⛅⛅⛅
Pagi hari yang cerah dan sejuk, membuat kehangatan didalam keluarga itu bertambah indah. Naila, bersama ayah dan ibunya yang mana mereka sangatlah saling mencintai. Orangtua yang masih muda itu, beserta dengan naila yang berusia 15 tahun tengah sibuk mengemasi barang bawaan untuk pergi ke acara disekolahan naila.
“Kamu tentu tidak akan marah kan, kalau papa tidak bisa ikut, sayang?” Tanya sang papa dengan lemah lembut sembari memegang bahu putri kesayangannya itu.
“Rasanya aku tak membutuhkan papa selagi masih ada mama yang selalu bersedia menemaniku..” jawab naila dengan wajah cemberutnya, dan itu membuat mama dan papanya tertawa.
“Baiklah… baiklah… naila, tapi ingat…! Jaga baik-baik istriku ya, jangan ada sedikit saja luka dibadannya saat kamu mengembalikan dia pada papa…” tutur papanya naila dengan iseng.
“Bahkan papa tidak mengkhawatirkan aku..!!” jawab naila bertambah cemberut, meskipun dia sebenarnya tau bahwa papanya hanya bermaksud untuk bercanda.
“Hahaha.. kenapa papa harus mengkhawatirkan mu, kan ada mama bersamamu sayang..” sambung papanya dengan mengelus kepala putri kesayangannya itu.
Mamanya naila yang sedari hanya mendengarkan ocehan mereka berdua sambil berkemas, akhirnya selesai juga. Naila dan mamanya pun pergi setelah berpamitan dengan sang papa, dan sang papa juga meluncurkan mobilnya menuju rumah sakit umum dikota.
Walaupun mereka tidak bersama, tapi kehangatan dan kebahagiaan mereka sangat terlihat dari wajah mereka. Ya, mereka termasuk keluarga yang sangat harmonis.
Papa nya naila bekerja sebagai ketua direktur dirumah sakit umum di Bandung. Dan ibunya naila, bekerja sebagai pembawa acara diauditorium kelas bintang. Sedangkan naila yang masih berumur 15 tahun, sekolah di SMP terbaik dikota itu.
*******
Diperjalanan, didalam mobil yang dinaiki naila dan mamanya, mereka berdua terus bicara dan tertawa. Mobil terus meluncur dengan santai dan dengan hati-hati, hingga mereka melewati sebuah terowongan tua dikota itu.
“Naila, orang-orang disini punya keyakinan lho, bahwa siapapun yang melewati terowongan ini boleh meminta satu keinginan, maka keinginannya itu pasti terwujud..” ucap mamanya naila dengan semangat. Naila tersenyum mendengar kata-kata mamanya, “kalau begitu naila mau coba deh, ma..”
Tapi, disaat naila hendak menutup matanya untuk membuat keinginan, ia dan mamanya terkejut melihat dari depan kaca mobil, terowongan itu retak hingga akhirnya runtuh. Dalam sekejap terowongan itu runtuh menimpa semua mobil yang sedang berlalu didalamnya. Tak terkecuali mobil naila dan mamanya, mereka juga ikut menjadi korban.