Thursday, 15 February 2019
19.30 PM
Rumah SakitSejeong sekarang sedang tertidur di salah satu kamar yang ada di rumah sakit itu. Kata dokternya, Sejeong kecapean dan juga punya banyak pikiran. Makanya terpengaruh sama kandungannya. Sekarang Sejeong dibiarkan istirahat terlebih dahulu.
Sehun duduk di sebelah Sejeong dengan tangannya yang menggenggam tangan istrinya itu. Sehun juga ikut tertidur. Dia juga lelah.
Sejeong terbangun dan langsung menoleh ke samping kirinya. Dia mendapati Sehun yang tengah tertidur sambil menggenggam tangannya erat. Seperti tidak ingin kehilangan Sejeong.
Sejeong mengelus rambut Sehun lembut menggunakan tangan yang satunya lagi. Akan tetapi, perbuatan Sejeong barusan ternyata mengganggu tidurnya Sehun. Sehun terbangun kemudian tersenyum kepada Sejeong.
"Sudah bangun, hm?"
Sejeong pun tersenyum kemudian mengubsh posisinya dari berbaring menjadi duduk. Dibantu oleh Sehun tentunya.
"Maaf ya aku repotin"
Sehun lagi-lagi tersenyum kemudian mengelus rambut milik Sejeong. Merapikan anak-anak rambut yang sedikit berantakan.
"Kamu ga repotin kok. Lain kali kalo ada yang sakit langsung bilang ya. Biar aku tau"
Sejeong menganggukkan kepalanya kemudian tersenyum lagi.
"Kata dokter kamu kecapekan trus banyak pikiran. Aku minta tolong sama kamu, plis kamu jangan banyak mikir dulu ya? Kandungan kamu masih rawan sayang"
"Iya, maaf ya. Aku sedih soalnya dengar soal Doyeon sama Chaeyeon. Aku jadi kepikiran" jawab Sejeong dengan kepalanya yang tertunduk.
"Oh ya, aku batalin ucapan aku soal kasih kamu ke cafe lagi. Kamu ga boleh ke cafe mulai besok"
"Loh kok gituu sihh???" Sejeong merengut karena Sehun tidak mengijinkannya berkerja di cafenya sendiri.
"Tolong dengar kata-kata aku kali ini aja, oke? Aku ga mau sampe kamu sama calon anak kita kenapa napa"
"Tapii kann"
"Sejeong"
Suara Sehun terdengar sangat menuntut. Sejeong dengan mendengarnya saja sudah takut.
"Iya" ucap Sejeong kecewa.
"Good girl"
Lalu tiba-tiba Nana dan Jeno muncul di dalam pikirannya.
"Nana sama jeno gimana?"
"Mereka udah sadar. Jeno kakinya ga bisa jalan dulu sementara. Kalo Nana baik-baik aja kok"
Sejeong akhirnya bisa bernafas lega mendengar kabar adik dari kedua sahabatnya itu. Dia sangat-sangat lega.
"Kamu istirahat dulu disini. Besok pagi baru keluar ttus jenguk Nana sama Jeno" perintah Sehun. Sejeong hanya bisa menurut. Memangnya apa lagi yang bisa dilakukan Sejeong selain menurut?
--------------------
18.30 PM"Apa dok? Jaemin hilang ingatan? Maksud dokter dia ga ingat siapa saya ?" Tanya Doyeon yang sudah lemas. Bahkan dia kehabisan tenaga untuk berdiri.
"Bukan hanya tidak mengenali anda, tapi dia juga tidak bisa mengenali dirinya sendiri"
Dunia Doyeon rasanya runtuh. Semuanya hancur menjadi berkeping-keping. Tidak dianggap oleh lelaki yang dia cintai sudah cukup. Tetapi sampai dilupakan oleh adiknya sendiri sepertinya itu sudah berlebihan. Bebannya sudah overload.
KAMU SEDANG MEMBACA
from Hate to Love ✔
Fanfic[Completed] from Hate to Love ✔ [Sequel] The Ohs ✔ jangan benci seseorang atau lo bakal berakhir mencintai dia sedalam-dalamnya -Sejeong ya gitulah -Sehun (aPA sEh) kalo lo udh pernah ketemu ma gue berarti lo udah pernah ketemu sama orang paling bre...