di deketin pastinya"
"Dari mana lu tau kalo dia cuek coba"
"Ya dari mukanya gayanya juga udah keliatan"
"Ya namanya juga anak baru pasti adaptasi dulu diem dulu gamingkin langsung akrab juga"
"Iya juga sih"
"Oh atau kalo lu ga mau biar gue aja yang deketin dia. Maksud gue gue cari info tentang dia gitu ke Melvin"
"Yeee.. modus Lo emang"
"Eh udah udah elah, kalian tuh ngomong Mulu dari tadi. Tuh dengerin penjelasan guru didepan tuh" ucap Tiany yang duduk dibelakang bangku mereka berdua. Yang merasa terganggu dengan pembicaraan mereka.
Tiany juga merupakan sahabat Viany juga. Viany memiliki 3 sahabat Melvy, Wirda dan Tiany. Yang pasti diantara mereka Melvy yang paling dekat dengan Viany. Wirda sendiri pun saat ini sedang fokus membalas chat dari pacarnya secara sembunyi-sembunyi dibawah bangkunya.
Mereka pun memutuskan untuk menyudahi pembicaraan mereka karena memang takut mengganggu yang lain yang sedang fokus menyayat penjelasan Bu Liya didepan. Viany dan Melvy pun juga menyusul untuk mencatat daripadaereka terkena amukan Bu Liya nantinya.
~~~~~~~~~~~
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Moveon
Подростковая литератураMove on.. Suatu hal yang sulit dilakukan jika seseorang sudah terlanjur sayang pada orang lain terlebih lawan jenis. Hal itu pula yang dirasakan Viany, ia sudah terlalu dalam memiliki perasaan dengan sahabatnya sendiri. Semua berawal saat datangnya...