Chap 29 ; Apa ini?

5.7K 193 13
                                    

Wah!!

Selamat untuk Willy dan Jezzy 🎊🎉

14K !!!

Terimasih untuk semuanya yang setia menunggu cerita ini, aku usahain updetnya lancar yaa!

Ceritanya ngebosenin ya? Atau bagaimana?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

; Lerai dalam Derita ;

.
.
.
.
.
.
.
.

Willy tak henti-hentinya melihat jam di pergelangan tangannya, sudah lima menit berlalu, tetapi orang yang di tunggunya tak kunjung datang juga ke tempat perjanjian mereka bertemu.

"Bisa-bisa Jezzy marah kalau aku telat pulang lagi," gerutu Willy sambil mengetuk meja dengan jarinya gelisah.

"Maaf, terlambat."

Akhirnya Willy menghela napas lega, namun tetap saja merasa gelisah.

"Yang lainnya mana?" kesal Willy membuat orang yang ada di depannya memutar bola matanya malas.

"Kita semua sibuk, di jalan macet, ngerti dikit," balas laki-laki yang lebih tua darinya satu tahun, yaitu Mertha.

"Tapi istri gue nunggu dirumah," balas Willy tidak terima, karena ia paling anti dengan jam karet.

"Nah, tuh orangnya!"

Akhirnya Willy bisa bernapas lega saat teman-teman lainnya akhirnya datang.

"Sorry, bro, tadi gue enggak sengaja nyenggol cewek cantik," kata salah satu temannya yang baru datang.

Yang lainnya tertawa dan mulai duduk.

"Loe duduk di sana, di sini sudah ada yang punya," kata Willy saat Dharma ingin duduk di sampingnya.

"Aduh, sayang maaf telat," seorang wanita langsung memeluk leher Willy dari belakang, membuat semua temannya terkejut.

"Tidak apa, aku baru juga sampai, kamu mau pesan apa, heum?" tanya Willy lembut.

Mertha, Dharma, Erik dan juga Yoga mengedipkan kedua matanya tidak percaya, benar-benar tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

"Aku, mau minum latte saja," jawabnya, kemudian duduk di samping Willy.

Willy akhirnya memanggil seorang pelayan dan mulai memesan apa yang di inginkan oleh wanitanya, kemudian teman-temannya juga ikut memesan.

"Sayang, siapa mereka, bukannya kita hanya berdua saja?"

"Angel, kenalin mereka teman-teman aku, kamu harus kenal dengan mereka kalau mau menikah denganku," jawab Willy langsung membuat keempat temannya tersedak dengan omongan Willy.

"Apa kita benar akan menikah? Jezzy bagaimana?"

Willy tertawa kemudian mengambil tangan Angel lembut.

Bahagiaku, Kamu! ✔ Re-upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang