17 Agustus 2017, awal dari semua kisah romansa SMA ku. Entah ada setan apa yang merasuki hingga ide itu terbesit di pikiran ku. Melumpuhkan logika dan menggerakkan hati.
***
"Cepatlah!"
"Hati-hati"
"Tangkap!"
"Awas!!!"Suasana pagi itu sangat ramai. Semua sibuk memanfaatkan waktu yang hanya ada sekali setahun. Ya apalagi yang dapat diharapkan dengan sekolah yang tak kenal waktu itu. Namun ditengah keramaian, aku merasa hampa. Sunyi. Terasing. Yang dapat kulakukan hanyalah mengamati dari tempat tertinggi.
Enaknya menjadi mereka. Tak perlu takut kotor. Begitulah kira-kira batinku berkata.Beberapa pasangan yang tak takut dengan aturan sekolah terlihat berjalan bersisian dengan santainya. Terlihat begitu mesra. Indahnya kisah SMA. Batinku untuk yang kedua kalinya.
"Kalau aku bisa memilih diantara ratusan cowok yang ada di sekolah ini, siapa ya yang pantas untukku?" Kalimat itu terucap begitu saja tanpa aku sadari. Ara yang mendengarnya hanya mengernyitkan dahi.
"Serius? Aku punya beberapa kandidat yang sepertinya cocok," balasnya sambil bertopang dagu dan tersenyum simpul.
"Memangnya siapa?" Balasku menatapnya lekat. Ara memendekkan jarak yang ada dan mencondongkan wajahnya ke telingaku. Mendengar satu nama yang disebut kan, aku tersenyum tipis. Sepertinya kapalku akan segera berlayar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkin Cinta
Teen FictionHei kamu yang ada disana, maukah kau tahu satu rahasia? Disini, Ada hati yang berharap rasa berbalas Ada jiwa yang berharap euforia yang sama Dan ditempat yang sama, Ada cinta yang hanya diam menunggu saat yang tepat untuk mekar