Bab 1. sahabat pertamaku

21 2 0
                                    

Sahabat adalah dia yang selalu ada
Dalam keadaan suka dan duka
Yang selalu mendekatkanku padanya
Ia dia sang maha pencipta .....





HAY..?
Semula aku duduk sambil merebahkan tubuhku di kursi kelas, terlonjak kaget ketika ada seorang gadis tiba - tiba menyapaku , aku berdiri seketika . Rasa kantuk yang merayap di kepala ku tiba - tiba langsung buyar.
" Juga " jawabku sembari menata jilbab
" Siapa namamu ?" tanyanya
" Aisyah " jawabku
" Oh, salam kenal ya Aisyah aku Maghfiroh" katanya lagi
" Iya , sama- sama " jawabku lagi
"Ayuk keluar sebentar ?'' penawarannya padaku
"Oke ayuk", aku langsung keluar mengikuti langkah kakinya melangkah, ia dia teman pertamaku di perantauan ini.
Pagi ini adalah pagi pertama ku sekolah di madrasah ini , aku seorang murid Tsanawiyah atau bisa di sebut abg ( anak baru gede ) yang selah di salah satu MTSN di kota angin ini . Dari tadi memang banyak orang baru aku melihat nya semua terasa asing bagiku , tapi sayanganya tidak ada yang menyapaku ya memamng aku orangnya kalau dilihat maah pendiam jadi orang mau kenalan sama aku mah mikir - mikir kali ya padahal aslinya mah enggak . Meskipun begitu aku harus tetap bertahan sok tegar gitu , memang aku orang pendatang jadi ya maklum kalau aku tak tau apa - apa disini. Di luar kelas terlihar sepi ,aku berniatnya untuk mengajaknya ke kamar mandi karena memang aku dari tadi nahan buang air sih.
" Maghfiroh, anterin aku ke kamar mandi dulu yuk ?'' ajak ku saat kami menyusuri kelas - kelas yang penuh murid baru disini .
" Ayuk" jawabnya dengan nada bersemangat
Kami pun menyusuri halaman madrasah ini yang lumayan luas lah sehingga kami biggung mencari keberadaan kamar mandi nya karena memang kami berdua pendatang dia dari Jawa tengah aku dari Kediri kami disini sama - sama mondok tapi beda pondok dia di pondok Al - Ghazali yang tempatnya lumayan jauh dari madrasah sekitar dua kilo meter sedangakan aku pondoknya mah dekat jalan kaki aja nyampek , kami terus menyusuri dan akhirnya ketemu .
" Tuh , Syah kamar mandinya " tunjuk firoh ke arah kiri
" Iya firoh , makasih ya udah anterin sampai muter - muter kayak bianglala " jawabku sambil senyum lalu mataku langsung ke rah kiri dan lari karen memang tak tahan lagi , kalau mungkin ini nemuin kamar mandinya telat se menit aja mungkin akan bocor . Ups,...
Selesai dari kamar mandi kami pun kembali ke kelas , aku menelan ludah kuat - kuat lalu menatap kakak osis itu yang mengospek i ku penuh rasa takut karena memang tadi kita keluar tidak izin dahulu jadinya pas ada game kami terlewati .
" Habis dari mana ?" matanya mengarah ke kami langsung membuat ku menahan napas .
" cepat duduk di kursinya , sekarang !" perintahnya .
Aku pun langsung berlari kecil menuju kursiku dan duduk di bangkuku , kakak osis memang seperti itu berlagak ngeri tapi kalau tau aslinya dia senyum - senyum sendiri ketika berhasil mengerjai adik kelas nya pikirku tapi mungkin ya benar gitu kali ya , ya aku akui memang kebanyakan kakak osis seperti itu , ngeri . Jika ada lomba drama untuk menganugrahi kakak - kakak itu dengan wajaah es kutub , mungkin dia akan dapat . Bicaranya irit kayak orang kagak punya duit , tapi ya lumayan kompeten di action nya , berhasil dia tangani meski kadang agak grogi kelihatanya . Tapi menurutku kakak osis itu lumayan keren juga .
Asatagfirullahaladzim...ngapain juga aku mikirin action nya kakak osis aneh itu ? unfaedah banget . Tapi dalam hati aku nanti pengen deh dan harus lolos buat jadi osis optimis .
Kami pun duduk mendengarkan penjelasan kakak osis itu tentang ekstra di madrasah, aku langsung mengambil alat tulis begitu juga magfiroh , kami menulis apa yang di tulis di papan oleh kakak osis tersebut . Saat kami menulis lembar kedua baik aku maupun firoh dikejutkan dengan mahluk es kutub itu yang tiba - tiba sudah berdiri di depan kami . Sontak aku dan Firoh takbir berjamaah , "Allahu Akbar " !!!
Kakak osis itu masih berdiri tanpa ekspresi . Datar dan sedikit agak horoooor ?
" Ngagetin aja kak " ujar firoh
" Kamu " matanya mengarah ke aku , langsung membuat ku menahan napas .
" Ikut saya sekarang !" perintahnya
" Iya kak " jawabku sambil mengikuti langkah kakinya .
" Kamu di sambang orang tua di mushola depan" kata kakak osis itu sambil berjalan pergi ke ruang panitia .
" Iya kak makasih " kataku sambil menuju ke mushola depan untuk menemui bapak ku .
Dengan senang hati aku menyusuri halaman , gimana tidak bertemu bapakku lelaki yang paling aku cintai harap maklum lah nya rasa - rasa akibat rindu , iya rindu yang mengebu . Beginilah anak pondok yang jauh dari orang tua , memang aku sejak satu minggu ini tinggal di pondok yang berada di kota angin , ya pondok ini dekat dengan madrasahku hanya berjarak mungkin 50 kaki saja hehehe, selama aku di pondok banyak sekali tekanan yang mendesak ku mulai harus belajar mandiri dari yang dulu sedikit manja yang nggak tau apa - apa disini jadi tau sebenarnya sih gitu, tapi akunya saja yang sedikit agak kurang suka kalau berada jauh dari orang tua , disini kita diajari bagaimana menghormati orang lain, menghargai perbedaan pendapat , hidup bersosialisasilah intinya, seru sih kalau aku bisa nikmatin karena memang di pondok itu selalu ramai , meskipun malam sekalipun , karena memang di pondok sini shalat isya' aja jam 12 :00 malam karena memang nunggu abah buat sholat berjamaah. Oke akan aku kasih tau jadwal kegiatanku di pondok mau tau atau nggak ? meskipun nggak mau tau bakal akan aku kasih tau , ini pemberitahuan atau pemaksaan sih , harap maklum penulis cerita ini agak sedikit gini karena memang lagi banyak tugas , oke ntar aja ya kalau kepo di part selanjutnya .
Aku terus menyusuri halaman madrasah untuk menuju ke mushola , sampai pada akhirnya aku di mushola menangis aku rindu bapakku karena memang aku tidak terlalu betah di pondok karena aku tidak bisa jauh dari orang tua apalagi bapakku karena memang aku dari kecil hidupku bersama kakak dan bapakku saja , karena memang matahariku telah pergi meninggalkan ku .
Setelah selesai dari mushola aku pun balik lagi ke kelas untuk melanjutkan mos dan pembekalan buat besok mos lagi karena memang masa orientasinya disini berlangsung selama tiga hari .

 Dalam DoakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang